Ch 22

7.6K 323 8
                                    

Sia melirik kearah kelvan diam-diam melihat jika kekasih barunya langsung bertemu dengan keluarga besarnya bahkan bertemu dengan kedua orang tom. Kelvan di sambut dengan hangat. Perapian masih menyala dan dia mencari posisi nyaman di dekat situ tak lama tom muncul bersama kelvan.

"Kau menyelamatkannya?" Tanya sia kearah tom yang membawakan coklat  hangat dalam mug berwarna hitam.

"Tentu" tom menatap kelvan, ia tahu jika sia tak akan mampu menarik kelvan dari kerumunan orang yang tertarik padanya karena kelvan pria pertama yang sia ajak dalam perayaan natal sejauh ini.

"Aku harap kau mengerti" menatap kelvan dengan senyuman yang memperlihatkan deretan gigi rapihnya.

"Tak masalah lagi pula tadi aku menikmati saat mengobrol dengan mereka"

Tom terkekeh dan berkata "kau bisa bersikap apa adanya di depan ku dan sia, jangan terlalu berusaha"

Kelvan telah mendengar banyak cerita tentang sia, bahkan fakta jika dulu kelvan, tom dan sia pernah satu sekolah. Lalu saat keluarga besar sia mengetahui pekerjaan kelvan mereka semakin membuka lebar rentangan tangan itu, ya siapa yang tak bahagia jika menjalin hubungan dengan pria kaya yang berasal dari keluarga terpandang di Boston? Ayah kelvan memiliki pengaruh cukup kuat disini dan sia tak menyukai fakta itu. Sejujurnya ia menginginkan pria biasa tak super kaya dan juga tak super miskin, ia suka berada di tengah-tengah. Tapi apa daya ternyata dia dikelilingi pria seperti tom yang merupakan ahli waris tunggal dari bisnis perhotelan ayahnya dan kelvan yang merupakan pendiri JTStudio telah berhasil membuat beberapa film dengan meraih penghargaan bergengsi tingkat dunia.
Apa aku perlu menjelaskan tentang dave? Ok aku tak menjelaskannya.

Tom beranjak dari posisinya dan meminta untuk pasangan baru itu dapat mengobrol dengan nyaman. Mereka saling bertatapan dan pada akhirnya sia lah yang memalingkan kedua matanya, ia tak sanggup menatap kelvan lebih lama lagi. Saat ini ia merasa kupu-kupu memenuhi perutnya.

"Kapan kau akan kembali ke california?"

"3 hari lagi, aku harus menemani ibu ku—"

"Lusa aku akan kembali"

Sia segera menatap wajah kelvan kali ini ia sedikit khawatir. Sia tahu jika kelvan pria yang dingin bahkan tak mengerti hal mana yang harus ia hindari jika bersangkutan dengan wanita. Sejujurnya sia khawatir jika kelvan masih kesulitan mengurung burungnya untuk tak terbang sembarangan mengingat jawaban kelvan saat ditanya alasan mencium sia secara tiba-tiba.

"Karena ingin" ucap sia dalam hati.

"Apa yang kamu khawatirkan?"

Sia mengerjapkan matanya begitu mendengar suara kelvan.

" Apa itu terlihat jelas?" Sia terkekeh bersiap mengalihkan topik pembicaraan.

"Apa yang kau khawatirkan sia?"

Sia berani bersumpah jika ini pertama kalinya ia mendengar suara kelvan begitu lembut, pria ini menatap sia dengan tatapan yang sangat hangat.

"Jangan tidur sembarangan" kalimat itu terucap dengan sangat cepat dan itu membuat kelvan mengangkat satu alisnya, ia tampak bingung. Bingung dengan maksud kalimat yang barusan ia dengar atau mungkin bingung karena tak mendengarnya dengan jelas.

Sia membulatkan mata, ia sadar jika saat ini dirinya tampak aneh.
"Tentu kelvan tak mungkin tidur sembarangan, dia akan tidur di atas ranjangnya yang nyaman bukan sembarang tempat" ucapnya dalam hati.

"Maksud ku jangan tidur dengan wani—"

Chu~

Kalimat itu tergantung saat menerima  kecupan kelvan secara tiba-tiba.

Temporersex (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang