"Hello guys, back to school.... gue happy banget karena sekarang gue udah kelas sebelasss...." ucap Virna sangat excited di depan layar ponselnya sembari melambaikan tangannya untuk update insta story, jika sekarang ia sudah kelas sebelas.
Semua begitu sangat cepat berlalu, tak terasa sekarang Rania dan Virna sudah kelas sebelas setelah berhasil naik kelas dengan nilai yang memuaskan. Rania berhasil meraih rangking pertama, keduanya diraih oleh Lidya dan ketiga diraih oleh Ari, sedangkan Virna berhasil meraih 5 besar.
Karena Andien sudah tidak satu sekolah lagi dengan Rania, di kelas sebelas Rania duduk sebangku dengan Virna. Suasana tak jauh berbeda, teman-teman yang lainnya memilih posisi tempat duduk yang hampir sama seperti saat kelas sepuluh, tak sedikit pula yang tetap duduk dengan orang yang sama.
"Ran, lo gak bosen kan punya sahabat kayak gue" ujar Virna tiba-tiba meminta penjelasan membuat Rania mengerutkan dahinya heran.
"Kenapa kamu tiba-tiba nanya gitu?".
"Ya kali, aja lo bosen sahabatan sama gue, secara gue kan ember, suka bikin lo kesel" tutur Virna menjelaskan.
"Mungkin karena kamu ember dan suka bikin aku kesel, itu membuat kamu selalu dirindukan, bagaimana bisa aku bosen punya sahabat sebaik dan sekeren kamu?" Jelas Rania memuji Virna yang membuat pipi Virna tiba-tiba memerah.
"Ah, masa sih..." ucapnya sedikit alay.
Rania hanya tersenyum mekihat ekspresi lucu Virna.
Satu tahun bersahabat Rania dan Virna hampir tak pernah berkonflik, keduanya selalu saling support dan kompak dalam hal apapun. Persahabatan keduanya selalu bisa membuat orang lain iri.
"Hey, ledies" sapa Tomi pada Rania dan Virna kekasihnya.
"Hai" jawab Rania dan Virna bersamaan disertai senyum ramah.
"Kantin yuk" ajak Tomi.
"Boleh, yuk" jawab Virna menyetujui.
Tomi mengulurkan tangan pada Virna yang langsung disambut oleh Virna.
"Ayo Ran" ajak Virna pada Rania yang masih duduk di kursinya.
Rania menatap Virna dan Tomi dengan tataoan malas. "Kalian aja deh, aku lagi gak mau apa-apa" ucap Rania menolak tawaran Virna.
"Ayo lah Ran, lo gak seru nih" keluh Tomi tak suka penolakan Rania.
Rania mengehela napas senejak dan menatap Tomi penuh Tanya. "Tom, Ari mana?" Tanya Rania tiba-tiba mengalihkan perbicaraan.
Bukan tanpa sebab Rania menanyakan hal itu pada Tomi, karena sejak Rania sampai di sekolah, ia sama sekali tidak melihat sosok Ari. Sudah lama Rania tidak melihat Ari sejak libur sekolah, ia juga tak pernah tahu bagaimana kabar Ari. Selama ini Ari terus saja menghindar, entah apa yang sebenarnya terjadi, Rania tak pernah mengetahuinya.
Tomi memandang Rania sendu. "Lo belum tau ya, Ran?" Tanya Tomi tak tega seketika membuat Rania bingung.
"Gak tau apa?" Ujar Rania balik bertanya. Perasaan khawatir seketika menyelimuti hati Rania, milihat cara Tomi berbicara sepertinya ada yang tidak beres dari Ari.
"Ari kan sudah pindah" ucap Tomi yang sontak saja membuat Rania kaget sekaligus tak percaya dengan apa yang barusan ia dengar dari mulut Tomi.
"Pindah? Kemana?" Tanya Rania spontan tak menyangka jika Ari pergi tanpa sepengetahuannya.
"Ayahnya dipindah tugaskan ke cabang perusahan yang baru di Bali, dan Ari sama ibunya ikut pindah kesana. Gue pikir lo tau, Ran". Tutur Tomi menjelaskan kepindahan Ari.

KAMU SEDANG MEMBACA
Stay Friends [Selesai]
Teen Fiction#1 - berharap (3 Januari 2021) *Judul awal "Berharap" tidak ada perubahan dalam cerita maupun tokoh* Rania dan Andien adalah kedua sahabat yang selalu bersama sejak kecil, keduanya juga selalu berada di kelas yang sama, seperti takdir keduanya seola...