9

2.8K 301 1
                                    


" Ng? Ji... Jihoonie.." suara serak khas orang mengantuk itu terdengar jelas di kamar luas yang pencahayaannya hanya diterangi oleh rembulan.

Soonyoung, pelaku yang tadi memanggil Jihoon mendudukkan dirinya kemudian mengusap wajahnya pelan. Ia menengok ke bagian kosong di kasurnya yang seharusnya di isi oleh Jihoon. Jam di ponselnya menunjuk pukul 2:30 dini hari. Soonyoung melihat kearah pintu terbuka yang sempat berderit karena angin.

Sambil mengumpulkan kesadaran, Soonyoung berjalan kearah pintu dan membukanya lebih lebar. Menuju ke dapur untuk setidaknya meminum air terlebih dahulu lalu pergi mencari Jihoon.

" Jihoonie " panggilnya lagi. Ia terheran mengapa tak ada satupun sahutan dari sang pemilik nama.

Ia berjalan lagi di sekitar lantai dua hingga terhenti di depan pintu menuju balkon. Ia melihat sosok yang masih lengkap dengan piyama longgarnya tengah duduk diatas ayunan sambil memeluk lututnya.

Soonyoung mendekati lelaki manis yang ternyata sudah kembali pada wajud aslinya. Ia bersimpuh dihadapan si kucing sambil mengelus pergelangan tangan yang memeluk erat lututnya sendiri itu.

" Jangan tidur disini. Nanti kau sakit " ujar Soonyoung pelan.

" Jihoonie.. Ayo kembali ke kamar " ajaknya sambil menggerakkan lengan Jihoon.

Jihoon menggeleng sebagai jawaban.

" Kenapa hm? "

Lama keheningan menyelimuti pertanyaan Soonyoung, akhirnya Jihoon mengangkat wajahnya walau masih sedikit tertutupi di balik lengan mungil itu.

" Aku takut ", katanya. Soonyoung memposisikan diri disamping Jihoon dan menarik tubuh si mungil agar duduk dipangkuannya yang kemudian ia peluk.

" Kau takut kenapa hm? " tanya Soonyoung setelah menaruh kepala Jihoon di bahu kanannya. Ia mengelus pelan kepala belakang ataupun punggung Jihoon yang membuat Jihoon kembali tenang.

" Kau mimpi buruk? " tanyanya lagi. Kini Jihoon mengangguk.

" Kau ingin cerita? "

Jihoon menarik diri dari pelukan Soonyoung hingga tangan yang tadi memeluknya, turun jadi melingkar di pinggangnya.

" Aku bermimpi bus yang kita pakai sepulang belanja kemarin jatuh ke jurang. Busnya menggelinding. Aku ingin meraihmu, tapi tiba-tiba busnya berubah. Berubah menjadi mobil hitam dan aku duduk di belakang bersama seseorang yang memelukku di tengah kejadian itu. Ia terus berucap semua akan baik-baik saja namun setelahnya mobil itu tenggelam. Aku terbangun karena ku pikir kau memanggilku " ucapan terakhir membuat kening Soonyoung berkerut.

" Tapi aku sadar kalau kau masih tidur, lalu itu siapa? Aku sendiri tidak tau. Saat aku ingin mencoba tidur kembali, suara itu terdengar lagi. Dan seperti membentakku "

'LEE JIHOON!'

Suara itu menggema kembali di kepalanya, membuat dirinya tersentak kemudian menangis.

Soonyoung panik karena Jihoon tiba-tiba menangis. Ia merengkuh kembali tubuh itu dan membisikkan kata-kata penenang sambil mengelusnya.

" Aku takut, Soonyoung " lirihnya. Soonyoung merasa hatinya nyeri mendengar lirihan Jihoon. Ingin sekali ia menghapus mimpi buruk itu dari si manisnya agar ia tidak merasa takut lagi.

" Tenanglah, aku disini. Aku bersamamu. Tak akan ku biarkan siapapun melukaimu Ji.. Aku janji " ucapnya sambil mengelus punggung Jihoon.

Lama kelamaan tubuh mungil itu tak lagi bergetar karena tangisan. Ia sedikit melirik Jihoon yang ternyata sudah kembali tidur. Ia mengelus kepala belakang Jihoon lalu mengecup puncaknya.

You Belong To Me.[✅]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang