Sia terlihat gelisah, ia tahu hari seperti ini akan datang padanya cepat atau lambat. Beberapa kali dia mondar mandir lalu duduk di tepi ranjang.
"Bagaimana caranya aku menyampaikan hal ini pada Kelvan" ia kembali melihat benda panjang yang berada dalam genggamannya selama 30 menit lalu. Test pack dengan 2 garis tanda positive, Sia bahkan tak bisa berhenti tersenyum begitu menemukan ide.
Sepekan telah berlalu, Sia sibuk menata ruang tamu dengan bunga segar yang baru ia petik dari taman di belakang rumahnya. Hari ini ia memiliki banyak pekerjaan mulai dari memasak kalkun panggang dengan ginger cookies kesukaan Evan, besok adalah malam natal dan mereka memutuskan untuk merayakan bertiga bersama sambil menghias pohon natal.
Kelvan membuka pintu pandangannya mengarah ke dapur dengan lampu yang masih menyala, ia tersenyum menatap Sia yang terlihat bahagia saat membuat cookies.
"Kenapa belum tidur? ini sudah jam 2 pagi"
"Aku menunggu mu"
"Bohong... aku melihat mu dengan jelas kalau kau sangat bahagia membuat cookies untuk evan, kau tidak sedang menunggu ku"
"Apa kebohongan ku terlihat jelas?"
"Sekarang aku benar-benar sedih"
"Hahaha jangan seperti anak kecil, oh ya besok aku tak ingin ada pekerjaan mu yang menganggu di hari natal kita" Sia tersenyum manis tapi nada suaranya terdengar menakutkan membuat kelvan segera menganggukan kepala dan segera mengirim email pada sekretarisnya untuk tak mengganggunya besok.
"apa kau masih belum selesai? aku ingin tidur bersama"
"Ayo naik, aku sudah beres. Semoga besok turun salju saat hari natal"
"Aku senang melihat mu seperti ini" kecup Kelvan sambil merangkul sang istri.
"Daddy...daddy... wake up" Evan mulai menggoyang tubuh kelvan yang masih menutup kedua matanya "Daddy mommy bilang akan menghitung sampai 10 jika daddy tidak bangun mommy akan tidak bicara cukup lama"
"Ini sudah hitungan keberapa?"
"5"
Kelvan segera bangkit dan menggendong evan segera turun menuju ruang keluarga, Sia jarang melakukan hal ini tapi ia pernah melakukan hal ini tahun lalu dan Sia benar-benar tak bicara selama 3 hari, itu sangat menyiksa Kelvan.
"Apa aku tepat waktu?" ucap kelvan dengan matanya yang masih merah dan rambut berantakan.
Sia mengerutkan dahi tak mengerti, melihat raut wajah Sia membuat kelvan sadar jika Evan saat ini sednag menjahilinya. Merasa dirinya telah ketahuan Evan segera terkikik.
"Evan jangan bangunkan daddy seperti itu, kasihan"
"Maaf mommy hihihi"
"Oh iya mommy punya hadiah untuk kalian, cari kotak berwarna hitam dengan pita emas di tumpukan hadiah dekat pohon natal. Satu orang 1"
Begitu sia menyelesaikan kalimatnya kedua pria itu segera bergegas berburu, tentu Evan lebih dulu menemukannya tapi begitu ia mengeluarkan isinya wajahnya tampak bingung.
"Daddy ini apa? apa ini hadiah yang sangat keren?"
kelvan mendekat dan melihat benda panjang itu, raut wajahnya berubah drastis. Kini matanya memerah seakan menakan air mata sekuat tenaga dan segera menuju dapur.
"Sia... ini benar kan? kamu beneran hamil kan? aku akan jadi ayah lagi?"
"Sia mengangguk" tanpa sadar air matanya megalir begitu kelvan memeluknya erat.
Natal berlalu dengan indah dan kebahagiaan selalu menyertai keluarga kecil mereka. Kelahiran anak kedua mereka banyak membawa berkat, kelvan yang semakin cinta pada istrinya dan tentu sia yang memberikan kehangatan untuk kelvan, evan dan rose.
The end-
Bonus foto kelvan dan tommy tahun 2022 lalu
Btw mereka udah gak canggung lagi 😅
KAMU SEDANG MEMBACA
Temporersex (COMPLETE)
RomanceKelvan adam seorang pria dengan wajah tampan yang mampu membuat wanita manapun akan menggila saat berada diranjang bersamanya, tidak hanya ketampanannya yang mampu menggilakan wanita tapi kekuasaan dan kekayaan bak baju zirah yang melindunginya memb...