Ch 12

11.4K 368 0
                                    

Sia disibukkan dengan pekerjaan yang telah ia tinggalkan selama lebih dari 3 hari karena perjalanan bisnis dan izin sakitnya. Wajahnya tampak resah meski tatapannya terlihat fokus, ia mengkhawatirkan jam pulang kerja karena akan bertemu dengan nick. Kelvan melihat dari kejauhan, perasaanya campur aduk saat mengingat kejadian kemarin. Marah dan bahagia karena dapat melihat sia membuat pria tampan itu kembai tak fokus pada pekerjaannya yang mengantri untuk segera dirampungkan.

Sia kembali menarik nafas dan membuangnya secara perlahan. Ia mulai mengetuk pintu nick dan tak lama pria yang telah ia hindari beberapa hari ini muncul. Sia tampak salah tingkah, ia tak tahu harus bagaimana.
Nick memberikan segelas coklat hangat, mencoba mencairkan suasana dan mulai membuka pembicaraan ringan tentang perjalan bisnis sia beberapa hari lalu dan kegiatan yang ia lalukan selama sia tak bersamanya. Sia mulai merasa relax, tubuhnya tak setegang beberapa menit yang lalu hingga pada menit berikutnya nick berhasil membuat dirinya lemas. Sia menangis, lidahnya terasa kelu untuk menjawab pertanyaan nick.
Tak ada yang salah dari ucapan nick, semuanya benar. Sia telah melakukan hubungan badan dengan kelvan. Kenyataan itu membuat kedua sejoli itu meneteskan air mata.

Satu jam yang lalu...
"Bagaimana perjalanan bisnis kemarin?" Nick mulai membuka percakapan
"Tak ada yang istimewa"
"Sungguh? Tak ada hal yang istimewa sama sekali?"
Sia mengangkat salah satu alisnya, dia tampak sedikit aneh mendengar ucapan nick.
"Ya, tak ada"
"Apa tidak ada oleh-oleh untuk ku?" Nick terlihat menggoda sia tapi sia sama sekali tak menanggapinya dengan santai, sia hanya menggeleng dan meminta maaf karena lupa membelikan sesuatu untuk nick.
"Sia, kemarin aku membawa bone ke salon, dia terlihat lebih cantik setelah di mandikan dan dicukur. Lihatlah" nick membicarakan anjing kesayangannya.

"Imutnya~" sia tersenyum melihat bone"Andai dia disini mungkin dia akan melompat kearah mu karena merindukan mu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Imutnya~" sia tersenyum melihat bone
"Andai dia disini mungkin dia akan melompat kearah mu karena merindukan mu. Tapi bibiku membawanya beberapa hari ini karena anaknya begitu menyukai bone"
Sia mengangguk mengerti, siapa yang tak akan menyukai bone yang begitu lucu dan menggemaskan. Bahkan bone dulu yang menjadi alasan sia dan nick dekat.

Saat itu sia sedang mendorong troli yang berisi keperluannya selama sebulan kearah mobilnya yang terparkir tidak jauh dari posisinya. Bone muncul, berputar dan melompat mengelilingi sia, sia saat itu hanya tertawa. Bahkan saat sia mulai memindahkan belanjaannya bone berhasil mengambil handbag sia dan berlari, tentunya sia segera mengejar anjing jahil itu hingga akhirnya ia bertemu dengan nick. Mereka bertemu kedua kalinya karena nick mengganti rugi handbag sia yang telah lecet karena ulah bone. Pertemuan ketiga.. keempat.. tentunya masih berlanjut dengan alasan yang sedikit dipaksakan yaitu traktir makan untuk membalas kebaikan. Ya... nick dan sia telah tertaik saat pertemuan pertama mereka yang disebabkan oleh bone dan menjadikan semua alasan agar dapat bertemu sia lagi dan lagi.

Sia dan nick mulai mengobrol soal bone, soal usaha nick yang akhir-akhir ini semakin membaik.
"Sia—" ucapan nick terdengar menggantung
Sia mengangkat kedua alisnya, menyahut tanpa suara sambil menatap nick.
"Apa kamu selingkuh dibelakang ku?"
Ucapan itu bagai petir yang menyambar dengan cepat kearah sia. Sia tak menjawab pertanyaan itu, ia bingung harus menjawab bagaimana.
"Apa benar kamu sudah melakukan hubungan itu dengan pria lain?" Nick kembali melempar pertanyaan pada sia, dan lagi-lagi sia tak menjawab. Sia hanya menunduk dan meneteskan air matanya.
"Jadi itu benar?" Nick menghentikan suaranya yang terdenger bergetar, sia tahu jika nick saat ini sedang menangis merasakan rasa sakit yang menyesakkan dihati.
"Bagaimana bisa kamu melalukan hal itu sia? Aku bahkan menunggu mu. Kamu menolakku beberapa kali dan aku tetap mengerti. Lalu mengapa dengan pria itu kamu—" nick menghentikan ucapannya, ia merasa jika ucapannya akan semakin tak terkontrol dan mengharuskan menghentikan pembicaran ini. Ia tak ingin melukai sia karena bagaimanapun ia masih mencintai sia.
Sia masih menunduk dan terisak, ia tak menjawab ucapan nick.
"Lalu hubungan kita bagaimana? Apa yang kamu inginkan?"

Hening...

"Sia! Berhentilah menangis dan jawab pertanyaan ku. Disini tidak hanya kamu yang terasa sesak, aku pun sama" nick mengusap kasar wajahnya.
Sia mulai mengangkat wajahnya yang tampak berantakan dengan air mata. Ia mencoba membuka suara tapi hal itu tak terdengar jelas karena isakan yang berhasil memotong setiap kalimat terdengar seperti sedang dieja.

"A-A-Aku MA-MA-U—"

______________________________
Aku masih menunggu saran kalian untuk hubungan sia dan nick, apakah harus berakhir atau tidak. Dan terimakasih telah membaca ❤️❤️❤️

Btw ada yang penasaran gak sih gimana muka nick? Kalau kalian penasaran, komen yaa biar besok aku bisa taruh foto nick. Dia ganteng 😍

Temporersex (COMPLETE)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang