Ch 39 (END)

14K 267 23
                                    

"Bukan... aku bahkan belum menikah"

Mendengar jawaban sia, kedua pria tampan itu mengerutkan dahi. Sia tahu jika Kelvan akan salah paham dengan kehadiran Evan dan ia ingin meluruskan semua.

Hal umum jika kita akan merasa kehilangan saat sesuatu itu benar-benar hilang, begitupun perasaan ini. Tanpa tahu seberapa dalam rasa cinta ini kita beranggapan semua akan baik-baik saja seiringnya waktu tapi justru hal itu menggerogoti hati, memberikan rasa nyeri tanpa penawar juga meninggalkan lubang kesepian. Sia telah merasakan itu cukup lama. Ia tak menyesali keputusan yang dulu karena itu membuat dirinya yakin jika ia sangat ingin bersama Kelvan. Persetan dengan masa lalu Kelvan juga tabiat yang suka berganti pasangan, Sia cukup berani mengambil resiko dari kalimat yang ia lontarkan beberapa saat lalu. Ia membuka pintu hatinya lebar. Dunia terasa gelap di sekitar seakan hanya dirinya dan Kelvan yang sedang tersorot sinar, dengan perasaan emosional Kelvan memeluk Sia.

"Aku sangat merindukan mu, sangat..." suara Kelvan bergetar, pria bertubuh kekar itu menitihkan air mata, "kumohon jangan meninggalkan ku".

Jangan meninggalkan mu?, Sia menerawang begitu mengulang kalimat Kelvan.
"Aku tak akan lari dari mu" Dia mengelus punggung Kelvan lembut.
Dan aku tak akan menahan mu jika ingin melarikan diri ku, sambung Sia dalam hati.

Meski Sia memutuskan untuk menceritakan semua perlahan, tentang isi hatinya yang meresahkan. Rasa takut selalu membututi seakan siap menerkam tiba-tiba dan Sia tersiksa dengan perasaan waspada seperti itu, ia tak ingin apa yang ia rasakan dulu akan terulang terlebih jika memiliki anak. Itu akan memperburuk situasi.
Andaikan menceritakan ini semudah ketika kalian membaca tentu Sia akan sangat lega membuat bibirnya bercerita semudah meminum air, tapi ini tak sama. Sia bahkan butuh beberapa hari untuk menyelesaikan semua dan tentunya Tom muncul sehari setelah Kelvan dan Dave berhasil menemukan Sia. menentang? Tom rasa ia harus berhenti sekarang! Sia tak akan pernah menjadi miliknya bahkan sejak awal Sia tak pernah membuka jalan untuknya. Jika kalian bertanya mengapa dia bersikap seperti ini? Bukankan ia hanya akan terluka?. Apa kalian tahu kalimat keren di salah satu drama berbunyi 'Tak ada yang bisa di lakukan orang lain saat kamu menyukai seseorang', seperti kata hee young salah satu tokoh Love Alarm. Ia tak bisa berhenti mencintai Sia juga tak bisa berbuat apapun saat Sia hanya menatap Kelvan.

Selama ini Kelvan menduga alasan Sia meninggalkan dirinya hanya karena video, ia tak memikirkan jika Sia memiliki rasa takut yang tak ia tahu bahkan setelah beberapa bulan bersama. Kelvan seharusnya tahu betul bagaimana perasaan kehilangan orang yang di sayang, sang ibu. Tapi Sia berbeda ia bukan kehilangan melainkan di buang, tanpa tahu dosa yang telah ia lakukan gadis kecil itu menerima penolakan, menerima rasa takut, iri pada hal sepele membuat Sia semakin menyedihkan. Kelvan memejamkan matanya meremas selimut. Membayangkan perasaan Sia terluka karena kebodohannya dimasa lalu. Merasa sesak membayangkan Sia meringkuk seorang diri, ini menghancurkan hatinya.

"maafkan aku Sia...aku sangat bodoh...teramat bodoh" suara Kelvan terdengar serak memecah keheningan malam dalam ruang seorang diri.

Sia sibuk membersihkan duri dari tangkai mawar putih yang Rio beli pagi tadi. Rutinitas mingguan untuk menganti bunga yang mulai ternoda warna coklat di bagian petal, ini akhir pekan yang indah selama 4 tahun terakhir terbukti Sia terus menyingkirkan senyum tak berarah.

"Apa suasana hati mu sedang sangat baik?" Kelvan muncul di balik bangku membuat Sia terkejut. Pria itu muncul tanpa mengeluarkan suara, sejujurnya Kelvan memang sedikit berjinjit saat mendekati Sia bermaksud mengeluarkan suara 'BOOO' tapi melihat gunting dahan dalam genggaman Sia ja segera mengurungkan niat.

"Apa terlihat sangat jelas?"

"Tentu"

Sia tersenyum menyentuh pipi kanan mencoba memeriksa apakah terasa panas.

Temporersex (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang