Ch 5

19.1K 526 6
                                    

Detik pertama sia masih membuka matanya, tubuhnya membatu menerima serangan kelvan secara tiba-tiba. Detik kedua dia menutup matanya, entah mengapa wanita itu menutup matanya hingga pada detik ketiga bayangan nick muncul dalam pikirannya dan membuat tangannya secara refleks mendorong kelvan dan menatapnya penuh amarah.

"Apa yang kau lakukan?" suara sia meninggi dan menarik perhatian orang di sekitanya saat itu.

"Aku sedang mencium mu" Kelvan menjawabnya dengan santai dan sedikit bingung mengapa wanita itu tiba-tiba menolaknya padahal ia melihat dengan jelas jika sia mulai menutup matanya saat berciuman. Memberi tanda jika lawanmu juga menikmati.

"Kenapa kau melakukannya? Aku memiliki kekasih, kau tahu itu"

"Lalu? Jika kau memiliki kekasih apa ada hal yang berbeda?" Kelvan masih tampak bingung, ia tak mengerti jalan pikiran sia. Selama ini ia bebas melakukan hubungan badan dengan setiap wanita, entah wanita itu berstatus lajang atau telah memiliki pacar bahkan tunangan, ia tak memperdulikannya.

"Aku tidak akan berhubungan dengan pria lain selain kekasih ku, dan aku bukan wanita yang sama seperti para jalang yang dengan mudah menerima mu" Sia segera pergi meninggalkan kelvan tanpa mendengar jawaban kelvan setelah kalimat terakhir yang ia lontarkan, sia benar-benar marah. Ia marah dengan kelvan dan dengan dirinya yang sempat terhanyut dengan ciuman tersebut.

"Kau mulai gila sia, tak ada bedanya dengan wanita murah yang di sekeliling kelvan" ucapnya dan segera menginjak pedal gas.

Disisi lain kelvan masih tak mengerti tentang kesalahan yang ia buat, justru sebaliknya ia marah dengan ucapan sia tentang wanita jalang yang dengan mudah menerimanya, ia merasa terhina dengan sikap sia.

***

Malam ini sia dan nick berencana menghabiskan malam bersama di kediaman nick dan tentunya ini hal pertama bagi sia untuk bermalam bersama dengan seorang pria meski secara teknis ia telah cukup sering bermalam dengan tommy yang juga seorang pria tapi bagi sia dua hal ini berbeda. Tom hanya seorang teman masa kecil dan nick adalah kekasihnya, aku harap kalian mengerti bagaimana maksud perasaan sia.

Terlihat sia yang telah berdiri tepat di depan pintu rumah nick, telapak tangannya mulai berkeringat dan perlahan ia bersiap mengetuk pintu tersebut tapi sia mengurungkan niatnya. Ia mulai meremas tangan yang sebelumnya berniat untuk mengetuk daun pintu tersebut, mencoba meyakinkan dirinya untuk tak ragu hingga akhirnya nick membuka pintu tersebut dan berhasil membuat sia terjingkat.

"Apa yang kau lakukan di luar sini sayang? Masuk lah" ucap nick menarik sia agar tidak kedinginan di luar.
"Apa kau sudah lama berdiri di luar?" Nick memberikan coklat panas kesukaan sia.

"Tidak, aku baru saja sampai dan tadi sedang mengingat barang ku ada yang tertinggal atau tidak"

Nick sedikit menggeser posisi duduknya lebih dekat dengan sia, pria itu mulai mencium sia perlahan. Sia yang pada awalnya membuka matanya perlahan mulai menutupnya dan mulai membalas ciuman nick tapi kejadian beberapa saat lalu dimana kelvan mencium dirinya membuat ia memalingkan wajah dan menyudahi ciuman mesra itu dengan sikapnya yang terlihat kasar.

"Ada apa sia?" Nick menatap sia bingung

"Aku akan membersihkan diri terlebih dahulu" Sia segera beranjak menuju kamar mandi, ia tampak menyentuh dadanya dan berusaha mengatur nafasnya.
Apa yang tadi aku lakukan? Kenapa aku mengingat kelvan?, ucapnya dalam hati.
Aku terlalu terkejut, sehingga aku memikirkannya. Ini tidak selingkuh pikiran, bukan?, sambungnya memaksa membenarkan logikanya dan segera membersihkan dirinya.

