2

4.8K 425 28
                                    

" Selesai~ "

Soonyoung, sang pemilik apartement dan hidup mandiri setelah di tinggal kedua orang tua sejak usianya 8 tahun dan di tinggal oleh kedua paman bibinya ke luar negeri saat usianya beranjak 12 tahun itu keluar dari kamar mandi setelah membersihkan kain pel yang ia gunakan untuk membersihkan lantai yang tadi di basahi oleh susu coklat.

Ia memandang sosok yang terduduk manis di sofa ruang tamunya yang tak jauh dari kamar mandi ini.

(Ceritanya ada kamar mandi dilantai bawah)

Ia menatap heran sosok yang kini juga menatapnya setelah ia duduk di sofa satunya.

" K- kau ini sebenarnya apa? " tanya Soonyoung sedikit memberianikan dirinya.

Ia tak hentinya menatap sosok di hadapannya dari atas sampai bawah. Dimana sosok itu kini menunduk sambil memainkan ekor berbulu putihnya yang terlihat sangat lembut itu.

Ya, keterkejutan Soonyoung barusan adalah saat melihat lelaki manis di hadapannya ini bersin hingga dua kuping mencuat keluar dari sela rambutnya. Dua kuping lucu seperti milik seekor kucing. Bedanya ia tak melihat adanya ekor tadi.

" Kamu manusia jadi-jadian ya?! " tuding Soonyoung sembarangan.

Lelaki manis di hadapannya langsung berhenti memainkan ekornya dan beralih menatap Soonyoung kembali kemudian menggeleng pelan.

" Aku hybrid " ucapnya pelan, nyerempet berbisik.

" Hai apa? Bisa keraskan suaramu sedikit?? " tanya Soonyoung dengan wajah konyolnya.

" AKU HYBIRD!! " teriaknya hingga membuat Soonyoung terkejut. Ia menatap lelaki manis yang tadi meneriakinya. Wajahnya memerah dengan nafas yang memburu.

Mungkin dia malu, begitu pikir Soonyoung.

" Yang ku lihat kau seperti separuh kucing " katanya polos. Lelaki manis itu menepuk dahinya lalu berdecak sembari mengumpat.

" Aku memang separuh kucing, bodoh! "

" Kalau begitu apa kau punya nama? Ataukah harus ku panggil pus~ pus~ seperti itu? " katanya lagi sambil tertawa. Namun saat mendapat lemparan bantal tepat di wajahnya, tawanya terhenti.

" Panggil saja Jihoon " ucap lelaki manis itu kembali malu-malu.

" Eyy.. Namamu manis juga, seperti wajahmu " dan Soonyoung kembali tertawa ketika wajah manis Jihoon memerah.

" Sudah-sudah. Aku minta maaf, aku tak bermaksud mengejekmu. Itu benar adanya. Sekarang lebih baik kita tidur, kau di kamarku saja " ucap Soonyoung yang diangguki Jihoon.

Jihoon berjalan perlahan menuju kamar Soonyoung. Soonyoung mengekorinya sambil memperhatikan lelaki manis yang berjalan di depannya.

Celana piayama putih itu kebesaran hingga terseret di lantai dan sesekali terinjak oleh Jihoon, atasannya juga kebesaran dan memperlihatkan leher putih mulus Jihoon. Ekornya bergerak perlahan seiringan kakinya yang berjalan, membuat Soonyoung mati-matian menahan gemas dalam hatinya.

Seharusnya ia tak perlu mengenakan celana jika atasannya saja sampai pahanya -ksy.

" Apa yang kau lakukan? " tanya Jihoon saat ingin menutup pintunya.

" Kau bilang aku tidur di kamarmu " lanjutnya dan Soonyoung mengangguk." Lalu? "

" Aku ingin mengambil bantal dan selimut. Kau tak kasihan kalau aku kedinginan? " balasnya yang kemudian melenggang masuk dan mengambil apa yang diucapkannya barusan.

" Jaljaa..." ucap Soonyoung dengan manis. Tak lupa menggusak rambut pirang Jihoon dengan gemas lalu berjalan ke sofa.

Jihoon mematung diambang pintung sambil memegang pucuk kepalanya. Merasa hangat ketika di perlakukan seperti tadi. Tak terasa seburat kemerahan kembali hinggap di pipinya dan dengan cepat ia gelengkan kepalanya agar tak memikirkan hal yang lebih jauh.

You Belong To Me.[✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang