Ch 1

40K 752 2
                                    


"Tom apa ini pilihan yang terbaik?" wanita itu menggigit ujung kuku ibu jarinya, wajahnya tampak ragu juga cemas.

Tommy menggenggam tangan fressia dan menatapnya lekat sorot matanya terlihat penuh keyakinan.

"Aku rasa ini yang terbaik, ikutlah bersama ku sia. Aku akan melindungi mu dan kamu bisa memulai semua dari awal"

Sia menunduk beberapa detik, ia tak mampu menahan air matanya yang mulai membasahi kedua pipinya. Tak ada bantahan atau bahkan keraguan yang sia lontarkan seperti beberapa saat lalu, kini ia menyetujui rencana tommy. Melarikan diri.

1 tahun yang lalu

Fressia mulai berkomat-kamit walau tak tampak memiliki lawan bicara, sesekali ia akan menutup matanya atau bahkan menatap langit-langit ruangan. Pandangannya mengedar melihat beberapa orang bersikap sama seperti dirinya.

"Aku harus berhasil mendapatkan pekerjaan ini" ucapnya dengan mengepalkan salah satu tangannya.

"Peserta nomor 67-69 silahkan masuk"

Sia melihat nomor di dadanya, 67. Ia segera bergegas merapikan busananya dan memasuki ruang wawancara dengan langkah penuh percaya diri. Tak ada yang spesial karena wawancara memanglah hal membosankan dengan pertanyaan itu itu saja bahkan kalian dapat melihat beberapa tips menjawab pertanyaan tersebut di internet.

Suasana di dalam cafe tak begitu ramai, terlihat sekelompok wanita dengan seragam sekolah yang sedang sibuk belajar dan menyerakkan beberapa catatan di atas meja dekat minumannya. Disudut ruangan sepasang lansia yang sedang menyeduh minuman hangat, itu terlihat jelas dari kepulan asap tipis. Kini langkah kakinya mendekat menuju meja kasi, ia bersenandung sambil melangkah sesuai dengan ketukan musik yang sedang ia senandung kan.

"Pesan ice caramel macchiato"

Pria itu tersenyum begitu menerima pesanan, melihat wajah wanita yang berdiri tepat di hadapannya membuat  nick tak dapat menahan diri dan mencondongkan tubuh untuk mengecup bibir sia. Itu hanya kecupan, tapi hal tersebut berhasil membuat pipi sia merona.

"Apakah wawancaranya lancar sayang?"

"Tentu, apa lagi mereka terlihat tertarik saat aku mulai menjelaskan kelebihan ku dan dari mana aku mendapatkan gelar bachelor"

Kali ini ia sangat menyombongkan dirinya walau memang apa yang ia katakan sangat membanggakan, bagaimana tidak? Ia mendapat penghargaan sebagai summa cum laude dari harvard. Maka dari itu fressia percaya diri untuk melamar disalah satu perusahaan terbesar di kota ini yaitu JT studio.

"Kalau begitu hari ini kamu harus membantuku karena besok atau lusa kamu akan sibuk bekerja di JT Studio" ucap nick yang berhasil membuat sia terkekeh.

"Apa upahnya?" kini sia menyilang kan tangannya dengan wajah sok jual mahal.

Nick menyerahkan segelas ice caramel macchiato "Apa ini cukup?"

"Sangat cukup" Sia tersenyum lebar dan segera meminumnya, ini minuman paling sempurna saat di musim panas. Benar-benar sempurna.

Apa yang nick katakan menjadi kenyataan, sia resmi bekerja di JT Studio, tentu ia mampu mengalahkan pesaing lainnya karena ia mengincar sebagai sekretaris meski ia sadar kemampuannya mampu membuatnya mendapat posisi yang lebih. Hanya saja wanita itu ingin mencoba hal yang berbeda karena sebelumnya ia telah berhasil menjadi CFO di perusahaan lamanya. Ia beruntung memiliki kekasih yang tidak cerewet dan suka mengkritik jalan hidupnya dengan pilihan yang sejujurnya sulit untuk dinalarkan. Sia memiliki alasannya meski alasannya mampu membuat semua orang meremas rambut karena jengkel. Ia ingin memahami cara mengatur sebuah hubungan, waktu dan membangun relasi lebih luas karena menjadi seorang CFO selama ini ia hanya menjalin relasi dengan orang sekantor untuk membuat keputusan sehubungan dengan SDM (sumber daya manusia) dan lebih sering membahas tentang kesehatan keuangan kantor bersama CEO. Setidaknya saat ia ingin mendirikan sebuah perusahaan ia telah miliki banyak koneksi juga cara membangun hubungan dengan baik.

Sia mulai menunggu di ruangan CEO ruangan dengan gaya modern, dinding berwarna abu-abu yang menjadi warna dominan dalam ruangan tersebut memberi kesan tenang. Beberapa piagam penghargaan milik perusahaan itu tertata rapih pada sebuah rak dekat dengan rak berisikan buku-buku tebal. Belum lama sia mengamati setiap sudut ruangan, aktivitas nya terhenti begitu seorang pria dengan setelan jas abu-abu mulai memasuki ruangan diikuti wanita yang tampak seksi dengan dress ketat yang memiliki belahan cukup tinggi di bagian paha kanan.

Ia tercengang seketika melihat wajah pria tersebut, bagaimana tidak?
Pria yang saat ini berada di hadapannya adalah pria yang dulu pernah menolak cintanya saat berusia 14 tahun dan ia masih kesulitan untuk melupakan kejadian yang sangat membuatnya malu juga marah secara persamaan.

Ia tercengang seketika melihat wajah pria tersebut, bagaimana tidak? Pria yang saat ini berada di hadapannya adalah pria yang dulu pernah menolak cintanya saat berusia 14 tahun dan ia masih kesulitan untuk melupakan kejadian yang sangat membuatnya...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kelvan menatapnya dingin dan segera mempersilahkan duduk.
Anna, wanita yang datang bersama dengan kelvan mulai memberikan kontrak kerja pada sia, ia seorang kepala sekretaris dari kelvan dan tentunya akan bekerja sama dengan sia dalam mengatur segala urusan pria tersebut.

Alasan dari tatapan dingin itu karena kelvan ingat dengan sosok sia. Matanya mulai meneropong setiap inci tubuh sia, mulai dari bukit kembarnya hingga pada bok*ng milik sia. Ia tampak membandingkan dengan milik anna yang jauh lebih berisi dan sexy tapi entah kenapa saat tatapannya bertemu dengan sia beberapa detik membuat kelvan junior menegang dengan cepat.

Sia mengikuti perintah anna untuk memfoto copy catatan tentang kelvan dan membaca beberapa hal penting yang harus diingat diluar kepala.

Kini kedua mata kelvan mengikuti tubuh sia yang bersiap meninggalkan ruang kerja meski hanya menatap tubuh sia dari belakang ia semakin bergairah, mencoba menutupi nafsu bejatnya dengan menyeringai.

"Ada apa dengan ekspresi itu?" Anna tampak bingung menatap wajah kelvan.

"Tak apa, aku bergairah dengan mu"
Kelvan mulai mencium anna dengan liar, perlahan ciuman itu turun hingga leher dan nafas anna terdengar berat.

"Ahh van.. ja-ngan ahh" Anna berusaha menahan tangan kelvan yang telah memainkan miliknya yang tampak begitu basah.

"Kau berkata jangan tapi tubuh mu menginginkan milikku anna, bagaiman jika kita segera selesaikan sebelum karyawan baru itu datang" Kelvan tak menunggu jawaban dari anna, ia segera menghisap salah satu bukit kembar milik anna dan mulai memasukkan kelvan junior secara perlahan

Ahhh~

"Ini sangat hangat anna"
Kelvan memompanya dengan cepat dan kasar, ia bahkan tak mengindahkan suara anna yang kesakitan dan memintanya untuk sedikit melambatkan temponya.

Disisi lain sia melihat adegan panas tersebut dan menutup bibirnya dengan salah satu tangannya, ia bahkan terkejut melihat pemandangan seperti ini di hari pertamanya bekerja dan segera pergi menjauh dari ruangan kelvan. Kelvan menangkap punggung sia pergi menjauh, ia tampak begitu puas.

Ahh~

Erangan itu terdengar bersamaan saat anna dan kelvan telah mencapai klimaks bercinta mereka.

"Ada apa dengan mu hari ini van? Kau tampak begitu bergairah dan kasar" Anna sedikit heran dengan kelvan, wanita itu tahu betul bagaimana gaya bercinta kelvan karena dia telah melayani sang bos selama setahun terakhir ini dan menjadi satu-satunya wanita terlama yang menjadi partner pemuas nafsu.

"Entah lah tiba-tiba aku menjadi bergairah saat menatap wajah mu" lebih tepatnya menatap wajah fressia, sambungnya dalam hati

TBC-

__________________________
Hallo para pembaca, terimakasih telah membaca cerita ini dan aku harap kalian bisa share agar semakin banyak yg membacanya. 
🙏🏼🙏🏼🙏🏼🙏🏼

Temporersex (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang