4

112K 4.6K 19
                                    

Flashback on

"Nei gw mau ke toilet dulu ya! Lo tunggu di sini!" Kiki berdiri berniat akan meninggalkan Neira sendiri di salah satu meja acara itu. Neira yang merasa takut menahan lengan Kiki. Merasa tau apa yang dimaksud Neira, Kiki berusaha menjelaskan.

"Gw cuma ke toilet sebentar nei! Lo jangan ikut diem disini!" Jelas Kiki yang mendapat anggukan dari Neira. Kiki tidak mengajak Neira karna ada hal yang tidak ingin diketahui oleh Neira.

Kiki berjalan ke arah toilet dengan sedikit usaha karna tempat ini terlalu ramai dan banyak orang yang sedang mabuk sambil berjoget. Ya, ini adalah acara tahunan dari sekolah Neira. Acara ini mengajak semua siswa dan siswi untuk ke Club. Acara ini hanya diketahui para siswa dan siswi saja. Karena jika para guru tahu, mereka akan kena masalah.

Sekitar 15 menit Neira menunggu Kiki datang, namun Kiki tak kunjung hadir di hadapannya. Neira yang juga merasa ingin buang air kecil berniat untuk menghampiri Kiki. Ia juga sudah sangat risih dengan orang- orang yang memandangnya lapar. Bahkan sesekali mereka lewat tempat Neira duduk, mereka melayangkan colekkan pada tubuh Neira. Sungguh Neira menyesal datang ke acara ini. Neira tidak pernah ikut acara ini sebelumnya dan kalaupun dia sekarang datang itu karna paksaan dari Kiki.

Neira berjalan menuju toilet. Sesampainya di toilet Neira menganga karna mendapatkan yang mungkin sepasang kekasih sedang berciuman. Neira pun berlagak tidak melihat pertunjukan itu. Ia menyelusuri satu per satu bilik toilet mencari Kiki. Namun, nihil tak ada Kiki di toilet ini. Semua bilik penuh, namun tidak ada Kiki di dalamnya. Neira pun keluar dari toilet itu.

Neira mencari cari keberadaan Kiki. Setau dia ada dua toilet di acara ini. Namun satu toilet lagi berada di lantai atas. Dan ia rasa tidak mungkin Kiki ke lantai atas, karna di lantai atas akan lebih liar dari pada di lantai bawah. Neira mengetahuinya karna mendengar sayup pembicaraan teman seangkatannya. Mereka bilang di atas lebih hot dari pada di bawah, yang berarti di lantai atas akan lebih bebas dan liar dari pada di lantai bawah. Membayangkannya saja Neira enggan.

Neira mencoba menpertajamkan matanya agar dia dapat melihat lihat dengan jelas keberadaan Kiki. Namun, rasa ingin buang air Neira sudah sampai level atas. Neira ingin buang air kecil namun ia enggan untuk kembali ke toilet tadi setelah apa yang dia lihat. Lagipula bilik di toilet itu sudah penuh dan tidak mungkin juga dia ke lantai atas. Dia sangat bingung sekali. Dinginnya AC menambah rasa ingin buang airnya.

"Maaf, kayanya mbak-nya kebingungan ada yang bisa saya bantu?" Lelaki berbaju serba hitam yang diyakini Neira sebagai penjaga tempat itu mencolek pundak Neira.

Neira menengok dan melihat bingung ke arah toilet. Merasa tau apa yang dipermasalahkan Neira penjaga tersebutpun tersenyum. "Mbak-nya mau ke toilet tapi penuh ya?" Tanya penjaga itu yang mendapatkan anggukan dari Neira.

"Yaudah mbak-nya ikut saya aja, saya anterin ke toilet di kamar sebelah sana!" Penjaga itu menunjuk sebuah kamar. Merasa tidak yakin, Neira menatap penjaga itu ragu. Merasa ditatap ragu, penjaga itu mencoba menjelaskan. "Mbak-nya gak usah takut, saya orang baik baik kok, saya cuma mau anterin aja itu juga cuma sampe depan kamar," Jelasnya dan mendapat anggukan dari Neira.

Mereka, Neira dan penjaga itu berjalan menuju kamar tersebut. Setelah sampai di depan kamar tersebut, penjaga itu pamit dan Neira berterima kasih walaupun tanpa didengar oleh penjaga itu ia sudah tau kalau Neira berterima kasih. Suara musik yang keras dan suara Neira yang kecil dan lembut sebab ia tidak dapat mendengar ucapan tersebut namun ia mengangguk dan pergi menuju tempatnya berjaga.

Setelah melihat penjaga itu pergi, Neira memasuki kamar tersebut dan memasuki toilet yang berada di dalam kamar tersebut. Ia mengeluarkan apa yang ingin ia keluarkan.

Setelah 5 menit, dia keluar dari toilet tersebut. Ia menutup pintu toilet tersebut dan membalikkan tubuhnya berniat ingin keluar dari kamar tersebut. Betapa terkejutnya Neira setelah berbalik mendapatkan tubuh seorang laki laki yang ia yakini adalah alumni dari sekolahnya. Namun yang membuat ia membulatkan matanya adalah laki laki itu menatap lapar Neira dan memutarkan kunci kamar itu yang memang sudah tertera di pintu itu.

"Wow masih muda!" Ucap lelaki itu dengan langkah demi langkah ia menghampiri Neira.

Neira sangat takut, terlebih lagi laki laki itu mabuk walaupun tidak terlalu berat. Neira sudah berwaspada dan mencoba kabur. Namun apa daya seorang Neira gadis mungil itu. Dirinya sudah ditangkap dan diterjang di atas kasur yang ada di kamar tersebut.

•••

Hay!
Don't forget vote and comment!

Kalo ada hal hal yang bikin kalian janggal atau apapun, please comment aja! Otor siap mendengarkan!

Oke sekian dulu, thx:'*

Silent WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang