"Aku akan pulang besok hehe jadwal penerbangan telah ku rubah"
"Baiklah hati-hati besok" tom menganggukkan kepalanya.
"Kau juga pulang besok"
"Apa?!"
"Aku merubah jadwal kita berdua hehe"
"Da*n!!" Tom segera bergegas meninggalkan kamar sia.
Sia menghentikan aktifitasnya dan mengambil ponsel, mengetikkan 'topeng anonymous' dan tatapannya menjadi kesal begitupun dengan tom ia lebih kesal dengan sikap sia yang bersikap sesuka hatinya meski sejujurnya tom tak akan mampu marah pada wanita yang telah lama berteman dengannya.
Tom segera menata beberapa barangnya meski sang ibu menanyakan mengapa ia kembali ke LA (Los Angeles) lebih cepat dari jadwal yang sebelumnya dibicarakan, ia hanya menjawab ada pekerjaan penting yang harus ia selesaikan dan tentunya jun tahu jika sia lah di balik semua ini. Jun tak bodoh, ia begitu mengenali anak semata wayangnya dan tentunya tentang perasaannya terhadap sia selama ini.
"Tom aku ingin minum kopi, mau pergi bersama?" tom membaca pesan dari sia pelan, pandangannya mengarah pada beberapa barang yang telah siap untuk masuk kedalam koper.
"Aku akan berangkat 5 menit lagi, biarkan aku menata barang ku karena sikapmu yang seenaknya..."
Tom membacanya lagi dan—
"Aku akan berangkat 5 menit lagi, biarkan aku menata barang ku karena..."
"Aku akan berangkat 5 menit lagi, biarkan aku menata barang ku. Tunggulah"
(pesan terkirim)
Sia mengenakan mantelnya saat melihat mobil tom berada di depan rumahnya, wanita itu segera berlari sedangkan tom yang melihat dari dalam mobil segera menurunkan jendela mobilnya dan berteriak pada sia untuk tak lari.
"Bagaimana bisa dia berlari kearah ku dengan wajah menggemaskan seperti itu" ucap tom pelan dan segera menaikkan suhu heater pada mobilnya.
brag~
Terdengar suara pintu mobil yang ditutup dengan kencang, sia terlalu kedinginan berada di luar meski hanya berjarak beberapa meter untuk melewati halaman menuju mobil tom tapi cuaca hari ini -7°C. Sia menggemeretakkan giginya dan menggesek kedua telapak tangannya, ia menggigil. Tom segera membungkus kedua tangan sia dengan tangannya yang telah ia gesekkan sebelumnya untuk membuatnya hangat.
"Apa masih terlalu dingin?"
Sia mengangguk dan mengikuti tuntunan dari tangan tom, mendekatkan tangan sia pada heater dan tom mencoba menghangatkan kedua telinga sia.
"Apa ini sudah lebih baik?" Tom memastikan untuk yang kedua kalinya.
"Ya, jauh lebih baik" Sia tersenyum lebar menatap tom dan tom segera bersiap untuk berangkat menuju tempat yang ingin sia datangi.
Mereka menghabiskan waktu bersama, menikmati waktu berdua yang mungkin akan sulit untuk tom rasakan lagi. Tom tahu jika kali ini hubungan sia dan kelvan akan berbeda dengan hubungan sia dengan mantannya, tom memiliki firasat jika kali ini sia akan benar-benar jauh dari jangkauannya. Sang penjaga akan pensiun memberikan tuan putri pada pangeran yang telah lama di tunggu oleh tuan putri, pikir tom.
Kelvan mulai merebahkan dirinya, melihat ponsel dan segera mengirim pesan pada kekasihnya. Sejujurnya jika bukan sia yang menitip pesan untuk segera menghubunginya saat sampai di California mungkin kelvan tak akan melakukan hal seperti ini. Ia memberikan laporan singkat pada sia dan sang kekasih membaca pesan itu dengan wajah ceria.
Tring~
"Aku tak bisa keluar rumah, apa kita bisa mengerjakan di rumah ku?"
Kelvan membaca pesan itu berulang, menimbang apa yang akan ia balas dan apakah ini menjadi masalah kedepannya. Ia berfikir jika kal ini tak akan menjadi masalah toh ini hanya sebuah pekerjaan dan kita harus profesional, setidaknya ia tak akan melakukan hubungan badan dengan anna dan hatinya telah terisi penuh oleh bunga freesia yang begitu harum. Kelvan mengiyakan tawaran anna dan segera menuju kediaman anna.
KAMU SEDANG MEMBACA
Temporersex (COMPLETE)
RomanceKelvan adam seorang pria dengan wajah tampan yang mampu membuat wanita manapun akan menggila saat berada diranjang bersamanya, tidak hanya ketampanannya yang mampu menggilakan wanita tapi kekuasaan dan kekayaan bak baju zirah yang melindunginya memb...