2. Berteman pt. 1

2.9K 245 73
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

ㅡSeoul National Hospitalㅡ

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seoul National Hospital


LEE YUNBI terbaring lemah dengan balutan baju khas rumah sakit. Kepala yang dibaluti perban dengan infus yang masih setia menyangkut di pergelangan tangannya.

"Yunbi! Hei! Lee Yunbi!" Yuju berusaha membangunkan Yunbi yang sudah dua minggu terbaring di rumah sakit. Hatinya mendadak iba, Yuju menyesal karena telah menyalahkan Yunbi malam itu.

"Yuju, biarkan dia istirahat." Sissy mengarahkan tangan Yuju untuk menjauh dari Yunbi. Mungkin kalau tidak ada Sissy, Yuju pasti akan setia dengan kegiatannya untuk membangunkan Yunbi.

Lee Yunbi masih belum sadarkan diri pasca kecelakaan yang ia alami dua minggu yang lalu. Kecelakaan yang membawanya ke dunia alam sadar.

Dokter mengatakan tengkorak depannya retak, tulang hidung Yunbi agak tergeser dan gadis itu nyaris mengalami amnesia.

Tak lama kemudian. Jari-jari Yunbi terlihat mulai bergerak, matanya dengan susah payah mulai terbuka.

Detik itu juga. Lee Yunbi kembali merasakan terangnya dunia, ia dapat menarik napas dalam kemudian mengembuskannya lagi.

Lee Yunbi dapat merasakan detak jantungnya dengan jelas. Tubuhnya begitu lemah dan kepalanya terasa begitu pusing.

"Yuju, Sissy?" Panggil Yunbi dengan suara serak, sudah dua minggu ia tidak berbicara.

Jelas sekali dengan cara bicara Yunbi, tenggorokannya terasa sangat kering. Yuju dan Sissy adalah orang pertama yang Yunbi lihat saat ia membuka matanya.

Yuju dan Sissy tersentak. Mereka berdua tidak tahu harus melakukan apa, hati Yuju dan Sissy mendadak lega.

Mereka mendekat lagi, Yuju bergerak cepat untuk mengambil satu gelas air dan memberikannya pada Yunbi. Dengan sigap Sissy menolong Yunbi untuk duduk dari pembaringannya, Sissy menolonh Yunbi untuk meminum air itu.

Yunbi menghela napasnya. Ia terpejam karena denyutan di kepala masih saja terasa.

"Dokter, yak! Dokter, Yunbi sadarkan diri!" Yuju dan Sissy sama-sama berteriak. Raut panik mulai terpampang di wajah keduanya.

ALJABAR ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang