14

2.2K 234 2
                                    

" Soonyoung..!! "

Teriakan dipagi hari itu menggema dipenjuru rumah. Lelaki mungil yang masih menggunakan piyama baby bluenya itu menghentakan kakinya kesal. Pelupuk matanya sudah digenangi air mata dan pipinya mengembung marah.

Nampak sangat imut jika kita lupa bahwa ia punya cakar yang bisa merobek pakaianmu.

Sama seperti yang Soonyoung rasakan saat ini. Ia bahkan lupa ini baju keberapa yang Jihoon sobek dengan kukunya. Dan Soonyoung tidak memperdulikan hal itu, intinya ia harus menenangkan kucing manisnya yang kini menangis.

" Kau darimana?? Aku memanggilmu sedari tadi " lirih Jihoon ditengah tangisannya.

Oh Soonyoung ingin memeluknya seharian ini dan membolos dari pekerjaan kantornya. Namun ia tak bisa, rapat penting pukul 9 nanti harus ia hadiri atau saham perusahaan yang pamannya pegang akan terancam. Sejujurnya Soonyoung tak masalah, toh bisa dicari lagi. Tapi jika hal itu terjadi maka Soonyoung harus berada di Jepang untuk waktu yang belum bisa dipastikan, dan Soonyoung tak ingin itu terjadi. Tepatnya, ia tak ingin berpisah lebih lama dari Jihoon.

" Aku sedang mandi tadi. Maaf aku tidak mendengarmu " balas Soonyoung sambil mengelus punggung Jihoon yang bergetar.

" Jangan pergi kemana-mana, temani aku. Ya? " Jihoon mendongak, menatap Soonyoung tepat di manik kelamnya.

Mata sembab dan hidung yang memerah juga bibir yang masih bergetar itu membuat Soonyoung dilema.

" Tapi pukul 9 nanti aku harus pergi rapat.. " ucap Soonyoung pelan. Takut tangisan Jihoon kembali pecah.

Dan benar saja, Jihoon kembali menangis sejadi-jadinya.

Soonyoung jadi gelagapan, bingung harus apa. Ia harus ke kantor, namun Jihoon tak ingin melepasnya.

Ini semua salahnya yang pulang sangat larut semalam.

Soonyoung dan Jun harus benar-benar kerja ekstra karena paginya akan ada rapat penting. Ia juga harus mengantar Jun kerumahnya yang sangat jauh dari kantor karena ban depan mobil Jun bocor. Ia pulang tepat pukul 3 dini hari dan tak menemukan Jihoon dimanapun hingga ia melihat sosok Jihoon yang bersembunyi di antara rak buku dan vas di pojok samping tv. Melihatnya memeluk lututnya sendiri sambil memandang penuh ketakutan membuat Soonyoung langsung memeluknya. Jihoon yang menyadari keberadaan Soonyoung langsung menangis keras dipelukan Soonyoung. Ternyata, setelah Soonyoung membuka chat grup miliknya, ada satu hal yang menarik perhatian Soonyoung, Seokmin mengirim satu voice note berdurasi 6 detik. Soonyoung santai saja meski dia sedikit heran karena tak biasanya teman hypernya itu mengirim voice note. Namun lama kelamaan hingga sebuah pekikan seram itu tiba dan membuat Soonyoung membanting ponsel mahal dan mengutuk tak karuan, akhirnya Soonyoung tau mengapa Jihoon bersembunyi. Paginya setelah hal itu Soonyoung marah dan memaki Seokmin dalam personal chatnya dan membuat Seokmin meminta maaf pada seluruh teman-temannya. Ia meminta maaf sekaligus berpamitan karena akan segera berangkat ke LA bersama Joshua.

" Jihoon, aku ingin memelukmu seharian t- "

" Kalau begitu ayo peluk aku! "

Oh sial.

" Tapi aku tidak bisa sayangku..." keluh Soonyoung. Ia mengecupi seluruh wajah Jihoon yang menjadi lengket akibat airmata.

Saat Soonyoung ingin berucap lagi, getaran dari ponsel dalam sakunya membuat Soonyoung mengurungkan niatnya dan beralih menjawab telfon dari sekertarisnya.

Ia menggiring Jihoon menuju sofa dan memangkunya. Menyandarkan kepala si mungil pada dada bidangnya yang kemudian ia elus.

" Sebentar lagi Jun.. Lo ga tau akibat yang si kuda buat semalam! Jihoon jadi tidak bisa tenang. Sialan " umpat Soonyoung setelah mengatupkan telinga Jihoon. Namun percuma saja, pada dasarnya pendengaran kucing itu memang tajam.

You Belong To Me.[✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang