Sudah 2 minggu sejak mengalami pendarahan, kini Neira semakin membaik. Sekolah pun ia baik baik saja. Agam hanya memberikan senyumannya saja dan Natya memberikan pandangan yang tajam. Meskipun seperti itu, Neira tetap diam.
Malam ini Edgar mengajak Neira untuk menghadiri pernikahan temannya. Edgar menyewakan penata rias untuk merias Neira. Ia juga membelikan dress untuk dipakai Neira malam ini.
Sudah 45 menit, namun Neira belum juga keluar dari kamar. Kini Edgar berada di jendela ruang tamu sambil menghisap benda putih kecil panjang. Ia melihat kota sekitar. Sambil memikirkan sesuatu.
Selang beberapa menit, Neira keluar bersama penata riasnya yang kemudian pamit untuk pergi. Neira keluar dengan dress berwarna biru dengan panjang selutut yang memamerkan pundaknya. Rambutnya di biarkan terurai dengan cantiknya. Wajahnya terpoles makeup yang tipis. Ia juga memakai high heels yang tidak terlalu tinggi berwarna hitam dan dompet berwarna silver di tangan kanannya.
Edgar yang melihat Neira tersenyum. 'Cantik!' batinnya.
"Udah?" Tanya Edgar.
Neira hanya mengangguk sambil tersenyum kecil dengan perasaan tidak percaya diri. Ia sedikit mengusap bibirnya, karna ia rasa lipstik yang ia kenakan terlalu tebal.
Edgar mendekati Neira dan menarik tangan Neira. "Kenapa dihapus?" Tanya Edgar. "Cantik!" Lanjutnya.
Neira terdiam mendengar kata cantik dari mulut Edgar. Ada rasa risih namun ada rasa sesuatu yang ia sendiri tidak tahu apa itu.
"Ayo!" Ajak Edgar. Edgar mengeledahkan tangannya. Neira pun menyambut tangan Edgar, kemudian mereka bergandengan menuju mobil Edgar untuk pergi ke acara teman Edgar.
•••
Kini Edgar dan Neira sudah sampai di acara pernikahan teman Edgar. Mereka memberikan selamat kepada teman Edgar, setelah itu Edgar mengajak Neira untuk berkumpul bersama teman temannya.
Edgar memperkenalkan Neira sebagai pacarnya. Pada saat pernikahan merekapun Edgar hanya mengundang teman dekatnya saja. Itu berarti pernikahan Edgar dan Neira belum tersebar luaskan. Neira pun tidak masalah dengan hal itu. Bahkan itu lebih baik baginya, karna kalau semakin banyak yang mengetahuinya, Neira pasti akan sulit untuk bersekolah lagi.
"Pacar lo masih muda banget dgar, kaya masih SMA," Ucap salah satu teman Edgar setelah ia memperkenalkan Neira.
"Ya emang," Setuju Edgar dengan ucapan temannya itu.
"Oh sekarang selera lo yang kalem kalem gitu, bukan yang hot lagi?" Sindir teman perempuan Edgar. Edgar hanya tertawa, sementara Neira hanya menunduk diam.
"Gw liatin dari tadi pacar lo diem aja dgar," Ucap salah satu teman Edgar.
"Emang pendiem," Singkat Edgar.
Merekapun kembali berbincang bincang dan bercanda ria. Saat mereka sedang berbincang, tiba tiba ada perempuan dengan baju ketatnya dan rok mininya berjalan ke arah mereka.
"Hallo semuanya!" Ucap Mela, perempuan itu. Semua membalas sapaannya termasuk Edgar.
Mela melihat ke arah Edgar dan menghampirinya. "Edgar!" Panggilnya. Ia langsung memeluk Edgar dengan erat. Edgar hanya diam.
"Kenapa lo kaku gitu sih?" Tanya Mela.
"Gak, gak apa apa!" Jawab Edgar sambil melirik ke Neira.
"Lo gak tau mel, Edgar udah punya pacar baru lagi kali!" Ucap teman Edgar. Ya, Mela adalah mantan Edgar saat kuliah dulu. Mela dikenal dengan perempuan cantik dengan body yang bagus. Banyak lelaki yang suka padanya. Dan penyebab Edgar dan ia putus karna Mela ketahuan selingkuh. Namun, walaupun mereka sudah putus, tetapi mereka terlihat akrab. Bahkan banyak yang bilang mereka lebih baik untuk berhubungan kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Silent Wife
Teen FictionSemua karna "Takdir" Yang membuat Neira harus merasakan kehidupan baru di saat ia masih SMA. Dengan kepolosannya dan sifat pendiamnya dia harus merasakan hamil di luar nikah karna seorang Edgar Hyanantyo, seorang direktur muda yang masih bersikap la...