Ch 8

15.4K 448 5
                                    

Dave mendekat mendekat kearah sia. Pria itu tampak terpesona pada pandangan pertama saat melihat fressia. Dave carl salah satu pria hot yang begitu didambakan kaum hawa, ia berasal dari keluarga terpandang dan saat ini ia menjabat sebagai CEO di perusahaan milik keluarganya. Kekayaan dave 90% berasal dari saham, ia pria yang sangat pintar dalam melihat peluang untuk menanamkan uangnya agar tumbuh dengan sehat. Soal sifat jangan ditanya, ia tak berbeda jauh dengan kelvan yang suka menerbangkan burungnya dengan bebas. Hanya saja dave pandai menyembunyikan sikap bejatnya. Berbeda dengan kelvan yang secara terang-terangan bergonta ganti wanita layaknya pakaian, dave begitu menjaga sikapnya.

Dave menawarkan minuman pada sia, dan sia membalas sikap dave dengan obrolan ringan sekedar basa-basi walau dari kejauhan kelvan mengerutkan alisnya tampak tak suka.

"Sia aku merasa canggung temani aku" kelvan berbisik pada sia tapi tatapannya terkunci pada dave.

Dave mengerti sinyal yang kelvan berikan, pria itu seakan berkata untuk tak mendekati sia. Tapi melihat reaksi sia yang tampak biasa saja pada kelvan membuat dave untuk tetap maju.

"Kau bisa berbaur dengan wanita disana, itu ada beberapa wanita yang aku rasa sesuai tipe mu" sia berbicara dengan menunjuk segerombolan wanita dan dave mendengar ucapan tersebut.

Dave menyeringai menatap kelvan.

"Bukankah kamu tahu jika aku tak menyukai wanita asia bahkan sampai darah merekapun membuatku tak berselera. Kau kira hanya tubuh dan wajah yang menjadi patokan ku?"

Sia menatap kelvan tak percaya, ia mengingat kejadian saat dulu dirinya menyatakan cinta pada kelvan dan penolakan yang ia terima. Bukan hanya penolakan tapi juga rasa malu mengingat dulu dia pernah bertanya alasan kelvan menolaknya
"Aku menyukai wanita sexy dan kau sama sekali tidak seperti itu, meski kau melakukan implan pada dada mu aku tetap tak menyukaimu bahkan sampai darahmu pun aku membencinya"
Kalimat itu kembali terngiang dalam ingatan sia, itu masih menyayat hatinya.
Sia meninggalkan pesta dengan alasan tidak enak badan dan meninggalkan kelvan.

"Ternyata dia begitu membenciku, bodoh! Aku bahkan hampir masuk pada perangkapnya mengingat semua sikapnya pada ku, kau bodoh sia" ucapnya memaki dirinya sendiri. Perasaan memaki diri sendiri memang special banget.

***

Sia memesan vodka, ia bukan peminum yang baik maka dari itu ia berencana mabuk dalam kamar hotelnya seorang diri untuk menghindari hal yang tak diinginkan. Karena sia akan melakukan hal yang membuat dirinya lega, bahkan tommy tak pernah berani mengajak sia minum diluar rumah setelah kejadian sia memergoki mantan pacarnya berselingkuh dan melempar kotoran anjing pada mantan pacarnya, karena kejadian itu sia bahkan tak menggunakan tangan kanannya selama seminggu dan memilih untuk disuap oleh tom atau ibunya ketika dirinya makan.

Sia tampak mabuk, beberapa kali ia berkata akan membalas sakit hatinya pada kelvan.
"Aku akan membalas mu"

Tok tok~
Sia tak menggubris ketukan itu hingga akhirnya ketukan itu terdengar beberapa kali dan membuat dirinya yang telah mabuk membukakan pintu.

Pria itu menatap siap heran melihat wajahnya yang memerah dengan mata sayu.

"Apa kamu sedang mabuk?"

"Iya, kenapa?" Sia membentaknya dengan keras

"Kalau begitu kita bicara besok" pria itu beranjak dari posisinya tapi sia segera menariknya masuk dan mengunci pintu kamarnya.

Sia mendorong kelvan hingga pria itu terjatuh diranjang dan perlahan ia duduk diatas perut kelvan yang tampak begitu kokoh.

"Sia apa yang kau lakuk—" kelvan tak mampu menyelesaikan ucapannya saat menerima ciuman dari sia. Pria itu sebenarnya bisa mendorong sia hingga terjatuh untuk melepaskan ciuman tersebut tapi tak ia lakukan. Kelvan memeluk erat tubuh sia dan mereka berciuman sangat panas.

Sia mulai membuka setiap kancing kemeja kelvan diiringi dengan ciuman yang perlahan menuju pada milik kelvan yang telah mengeras. Sia mulai membuat kelvan telanjang bulat, wanita itu terkekeh saat mengamati tubuh kelvan.

"Aku akan membalas mu, kamu bilang membenci ku bahkan sampai kedarah ku? Haha bagaimana jika barang mu masuk pada tubuh ku yang sangat kau benci ini? Kau akan memotongnya?" Sia tertawa mengakhiri ucapannya dan mulai mengarahkan milik kelvan untuk masuk tapi kelvan menghentikannya dan segera memutar kondisi. Saat ini sia lah yang ditindih oleh kelvan.

"Aku tidak akan memotong milikku hanya karena ini menjadi milikmu malam ini sia. Dan lagi aku tak akan membiarkan dirimu yang melakukannya, biar aku yang melakukannya untuk mu sia ku" suaranya terdengar serak dan begitu hangat.

"Maafkan kan yang tak mampu menolak mu walau aku tahu tidak seharusnya aku melakukan ini pada wanita mabuk" ucapnya dalam hati, kelvan kali ini melanggar prinsipnya. Ia bukan pria brengsek yang akan meniduri wanita mabuk walau wanita itu menginginkannya, tapi kali ini ia tak mampu menolak sia meski ia tahu jika nanti saat sia sadar akan membenci dirinya.

Kelvan mulai melakkukan aktifitas melelahkan tersebut, sia tampak menahan sakit dan hal itu membuat kelvan penasaran apakah sesakit itu mengingat setiap wanita yang pernah berhubungan dengannya tak bersikap seperti sia.

"Apa sia—" kelvan melihat darah yang menodai selimut dan miliknya.
"Da*n!!! Ia masih perawan" kelvan segera menarik miliknya, ia tak menyelesaikan aktifitas tersebut.
Kelvan menatap sia yang telah terlelap ia tak menyangka jika masih ada wanita yang menjaga keperawanannya dizaman ini.

"Aku bahkan mengira jika dirimu pasti sering melakukannya dengan pacar mu, tapi penilaian ku salah. Kau memang berbeda dengan wanita jalang yang menerimaku dengan mudah" ucapnya lembut dan membelai sia yang sedang terlelap.
"Ucapan mu benar sia, maaf" kelvan mengecup kening sia dan meninggalkan wanita tersebut seorang diri

_______________________
Up saat 👁300

Temporersex (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang