3

126K 5.4K 29
                                    

Plak!
Lagi lagi tamparan yang harus dirasakan oleh pipi Edgar. Kiki marah besar setelah mengetahui kalau Edgar, lelaki yang datang ke rumahnya bersama Neira adalah perusak mimpi sahabatnya itu. Dia bahkan memaki dan mengatai Edgar tanpa ampun.

"Dasar brengsek! Bajingan! Kalo lo mau puasin nafsu lo, cari cewe lain! Jangan sahabat gw! Lo tau gak dia sekolah dengan usahanya sendiri! Dia kerja banting tulang! Dan semuanya sia sia karna cowo kaya lo! Brengsek emang lo!" Maki Kiki kepada Edgar. Neira hanya berusaha menahan Kiki dengan mengusap punggungnya. Edgar yang kena makian dan tamparan kedua untuk hari ini hanya diam dan menerima.

"Ki udah!" Neira mencoba menenangkan Kiki. Neira sangat tidak suka melihat Kiki yang kasar. Kiki memang tipe cewe tomboy. Bahkan dia mengikuti ilmu bela diri silat.

"Gw tau gw salah, gw minta maaf. Gw juga bakal tanggung jawab, jadi Neira gak bakal ngelahirin tanpa suami," Ucap Edgar tiba tiba.

Mendengar ucapan Edgar, entah kenapa membuat Kiki semakin kesal. Matanya menatap tajam Edgar dengan disuluti emosi yang sangat besar. "Emang lo kira gw gak tau akal akalan lo, lo sekarang nikahin sahabat gw terus kalo sahabat gw udah lahiran, lo bakal talak dia, lo tinggalin dia. Gw tau lo nikahin dia takut lo ketauan hamilin orang diluar nikah yang bikin nama keluarga lo rusakkan? Makanya lo sekarang nikahin dia! Ngaku! Udah kebaca otak busuk lo!" Ucap Kiki dengan nada tinggi.

"Lo udah ngerusak masa depan orang! Lo udah bikin orang diusir sama keluarganya sendiri. Lo tau gak, sebelum Neira ketauan hamil aja dia udah dibenci sama bibinya, dan setelah dia ketauan hamil dia bahkan diusir gak diakuin lagi. Mikir! Bajingan emang lo! Emang gak ada jalang lain hah? Di acara itu juga ada banyak jalangkan? Kenapa lo milih sahabat gw buat jadi pemuas nafsu lo? Gak ngotak tau gak lo!" Lanjutnya.

Neira mulai terisak mendengar ucapan Kiki. Edgar yang mendengar ucapan Kiki memasang muka bersalah. Dia tampak menimang nimang ucapan Kiki. Ya, benar memang dia yang salah. Tapi tidak pernah terfikir pun oleh dia buat menceraikan apalagi men-talak Neira. Yang dia fikir hanya bertanggung jawab dan akan menjadi seorang ayah.

"Gw janji, gw bakal bahagian Neira! Gw gak bakal ninggalin dia dan sakitin dia." Ucap Edgar yang membuat Neira terkejut. Neira sebenarnya satu fikiran dengan Kiki. Dia yakin pasti dia bakal diceraikan setelah melahirkan. Namun, setelah mendengar janji Edgar dia sedikit tertegun. Tapi, tidak merubah keyakinannya akan diceraikan oleh Edgar.

"Gw pegang janji lo, kalo lo ingkar jangan harap lo bisa lepas dari gw!" Ancam Kiki.

Semua makian dan kemarahan sedikit mereda dan terjadi keheningan sesaat hanya terdengar isakkan Neira. Edgar hanya melihat kasihan Neira. Sementara, Kiki memeluknya dan menenangkan Neira.

"Lo mau ambil barang lo?" Tanya Kiki yang dijawab dengan anggukan oleh Neira. "Kapan lo nikah?" Bukan Neira yang menjawab tapi Edgar yang menjawab. "Minggu depan!" Ucapnya.

Kiki melihat ke arah Edgar. "Gak kecepetan?" Tanya Kiki yang merasa pernikahan sahabatnya itu terlalu mendadak.

"Gak, itu pilihan yang terbaik," Sahut Edgar.

"Oke kalo itu emang yang terbaik. Yaudah, ayo gw temenin lo beres beres barang lo!" Kiki mengajak Neira ke dalam kamarnya. Edgar hanya diam di ruang tamu menunggu Neira selesai mengepak barangnya.

Silent WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang