33 "Maaf"

515 20 0
                                        

"Hai, Ran" sapa Ridho pada Rania saat Rania baru saja keluar dari perpustakaan dan tak sengaja bertemu dengan Ridho yang kebetulan sedang melintas.

Rania hanya tersenyum tipis yang justru terkesan dipaksakan lalu berpaling menghadap area koridor yang tidak begitu ramai. Ridho bukan orang asing bagi Rania, tapi keterikatannya dengan kelompok yang biasa para siswa kenal dengan dashing boys itu membuat Rania juga enggan bercengkrama dengannya. Bukan karena Rania benci pada Ridho, tapi Rania tidak ingin hatinya terluka setiap kali melihat bayangan Revien pada sahabat-sahabatnya.

Ridho menyadari jika Rania tidak senang bertemu dengannya, tentu Ridho tahu jika hal itu terjadi setelah Rania tahu Revien berpacaran dengan Andien. "Jadi ceritanya gue juga kena imbasnya nih?" Ujar Ridho seakan bertanya. "Gue dicuekin juga? Gue pikir hanya Revien aja" lanjut Ridho pura-pura kesal seraya melipat kedua tangannya di dada.

Rania menghela nafas pajang, Rania tahu jika Ridho hanya sedang mencoba membuatnya merasa tidak enak.

"Jadi kakak gak suka aku cuekin?" Ujar Rania juga seakan memberi pertanyaan yang sebenarnya tidak perlu jawaban, tentu saja Ridho tidak mau di cuekin olehnya, mungkin bukan hanya Ridho tapi juga yang lainnya yang juga kena imbas dari masalah Revien dan Andien.

Ridho hanya menganggukan kepala seraya tersenyum dengan ekspresi penuh semangat layaknya seorang anak kecil yang akan mendapatkan hadiah ulang tahun.

"Kalau gitu kakak gak usah ketemu sama aku" ucap Rania tetap dengan nada ketusnya.

"Eh Ran, masa gitu sih, lo kalau marah sama Revien ya Revien aja gue gak usah di bawa-bawa dong, gue kan gak salah apa-apa" ujar Ridho dengan ekspresi sok polos.

"Gak salah apanya, kakak juga tau segalanya kan? Tapi kakak diam aja gak cerita sama aku seakan gak tau apa-apa" ketus Rania dengan nada kesal.

Selain Revien dan Dafa Rania juga dekat dengan Ridho. Hal itu yang membuat keduanya juga tak sungkan untuk saling cerita. Menyadari Ridho telah menyembunyikan hal penting tentang Revien padanya membuat Rania jadi kesal pada Ridho.

"Jangan karena kak Revien itu sahabat kakak, kakak menyembunyikan keburukannya" lanjut Rania semakin menggebu-gebu.

Ridho menarik napas dalam-dalam lalu mengehembusnya dengan keras. "Ran, bukan gue  nyembunyiin keburukan sahabat gue sendiri pada lo, lo pikir gue gak marah saat tau Revien menjalin hubungan sembunyi-sembunyi dengan Andien? Gue marah banget sama dia saat itu, lo kira kenapa Dafa saat itu mukul Revien, karena itu Ran" tutur Ridho menjelaskan dengan nada penuh kekecewaan.

"Dafa, gue dan Dana marah besar sama dia, karena kita tau perbuatan Revien itu salah, kalaupun dia suka sama Andien paling enggak dia gak nyembunyiin statusnya dari kita semua termasuk lo" Ridho menghela napasnya sebelum melanjutkan pembicaraannya. "Kita cuma gak mau lo tau lalu lo sakit hati dan nagis, gue care sama lo, gue udah nganggep lo kayak adek gue sendiri, gue gak bisa kalau terjadi sesuatu sama lo" lanjut Ridho penekanan.

Semenjak pertemuan pertama Ridho dan Rania di koridor sekolah itu, Ridho sudah merasa nyaman dengan Rania, karena Rania merupakan wanita baik yang sangat cepat membuat orang lain nyaman dengannya. Apalagi setelah Rania membuat hubungan Ridho dengan Kartika membaik. Semenjak itu juga Ridho mulai peduli pada Rania.

Rania hanya bisa terdiam mendengarkan segala penjelasan Ridho. Rania mulai mengaadari jika Ridho sangat peduli padanya hingga tak mau melihatnya bersedih.

"Aku gak tau segitu pedulinya kakak sama aku, maaf" ujar Rania lirih seraya menundukan kepalanya merasa bersalah.

Ridho tersenyum senang dengan tatapan penuh kasih, lalu mengelus pelan rambut panjang Rania. "Lo gak usah sedih, ada gue" tegas Ridho memberi kekuatan pada Rania.

Stay Friends [Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang