Ch 33

5.4K 188 4
                                    

Ahh-

Tom merintih ketika mengobati luka yang kelvan ukir di bagian sudut bibir, mengoleskan salep untuk membuatnya cepat kering. Mengingat kejadian baku hantam antara dia dan kelvan membuat tom teringat pada sia. Pria itu segera mengambil ponselnya menelepon sia.

Disisi lain sia mulai melipat sudut dari salah satu lembar buku, menandainya. Sebelum ia menarik selimut bersiap tidur natt muncul secara tiba-tiba membuka pintu kamar menyampaikan pesan jika dave sedang menunggunya di luar. Pertanyaan pertama yang terlintas adalah 'ada apa' dan sia sibuk mencari jawaban sambil mencari mantelnya, ia terlalu malas jika harus mengganti piyama yang telah melekat dengan nyaman sehingga memilih menutupi piyama tersebut dengan mantel trench coat berwarna beige.

Sia membuka pintu kamarnya, wanita itu mengintip sisi kiri dan tak menemukan dave bahkan saat ia melihat sisi kanannya dave tak nampak sedang menunggu diluar. Sia mulai mengingat kalimat natt yang memang tak menjelaskan diluar sebelah mana, hanya sia yang berasumsi jika dave menunggu di luar kamar. Sia mencari natt menanyakan lebih detail tentang  di luar yang natt maksud, ternyata dave menunggunya di caffe bawah. Sejujurnya sia ingin mengkritik kalimat natt, bagaimana bisa seorang penulis memiliki tata bahasa yang begitu ambigu.

Saat ini pandangan sia mulai mengedar melihat setiap sudut mencari dave dalam ruangan dengan pencahayaan tak seterang kamar hotelnya tapi ia tak mendapati dave, berpikir mungkin dave sedang duduk diluar mengingat pria itu cukup tahan dengan udara dingin terbukti tadi saat sia bertemu di bandara, kaos putih tipis dapat menjelaskan semua itu. Hipotesis sia benar, ia mendapati dave sedang berdiri dekat pembatas melihat kearah lautan yang hanya memantulkan sinar bulan dengan kilap nya. Deburan ombak terdengar jelas dengan angin malam yang cukup kencang membuat rambut sia menampar pipinya lembut. Sia menyelipkan rambut kebelakang telinga dan berjalan mendekat kearah punggung dave dengan tenang tapi pria itu membalik tubuhnya secara tiba-tiba membuat langkah sia terhenti karena terkejut. Di bawah sinar bulan sia dapat melihat tatapan dave yang terasa berbeda, dave melangkah menghampirinya dengan percaya diri pria itu melingkarkan tangan kirinya pada pinggul sia sedangkan tangan kanannya melingkar pada tengkuk dan mencium sia dengan tiba-tiba. Sia tak bereaksi, wanita itu membatu menerima serangan secara tiba-tiba. Saat menerima getaran dari ponselnya butuh beberapa detik untuk menarik kesadaran sia kembali dan memalingkan wajah diikuti gerakan mendorong pada dada dave tapi dada itu tak terdorong. Dave membisikkan kalimat yang membuat sia menatapnya sinis.

"Jadilah wanita ku, kelvan tak layak mendapatkan mu"

"Apa maksudmu?"

"Bukankah video yang anna kirimkan sangat menjelaskan semua?"

"Video? Anna?" Sia mengerutkan alisnya, wajahnya tampak bingung mendengar kalimat dave.

Dave membaca mimik wajah sia yang tampak bingung, kini ia memutar otaknya. Ia tak ingin salah langkah. Dengan cepat dave membuka ponselnya dan berkata jika beberapa bulan lalu anna mengajaknya untuk bekerja sama membuat sia dan kelvan menjauh, ajakan itu terjadi sebelum sia dan kelvan memutuskan untuk berpacaran tapi dave dengan tegas menolaknya. Meski dave telah menolak ajakan anna, ternyata anna berusaha menjalankan rencananya sendiri. Anna mengirim videonya saat sedang menggoda kelvan dan dari video tersebut kelvan terlihat sedang menikmati permainan anna. Tak berhenti disitu anna berkata jika dirinya mengirim video itu pada sia juga dave, dan lagi-lagi meminta dave untuk segera mendekati sia.
Sia mendengar semua penjelasan dave meski sulit dipercaya terlebih begitu melihat video anna dengan kelvan. Wanita itu mengepalkan tangannya, ia tak berkata sepatah katapun dan membiarkan air matanya berlinang membasahi kedua pipinya. Sia tak kuasa menahan rasa sakit yang ia terima, kakinya terasa lemas mengingat ucapan kelvan beberapa hari lalu yang terdengar seakan bersiap melamar dirinya. Bagaimana bisa pria itu bersikap seakan mencintai dirinya dan juga bermain dengan wanita lain. Lagi-lagi ucapan anna terngiang, benar... seseorang tak akan mudah untuk berubah hanya dengan semalam.

Temporersex (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang