21

1.9K 210 2
                                    

Jemari telunjuk yang di apit oleh sebuah alat rumah sakit itu mulai tergerak, diikuti kelopak mata sipit yang dengan perlahan terbuka.

Hal yang pertama masuk dalam indra penglihatan pemuda tampan itu adalah cahaya mentari yang nyilaukan.

Ia mengangkat tangan kirinya yang ditancapi jarum infus dan darah.

" Ji..hoon? " Soonyoung mengalihkan tangannya untuk mengelus sosok yang tertidur di samping kanannya.

Sosok mungil itu tersentak dan seketika terbangun. Ia menatap Soonyoung yang juga menatapnya terkejut.

" Gue.. Gue masih dipengaruhi bius. Lo bukan Jihoon " katanya lirih. Suaranya sangat serak, bahkan hampir seperti bisikan. Mungkin efek baru sadar setelah 3 hari tertidur.

Manik biru itu tertutupi oleh air mata yang menggenang. Satu sungai kecilpun terbentuk dari jatuhnya air mata itu. Ia menghambur di pelukan Soonyoung seketika. Menangis keras sambil memeluk erat leher Soonyoung.

" Soonyoung ini aku.. Jihoonie " ucapnya sambil menangis.

" Jihoonie? " bisik Soonyoung. Ia tersenyum kemudian mengelus kepala Jihoon tanpa memperdulikan lehernya yang masih sakit.

Oh Tuhan, Soonyoung sangat bersyukur karena kucing manisnya masih selamat.

Soonyoung meminta Jihoon melepas pelukannya dan beralih memperhatikan Jihoon dari atas sampai bawah kemudian bernafas lega.

" Syukurlah kau kembali " ucap Soonyoung. Jihoon kembali menangis tersedu-sedu disana.

Soonyoung dengan sayang mengelus kepala Jihoon. Ia ingin memeluk erat Jihoon namun pergerakannya terbatas.

Tangan kirinya di infus dan yang kanannya di perban. Bahkan di gantung layaknya ia terkena cedera berat. Kaki kirinya juga digips. Soonyoung dengan kesulitan mencoba untuk mendudukkan dirinya.

" Aakh.."

" Jangan coba-coba Soonyoung, tubuh lo masih lemah " suara berat milik Wonwoo menginterupsi mereka berdua.

Wonwoo masuk bersama Mingyu, Jeongcheol, paman dan bibinya. Jangan lupakan seseorang lain yang ikut bersama mereka di belakang.

" Siapa.."

*Flashback.

Jeonghan, Daniel, Seungcheol dan Seokmin dibawa masuk pada kamar kediaman besar itu. Disana ada Jihoon yang berbaring, Jeonghan dan Daniel langsung mengerumuni tubuh mungil yang masih lemas itu.

" Tenang saja, ia akan segera pulih " katanya.

" Apa yang profesor lakukan?! " tanya Daniel. Matanya terlihat marah. Wujud asli seorang Kang Daniel terlihat.

Ekor anjing beserta telinganya keluar. Manik coklatnya menatap tajam pada sosok yang sebelumnya sangat ia hormati itu. Perubahan Daniel membuat Seokmin terkejut dan menjadi takut. Daniel seolah mengeluarkan hawa buruk dengan wujudnya yang seperti itu.

" Daniel tenanglah. Kita bicara baik-baik " ucap Jeonghan.

Jeonghan beralih pada ketiga pria yang duduk di tengah ruangan itu. Ia mendudukkan dirinya di samping Seokmin.

" Begini, setelah kalian pergi, Jihoon berubah.. Ia menjadi tidak betah di rumah. Ia selalu mencoba untuk kabur " jelas sang profesor.

Ya Daniel tau itu, ia pernah memergoki Jihoon yang akan meloncat dari pagar belakang.

" Daniel, kau yang terakhir meninggalkan rumah. Setelahmu pergi, Jihoon terus menerus mengurung diri. Dia bahkan tak ingin bertemu dengan Woozi "

You Belong To Me.[✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang