Tidak terasa Soonyoung menjabat sebagai CEO resmi sudah memasuki bulan ke tiga setelah penobatannya. Kini ia pun juga sudah terbiasa dengan para pekerja ataupun berkas-berkas menumpuk di mejanya yang selalu ada setiap paginya.
Namun rasa lelahnya akan hilang saat makan siang tiba. Dimana ia dan Jihoon akan makan entah itu masakan buatan Jihoon atau makan di resto. Jihoon seperti mengobati rasa lelahnya.
Seperti saat ini, Soonyoung dan Jihoon duduk di atap gedung sambil berbincang.
" Kau disini saja sampai pulang nanti ya? Aku ingin mengajakmu ke suatu tempat " ucap Soonyoung selepas menghabiskan sepotong sandwichnya.
Jihoon menatapnya bingung, " Kemana? "
" Ra-ha-si-a.."
" Iih.. "
" Jenjeeenngg!~ "
" Untuk apa kemari? " pertanyaan ketus Jihoon membuat tampang Soonyoung menjadi datar.
" Untuk membelikanmu ponsel tentu saja, apa lagi? Aku harus tau kabarmu di rumah, jadi aku harus menelfonmu " balas Soonyoung tak kalah ketus.
" Kau bisa menelfon ke telfon rumah "
" Dasar tidak peka " sindir Soonyoung yang tidak di dengar Jihoon.
" Pilihlah, aku akan membelikan yang manapun kau ingin "
" Bagaimana jika terlalu mahal? Uangmu akan habis " ucap Jihoon.
Oh sial, dia menggemaskan, Soonyoung membatin.
" Biar saja. Sana cepat pilih " suruh Soonyoung.
Mereka memutari beberapa etalase sambil mengamati tiap ponsel, akhirnya Jihoon mendapat apa yang ia pilih. Ponsel yang sama dengan milik Soonyoung. Soonyoung melengkapinya dengan sim-card dan meminta untuk memasukkan beberapa kontak yang ada dalam ponselnya ke ponsel Jihoon pada petugasnya sembari mereka berkeliling melihat-lihat lagi.
Setelah makan malam di luar barulah mereka pulang, tepat pukul 8.
" Sepertinya petugas itu memasukkan semua kontakku pada kontakmu. Kau bisa menghapusnya jika kau merasa tidak butuh, aku akan mandi " ucap Soonyoung sebelum pergi ke kamarnya. Jihoon mengangguk saja dan memilih berbaring di sofa sambil memainkan ponsel barunya dan ponsel Soonyoung.
Tak butuh waktu lama untuk Jihoon memahami benda persegi pintar itu. Buktinya setelah membaca beberapa instruksi, ia bisa memahami dengan cepat.
Ia mengirim beberapa gambar dirinya yang Soonyoung jepret ataupun dirinya bersama teman-teman Soonyoung saat di Jeju lalu. Dan suruhan Soonyoung tadi, ia hanya menyisakan beberapa kontak. Seperti milik teman-teman Soonyoung, Paman bibinya, Jeonghan dan Seungcheol -walau tak tau harus ia apakan kontak Seungcheol.
" Asik sekali.. Sana mandi " titah Soonyoung yang telah kembali dengan kaos putih longgar dan celana hitam sepaha, dengan rambut yang masih basah ia duduk di hadapan Jihoon.
" Aku sudah menghapus beberapa kontak, aku juga mengirim beberapa gambar " kata Jihoon dengan semangat, membuat Soonyoung tak bisa menahan tangannya yang ingin mencubit gemas pipi gembil Jihoon.
" Ya sudah, sana mandi. Aku akan memberitahu teman-temanku untuk memasukkanmu dalam grup "
" Grup? " beo Jihoon dan Soonyoung mengangguk. " Tempat ku chat bersama yang lain " kekeh Soonyoung. Jihoon mengangguk saja lalu menaruh ponselnya di meja.

KAMU SEDANG MEMBACA
You Belong To Me.[✅]
Fanfiction" Kamu ini apaan sih? " -ksy. Lelaki yang ke bingungan. . . . ⚠BXB⚠