Wanita itu menatap bayangan dirinya di cermin dengan handuk yang melilit rambutnya
"Malam ini aku akan melakukannya dengan nick, ini pertama kalinya dan aku tidak boleh mengecewakan nick" ucapnya pelan mengingat jika hubungannya dengan nick telah berjalan selama 6 bulan dan pria itu tak pernah memaksa sia untuk melakukan hubungan badan dengan dirinya hingga akhirnya beberapa hari lalu nick mulai mengajak sia untuk menginap dan sia menerimanya walau ia sejujurnya tampak ragu dengan keputusan yang ia buat sendiri.

Sia melihat nick sedang sibuk menonton acara tv, perlahan ia mendekat dan memeluk nick dari belakang. Ia mencium tengkuk belakang nick dan membisikkan 'sorry' mengingat kejadian sebelumnya sia melepas ciuman dengan kasar. Nick membalasnya dengan senyuman dan mulai menyampingkan tubuhnya agar dapat melihat sia yang memeluknya dari belakang, ia mengecup sia singkat.
Mereka bertatapan cukup lama dan perlahan mulai saling membalas ciuman hingga keadaan memanas membuat nick segera menggendongnya menuju ranjangnya. Sia telentang, melihat nick mulai melepas bajunya dan menindih sia, lidah itu bergerak dengan bebas, perlahan tangan nick mulai meraba setiap tubuh sia. Terkadang ia akan berhenti pada salah satu bukit milik sia dan meremasnya pelan.

Nick mulai melucuti pakaian sia tapi itu terhenti saat sia menahan tangannya. Sia tampak ragu dengan tindakannya, ia takut karena ini pertama kalinya.
"Aku tidak bisa melakukannya" sia mulai membuka suara

Meski tak ada lampu yang menyala untuk memberi penerangan tapi sia dapat melihat dengan jelas wajah nick penuh kekecewaan ketika sinar bulan membiaskan cahayanya. Ia tak mengerti mengapa sia begitu tak menginginkan untuk berhubungan badan dengannya, terkadang nick berfikir jika sia tak serius dengan hubungannya tapi mengingat sia yang begitu menyayanginya membuat nick berusaha menepis pikiran buruknya pada sia.

"Baiklah aku bisa menunggunya lagi" Nick segera mengenakan kaosnya

"Apa kau kecewa pada ku?"

"Sedikit, tapi aku mencoba untuk mengerti situasi mu" kecupan kening itu menjadi penutup kalimat nick dan meninggalkan sia seorang diri di dalam kamar.

Sia mulai memeluk kedua kakinya, ia menyesali perbuatannya terhadap nick. Sejujurnya ia selalu menjaga keperawanannya karena ia takut akan terjadi kecelakaan (hamil) walau telah menggunakan pengaman tidak ada yang tahu jika kecelakaan itu mungkin akan terjadi dan hal tersebut membuatnya ingat tentang dirinya yang dibuang kedua orangnya karena tak menginginkan kehadirannya sebagai anak di luar nikah. Ia mengetahui kenyataan itu saat dirinya telah bisa membaca dan membuka barang miliknya yang disimpan dalam lemarinya. Sia membaca surat yang ditinggalkan oleh orang tuanya dan kain yang membungkusnya saat kecil. Air matanya tak terbendung mengingat hal tersebut, ia tak ingin melakukan hubungan badan jika belum menikah. Ia juga belum siap jika memiliki anak diusia muda dan berpikir mungkin ia akan melakukan tindakan yang sama seperti yang dilakukan orang tuanya, itu membuatnya semakin sedih. Ia tak bisa bertanggung jawab untuk saat ini.

"Maaf nick, aku takut—" ucapnya pelan

________________________
Part ini aku mencoba membuka masalalu sia dan alasan dia menjaga keperawanan. Setiap anak memiliki sikap berbeda dalam menghadapi traumanya.

Aku berharap kalian bisa komen untuk kritik dan saran untukku dan juga votemen, tentunya dengan bahasa yang sopan. Aku sangat menghargai jika kalian melakukannya.

Temporersex (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang