I'm sorry for the late postㅠㅠ
.
.
." Aaa~ "
" Aum!~ "
" Ya, siapa yang sedang di rawat disini sebenarnya eoh? " cibiran pemuda tampan bermata unik itu mengundang gelak tawa dari si mungil yang duduk di sampingnya.
" Kau. Tapikan aku lapar, jadi suapi aku lagi~ " pinta si manis dengan nada suara yang di buat-buat. Kalau saja Soonyoung bisa bergerak leluasa, ia akan menggelitiki tubuh mungil itu hingga kelelahan akibat kegelian.
Dengan cemberut lagi-lagi Soonyoung memasukkan sepotong kecil buah segar ke dalam mulut Jihoon dan di terima dengan senang hati oleh si mungil.
Sebulan lebih sudah Soonyoung di rawat. Tangannya tak lagi menggantung meski tetap di perban mengingat luka gores di lengannya cukup dalam kemarin. Selang infus darah tak lagi tertancap menemani infus satunya. Dirinya pun sudah bisa duduk seperti biasa. Namun cukup di sayangkan untuk kondisi kakinya yang masihlah di gips. Dokter mengatakan bahwa tulangnya patah dan butuh waktu cukup lama agar sembuh. Dua-tiga bulan mungkin.
Sebuah suara dari pintu yang tergeser membuat Soonyoung dan Jihoon menoleh secara bersamaan. Ternyata bibinya datang dengan tas di kedua tangannya.
Jihoon dengan inisiatif sendiri membantu bibi Soonyoung membawa tas tersebut dan menaruhnya di meja dekat sofa. Setelah berterimakasih, bibi Soonyoung berjalan mendekati ranjang Soonyoung dan mengelus pelan puncak kepala keponakannya itu.
" Bagaimana keadaanmu?? " tanyanya. Soonyoung tersenyum manis, " Aku baik bi. Jihoon menjagaku dan suster-suster itu juga membantu "
" Itu memang tugas mereka " sahut Jihoon.
Soonyoung menjulurkan lidah mengejek ketika Jihoon berkata demikian. Bibi Soonyoung tak tahan untuk tak menertawakan keduanya.
" Jihoon, terimakasih telah menjaga Soonyoung. Itu, aku membawakanmu masakan rumah. Aku tadi sengaja membuat banyak untuk ku bawa kemari " ucap sang bibi yang di balas anggukan juga ucapan terimakasih dari Jihoon.
" Kau makan sana, tadi bilang lapar " Soonyoung berkata demikian sambil tersenyum meremehkan, membuat wajah Jihoon memerah malu. Bibi Soonyoung kembali tertawa kemudian menyuruh Jihoon untuk makan terlebih dahulu.
" Soonyoung, apa tak apa jika minggu depan kami berangkat kembali? Kami harus mengurus keperluan perusahaan di US yang akan kami tutup " kata sang bibi sambil mengelus tangan kanan Soonyoung. Soonyoung dan Jihoon sama-sama di buat terkejut.
" Kenapa ingin bibi tutup? " tanya Soonyoung. Pasalnya, perusahaan di US hampir sama besarnya dengan perusahaan di Jepang. Namun entah mengapa ingin di tutup oleh paman dan bibinya.
Bibi Soonyoung menghela nafas sejenak, " Maaf kami tidak memberitahumu padahal jelas-jelas seluruh perusahaan sudah beratas namakan dirimu. Beberapa hari yang lalu aku melihat berita mengenai sebuah panti asuhan yang hangus terbakar hingga tak tersisa. Disana mengatakan kalau ada 2 korban jiwa akibat terlambat diselamatkan. Siapa yang tak akan iba mengetahui hal tersebut? Mereka berencana ingin membuat panti kembali, namun tak menemukan lahan. Kau taulah Amerika itu seperti apa. Maka dari itu kami memutuskan untuk menutup perusahaan disana, membongkar gedung dan membangun sebuah panti yang baru. Aku tak ingin mereka berlalu lalang karena tak memiliki tempat bernaung. Kau tidak masalah kan? " jelas sang bibi, ia menatap ragu pada Soonyoung yang terdiam.
" Lalu bagaimana dengan staff dan yang lain? " tanyanya.
" Kami sudah menunjang hidup mereka sampai 2 tahun ke depan. Untuk perabotan dan yang lain, entahlah.. Itu urusan pamanmu " balasnya.
![](https://img.wattpad.com/cover/168738613-288-k557277.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
You Belong To Me.[✅]
Fanfiction" Kamu ini apaan sih? " -ksy. Lelaki yang ke bingungan. . . . ⚠BXB⚠