YUHUU -lsm.
" Jamber ketemu dokter? "
Soonyoung menoleh pada Seokmin yang berjalan di depannya.
" Lo sibuk? Ngapa nganterin gue kalo sibuk? " pertanyaan Soonyoung membuat Seokmin berhenti berjalan juga berhenti memainkan ponselnya.
" Gue gak sibuk, tapi gue mau nemenin Jicu di rumah.. Bumil muda gue ga mau di tinggal lama-lama " keluh Seokmin sambil berdecak pinggang.
Soonyoung mendengus jengah, " Mentang-mentang mau jadi Daddy, sok sibuk ini itu. Dokter Park dateng sejam lagi " ucap Soonyoung.
" Astagaaa.. Gue udah ninggalin Jicu 3 jam, kasian doi gue yang nunggu di rumah ㅠㅠ "
" Alay lo cendol "
" Anyway, gue emang Daddynya Jicuu (*gak punya lennyface:((*) "
Soonyoung ingin muntah saja mendengarnya.
Soonyoung dan Seokmin kini berada di rumah sakit tempat Soonyoung pernah di rawat sebelumnya. Siang kemarin Soonyoung dikirimi pesan oleh dokter Do kalau ia sudah bisa bertemu dengan dokter barunya siang ini. Dokter Park akan datang setiap pukul 2, dan itu masih 40 menit lagi.
Mengingat lusa lalu Seokmin dan Mingyu mengunjunginya di rumah, Soonyoung jadi minta tolong keduanya untuk diantar ke rumah sakit. Check-up tentu saja, namun Mingyu tidak bisa mengantar karena sedang rapat jadilah Seokmin yang menemaninya.
Ah benar, " Mana Jihoon? " tanya Soonyoung pada Seokmin.
Keduanya saling bertatapan sebelum Seokmin dengan histeris berucap kalau ia meninggalkan si kucing manis di Lobby.
" SI GOBLOK, SANA SAMPERIN !!! ASTAGA LEE SEOKMIN " pekik Soonyoung.
Untung dirinya sedang sulit bergerak, kalau tidak, mungkin tendangan maut sisa Taekwondo-nya akan ia praktekkan pada Seokmin.
Seokmin berlari sepanjang lorong hingga tiba di lobby utama rumah sakit. Mereka di lantai 3 barusan.
Mata Seokmin menyusuri tiap sudut lobby hingga menemukan sosok putih, mungil dan unyu-unyu sedang berdiri di samping mesin penjual otomatis dimana ada seseorang yang sedang membeli disana.
Seokmin bergegas menghampiri Jihoon sebelum Soonyoung mengamuk dengannya.
" Ini.. Lain kali jangan nyasar. Bagusan aku yang nemuin kamu, eh jadi flashback kkk..." ucap orang itu sambil memberi Jihoon sekaleng cola dan membuat Jihoon ikut tertawa.
Langkah Seokmin terhenti menyadari interaksi keduanya. Seingatnya, Jihoon adalah seorang pemalu dan ia bahkan sedang hilang ingatan.
" Maaf.. Terimakasih juga, aku tidak ingat bagaimana kita bertemu tapi terimakasih sudah menolongku dulu " kata Jihoon.
Ada sesuatu yang aneh disini, batin Seokmin.
Sudut mata Jihoon menangkap sosok Seokmin yang masih terpaku di tempatnya. Air wajahnya jadi berubah garang melihat sosok tinggi yang menuntun jalan Soonyoung barusan.
Orang yang sedang bersama Jihoon barusan langsung menoleh dan seakan mengerti siapa dia.
" Temanmu kan? Sana, aku mau balik ke ruangan juga " ucap orang itu.
Setelah orang tersebut pergi barulah Seokmin mau bergerak, ia menghampiri Jihoon dan langsung di sambut sekaleng cola yang mengenai dahinya.
" Kau pikir aku ini apa jadi kau tinggalkan sendirian disini?! " omel Jihoon. Seokmin tentu saja menjadi takut, belum lagi ia masih bisa merasakan sakit dari kaki kecil yang menendang kepunyaannya tempo hari.
![](https://img.wattpad.com/cover/168738613-288-k557277.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
You Belong To Me.[✅]
Fanfiction" Kamu ini apaan sih? " -ksy. Lelaki yang ke bingungan. . . . ⚠BXB⚠