Ch 9

14.1K 422 0
                                    

Sia mematung melihat bercak darah pada selimut yang ia gunakan, ia merasa nyeri dibagian bawahnya dan ia tahu jika mahkotanya telah hilang dicuri. Wanita itu menangis tanpa suara, ia tak menyangka hal yang paling ia takutkan terjadi.

Sia memejamkan matanya berusaha mengingat kejadian semalam dan ia perlahan mengingat kelvan yang ia serang secara tiba-tiba. Hatinya terluka mengingat nick dan menyalahkan kelvan yang tak menolak dirinya, ia yakin pria itu mampu melepas pelukan sia tapi mengapa tak dilakukan.
Perlahan ia mulai menata beberapa barang miliknya, hari ini mereka kembali ke Los Angeles.

Tak ada hal yang dikatakan kelvan saat bertemu sarapan tadi bahkan saat mereka duduk bersebelahan dipesawat sia dan kelvan terjebak dalam keheningan yang mereka ciptakan. Hal itu menyayat hati sia.

Ya.. sia memutuskan untuk mengubur semua  dan menganggap hal itu tak pernah terjadi. Ia tak mungkin menggila pada kelvan karena mahkotanya direbut, ia mungkin tampak aneh jika melakukannya karena zaman sekarang hal seperti itu di anggap biasa. Disisi lain kelvan hanya dapat membisu ia tak tahu harus melakukan apa, ia takut membuat sia semakin terluka. Tidak mungkin ia mengajukan diri bertanggung jawab, lagipula sia tak akan hamil anaknya karena kejadian semalam.

"Sia" tommy meneriakkan namanya begitu kencang hingga mampu menarik perhatian sia ditengah keramaian. Ia mendekat mengambil koper sia.

"Terimakasih telah menjemput ku"

"Tidak masalah, lagi pula nick sibuk bukan?" ucap tom mengingat alasan sia memintanya untuk menjemput karena sang kekasih sedang sibuk dengan usaha resto yang sedang dikelolah.

"Ya" sia memelankan suara dan hanya menunduk.

"Hey apa ada yang terjadi?" Tom mengangkat dagu sia perlahan, saat ini ia dapat menatap wajah sia yang terlihat murung.

"Aku belum bisa menceritakannya, temani aku seharian ini apa kamu bisa?"

"Apapun yang kamu inginkan putri" ucap tom memperlakukan sahabatnya layaknya tuan putri.

"Aku ingin memukul kepala mu sekarang"

Tom terkekeh dan merangkul sia menjauh dari kerumunan sedangkan kelvan hanya mengepalkan tangannya melihat semua itu.

"Berapa banyak pria yang mengelilingi mu sia?"

Tak butuh waktu lama untuk sia menceritakan semua pada tommy. Pria itu mengepalkan tanggannya dengan keras mendengar setiap ucapan sia selama di thailand. Rahangnya menegang saat sia mulai menangis.

"Keluarlah dari perusahaan kelvan, sejak awal aku telah mengajak mu untuk menjadi asisten CEO. Kau hanya perlu membantu ku mengolah usaha milik keluarg ku, aku juga akan menjaga mu dengan baik, kau tahu itu"

"Tidak tom, saat itu aku telah mengatakannya dengan jelas jika aku ingin keluar dari zona nyaman ku mencari pengalaman baru. Aku tahu kau akan menjagaku dengan baik. Lagi pula jika aku keluar aku akan mendapat pinalti dan penilaian tentang kinerjaku  ku akan buruk"

Tom memeras rambutnya, ia memang bisa membayar pinalti tersebut tapi untuk penilaian kerja itu tak mungkin dan tentu saja sia akan sulit mencari kerja karena perusahaan akan menganggap dirinya tak profesional.

Tom melunak melihat sia yang menangis meringkuk memeluk kedua lututnya, ia hanya menanyakan apa yang akan sia lakukan. Pria itu memutuskan untuk mendukung apapun yang sia yakini. Tapi sia tak menjawab pertanyaannya dan hanya mengulang kalimatnya pelan.
"Aku tak pantas untuk nick"

Tom tahu bagaimana hubungan sia dengan nick, ia mengerti alasan mengapa sia takut melakukan hubungan tersebut. Ia hanya mampu memeluk sia dan mengatakan semua akan baik-baik saja.

Kelvan melihat kursi sia kosong padahal ini telah jam masuk kantor. Pria itu memanggil anna menanyakan ketidak hadiran sia dan anna hanya menerima surat pemberitahuan dari HCM jika sia sedang izin sakit selama 2 hari.

"Sakit" wajahnya cemas "apa dia menuliskan sakit yang menimpanya?" Kelvan melempar pertanyaan lagi pada anna.

"Sakit" wajahnya cemas "apa dia menuliskan sakit yang menimpanya?" Kelvan melempar pertanyaan lagi pada anna

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tidak" anna mengamati wajah kelvan, ini pertama kalinya ia melihat kelvan cemas pada wanita.
"Apa ada yang terjadi selama perjalan bisnis kemarin pak?" Anna tampak menyelidik.

"Itu bukan urusan mu, kau bisa meninggalkan ruangan ku"

Anna mengerutkan alisnya ia tampak kesal dengan perlakuan kelvan, ini baru pertama kali terjadi pada dirinya.

__________________________
Aku akan up saat 👁350
Dan jangan lupa vote karena itu tidak merugikan kalian, mohon dukungannya teman-teman ☺️
❤️❤️❤️

Temporersex (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang