32

61.2K 3.4K 263
                                    

Malam ini Edgar memutuskan untuk menemui Claudia. Setelah mendengar Rangga menyebut namanya, Edgar curiga Claudia ada sesuatu dengan Rangga.

Edgar membuka pintu ruangan Claudia dengan kasar. Lalu ia berjalan ke arah Claudia yang sedang memakan buah.

"Kamu kenapa?" Tanya Claudia yang terkejut dengan kehadiran Edgar yang terlihat marah.

"Kamu kenal Rangga?" Tanya Edgar dengan kesal.

Claudia terkejut bukan main mendengar ucapan Edgar. "Rangga siapa?" Tanya Claudia.

"Gak usah pura-pura kamu!" Gertak Edgar.

"Aku gak tau apa apa sayang," Ucap Claudia.

"Gue tadi niat mau temenin lo, tapi karena ini, gue jadi ragu lagi sama lo!" Ucap Edgar, lalu ia pergi keluar kamar dengan rasa kesal.

Claudia mengambil handphonenya, lalu ia menelpon seseorang. Beberapa detik kemudian, panggilan itu diangkat.

"Apa yang lo omongin sama Edgar?"

'Ini tugas lo, lo harus ambil kesempatan ini buat bikin Edgar makin percaya lagi sama lo. Gue yakin Edgar masih ragu sama lo, pokoknya lo harus bikin dia balik lagi sama lo, baru kita hancurin dia, ngerti lo?' Lalu telepon itu ditutup.

Claudia menaruh handphonenya, lalu ia menjmbak rambutnya gusar. "Cara apalagi? Kalo bukan karena uang, gak mau gue kaya gini," Ucap Claudia pada dirinya sendiri.

•••

Hampir 2 jam Tiana dan Neira memasak, kini semuanya telah selesai. Tiana sengaja memasak banyak karena niatnya yang ingin makan malam bersama suami, anak, menantu, dan cucunya. Tiana sengaja mengajak makan malam di apartemen Edgar karena ia ingin melihat kebersamaan Edgar dan Neira.

Hampir setengah jam setelah selesai memasak, ternyata Widya serta suami dan anaknya sudah datang dan dilanjutkan oleh Tyo. Mereka semua sudah berkumpul di ruang makan dan sekarang menunggu Edgar.

"Nei, kandungan kamu sudah 5 bulan kan?" Tanya Tiana. Neira mengangguk sambil tersenyum.

"Cie yang udah mau jadi ibu," Goda Widya. Neira hanya tersenyum malu sambil menunduk.

"Aku mau punya adik lagi mi?" Tanya Ica yang sedang memakan snacknya.

"Iya, adiknya dari kakak Neira," Jawab Tiana.

"Tapi kalo aku punya adik dua, aku susah gendongnya oma," Ica menampilkan wajah sedih.

"Emang kamu bisa gendong?" Tanya Reyhan, suami Widya.

"Enggak," Jawab Ica dengan wajah polosnya.

"Terus kenapa bilang kamu susah gendong?" Tanya Widya.

"Aku gak tau," Ucapnya dengan wajah polos dan suara khas anak kecilnya. Semuanya pun tertawa.

"Dasar kamu ini," Ucap Tyo yang juga tertawa melihat tingkah laku cucu pertamanya.

"Eh udah jam 7 nih, Edgar kapan pulang?" Tanya Widya setelah ia melihat jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya.

"Coba kamu telfon nei! Jangan bilang kita ada disini ya, kita mau kasih surprise," Ucap Tiana.

"Handphone aku ada di kamar, sebentar ya," Ucap Neira dan langsung menuju kamarnya.

•••

Setelah dari rumah sakit, Edgar tidak langsung pulang ke apartemennya, melainkan ke bar. Entah kenapa dia merasa kesal dengan Claudia.

Edgar meminum satu gelas alkohol dan saat ingin meminum gelas kedua, tiba-tiba handphonenya berbunyi.

"Hallo,"

Silent WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang