41

74.5K 4.4K 1.6K
                                    

Tak Tak Tak

Suara sepatu high heels menggema di ruangan Edgar, menandakan seorang wanita yang sedang berjalan di dalam ruangannya. Tak lama suara itu berhenti dan berganti pelukan manja dari seorang Claudia kepada Edgar. "I'm here!" Claudia mencium pipi kanan Edgar.

Edgar yang terkejut langsung mendorong pundak Claudia dengan kedua tangannya. Lalu ia menatap Claudia heran. "Why are you here?" Edgar berbicara dengan nada dingin.

"I miss you," Claudia memajukan bibirnya dengan manja. Tak lama dari itu ia langsung memeluk Edgar lagi dengan manja.

"Please, don't do that!" Edgar berusaha melepaskan pelukan Claudia lagi, namun Claudia malah makin mengeratkan pelukannya.

"Why babe? I really miss you, kamu marah sama aku?" Claudia melepaskan pelukannya dan menatap Edgar dengan wajah sedih. Lalu ia menunduk menampakkan kekecewaannya karena perilaku Edgar.

"Ini kantor, jadi jaga sikap kamu," Edgar membalas pertanyaan Claudia dengan nada tegas dan dingin. Lalu ia memalingkan pandangannya ke laptop dan melanjutkan perkerjaanya.

"Come on babe, you are like a different person. What happened? you don't love me?" Claudia menggeser laptop Edgar dan menarik wajah Edgar untuk menatapnya.

"Mereka aku tau aku udah nikah, so don't do that! Aku atasan mereka dan aku harus jadi contoh mereka. Dan aku lagi gak mau diganggu. Kalau ada perlu apa-apa call me, gak usah kesini!" Edgar sedikit mendorong tubuh Claudia dan menarik kembali laptopnya lalu melanjutkan perkerjannya.

"Tapi ini di ruangan kamu, mereka gak liat, babe. Kamu mau menghindar ya dari aku?" Claudia menarik dagu Edgar untuk menatapnya.

"Terserah apa yang kamu fikir, aku lagi gak mau mikir yang lain." Edgar benar-benar dingin kepada Claudia. Lalu ia membuang muka.

"Babe! Kamu dingin sama aku! Why? Tell me!" Claudia menarik kembali dagu Edgar.

"Please stop, Claudia!" Edgar menggertak Claudia sekaligus menepis lengannya yang mencekram dagu Edgar.

"I can't stop, I want to hug you!" Claudia langsung memeluk Edgar tanpa aba-aba dan sangat mengeratkan pelukannya saat Edgar berusaha untuk melepaskannya.

Claudia benar-benar mengganggu Edgar. Entah kenapa Edgar merasa kehadiran Claudia sangat tidak ia inginkan. Edgar hanya berharap seorang wanita yang ia rindukan saat ini yang berada di sampingnya, yaitu Neira.

"Claudia!" Gertak Edgar serta peringatan Edgar dengan sikap Claudia.

"Kamu kenapa sih babe?" Claudia berbicara masih dengan memeluk Edgar. Bahkan sekarang ia sudah duduk di atas pangkuan Edgar dan menelungkupkan wajahnya di dada Edgar

"Aku lagi kerja, jangan ganggu aku dulu," Edgar berusaha menarik tubuh Claudia, namun nihil Claudia keukeuh untuk memeluk Edgar. Edgar hanya bisa pasrah, karena ia sudah malas untuk berdebat kembali.

"Kamu gak cinta sama aku?" Claudia menarik kepalanya agar wajahnya bisa menatap Edgar.

"Aku mohon Cleo, jangan ganggu aku dulu. Kamu mau apa? Bukannya udah aku kasih credit card?" Edgar menangkup wajah Claudia yang menatapnya. Edgar berbicara lembut siapa tau upayanya kali ini bisa membuat Claudia menuruti perkataannya.

"Kamu kira aku kesini karena aku mau uang kamu? Aku kangen sama kamu," Claudia bermanja dengan Edgar.

"Whatever you said. I'm tired," Edgar menyerah dengan tingkah laku Claudia. Tetapi tetap, ia merasa kesal dan sebal dengan kedatangan dan perilaku Claudia. Mau bagaimana lagi, Claudia memang keras kepala.

Silent WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang