Soonyoung menunggu dengan risih di luar ruang ICU.
Sedari tadi dirinya memandang khawatir pintu ruang operasi tersebut.
Ya, operasi.
Dengan Jihoon di dalamnya.
Hari ini seharusnya Jihoon konsul ke-3 dengan Jeonghan sebagai mentornya. Chanyeol dan Jeonghan bergantian menjadi mentor Jihoon.
Namun siapa sangka Jihoon akan kehilangan kesadarannya dan berakhir di dalam sana?
Siang tadi Jihoon dan Soonyoung sudah bersiap menemui Jeonghan. Salah satu suster pun telah menyuruh Jihoon mengganti pakaiannya dengan pakaian rumah sakit karena konsul hari ini kemungkinan lebih banyak agar Jihoon bisa di pastikan benar terkena penyakit apa.
Apa benar komplikasi kah? Atau hanya satu penyakit saja.
Jihoon menunggu dengan Soonyoung yang mengajaknya berbincang atau Soonyoung akan mengganggunya. Jeonghan sedang memeriksa pasien lain katanya.
Soonyoung meminta ijin ke cafe rumah sakit untuk membeli minuman. Dirinya memang lupa membawa air minum, jadi ingin membelinya sebelum tenggorokannya menjadi semakin tandus.
Saat kembali, Soonyoung melihat Jihoon tengah mengelap sekitar hidungnya dengan gusar. Benar saja dugaannya, Jihoon kembali mimisan.
Dengan cepat ia mengadahkan kepala Jihoon. Namun ia terkejut kala Jihoon memekik kesakitan sembari menggenggam bajunya.
Daerah jantung.
Dan inilah yang Soonyoung takutkan.
Setelah mensearcing kemarin dan mendapat setidaknya pengertian mengenai penyakit Jihoon, Soonyoung mewanti satu hal.
Gangguan GW (Granulomatosis Wegener) milik Jihoon sampai pada organ intinya. Jantung, atau hati, atau ginjal, atau paru-paru, atau otak.
Dari sekian banyak organ inti, kenapa harus jantung?
Soonyoung ingin berteriak frustasi jika ia tak ingat ini rumah sakit.
Jeonghan sudah memanggil Chanyeol untuk membantunya di dalam sana.
" Soonyoung! "
" Profesor.."
" Bagaimana keadaannya? "
Soonyoung tertunduk lesu, " Belum ada hasil.." katanya.
Setelah menjelaskan semuanya, tanpa sadar satu persatu teman Soonyoung berdatangan. Mencoba menenangkan si CEO muda agar tak terlalu khawatir.
Di tengah-tengah emosi yang canggung di ruang tunggu, Jeonghan keluar.
" Soonyoung, vaskulitis Jihoon sudah memburuk. Kami sudah melakukan pembedahan.." Jeonghan menjeda ucapannya.
Soonyoung berniat menunggu dengan sabar, namun air mata Jeonghan tak bisa lagi membuatnya menunggu. Itu jawaban atas apa yang ia takut kan selama ini.
" Namun Jihoonie tak berhasil kami selamatkan.." dan setelahnya ia menangis keras.
Seungcheol ada disana. Melihatnya, ia dengan cepat memeluk suami submisifnya dan menenangkannya. Tak peduli dengan kemejanya yang ikut kotor oleh noda darah dari baju operasi Jeonghan.
" Dokter Choi, Jihoon sudah selesai di bersihkan " Chanyeol berujar. Mimik wajahnya pun tak bisa membohongi keadaan.
" Soonyoung.." Wonwoo mencoba mendekati Soonyoung. Ingin menyentuh bahu lelaki teesebut sebelum di tepis kasar oleh lawan bicaranya.
" KALIAN PEMBOHONG! " nafas Soonyoung tak beraturan, begitupun emosinya.
" APA FUNGSI KALIAN SEBAGAI DOKTER HAH?! KALIAN TIDAK BERGUNA! KALIAN SEMUA AKAN KUPECAT DAN KU TUTUP RUMAH SAKIT INI KARENA MEMPEKERJAKAN ORANG-ORANG TIDAK BECUS SEPERTI KALIAN!! "
KAMU SEDANG MEMBACA
You Belong To Me.[✅]
Fanfiction" Kamu ini apaan sih? " -ksy. Lelaki yang ke bingungan. . . . ⚠BXB⚠