39. I'm Sorry

772 76 7
                                    

ini belum direvisi ya, maaf banget :)
jangan lupa vote sama komen kalian ngehe.

Yunbi's pov

Kepulangan Jungkook menyisakan rasa sepi yang amat dalam padaku. Ini menyiksa. Seakan separuh semangatku terbawa sudah. Aku tidak mempunyai siapa pun yang bisa membuatku tenang di sini.

Aku ingin egois, aku bisa saja menyuruh Jungkook untuk tetap di sini. Tapi, saat aku mengenang tentang masa depannya, aku mengurungkan niat itu. Kami tidak bisa hancur bersamaan, biar aku saja, aku tidak bisa mengambil resiko Jungkook akan jatuh bersamaku. Jadi, jika semua itu terjadi, apa aku masih bisa bertahan hidup? Kami sama-sama terpuruk. Tidak, aku akan menyelamatkan salah satu dari ini semua.

Yuju dan Sissy masih bisa menyempatkan diri untuk pergi ke bandara, mengantar yang lainnya untuk kembali ke Korea. Sedangkan aku? Aku harus tetap di sini, di tempat yang sama seperti kemarin. Saat hari pertama aku datang ke Hongkong.

Hatiku terpukul mengenang Daddy ternyata melecehkan gadis tidak berdosa, dan itu kakak dari Haesun. Unik bukan? Aku tidak bisa mengartikan kedatangan Haesun dengan jelas.

Terkadang aku juga tertawa miris, mengingat Tuhan yang begitu kejam. Bukan hanya Dia, dunia juga sangat kejam padaku. Aku ingin bertanya pada dunia, kenapa harus aku? Kalian bisa memilih orang lain, kenapa harus aku? Jujur, aku tidak bisa menerima semua beban ini. Kenapa aku selalu dijadikan pelampiasan dari semua masalah orang-orang di dekatku? Apa ak terlahir hanya untuk itu? Katakan padaku. Katakan dengan jelas.

Mataku bengkak, aku tidak bisa melihat apa pun dengan jelas, semuanya mengabur akibat bendungan air mata. Aku mencoba untuk menahannya, aku mencoba untuk selalu mengingat perkataan Jungkook bahwa aku akan baik-baik saja. Tapi, pada akhirnya itu semua membuatku mengerang kesakitan.

Ingin kuulangi masa lalu. Waktu saat aku mengatakan ingin bebas, berhenti dan selesai. Saat ini, saat aku sudah mendapatkannya, kenapa aku tidak bisa menerimanya? Aku takut. Aku ingin mengulang masa lalu dan mengubah perkataanku.

"Aku ingin melanjutkan semua ini sampai waktu di mana aku akan berakhir hanya karena waktu."

Maksudku, aku dan Besttand akan selesai karena kontrak kami yang sudah berakhir. Aku benar-benar menyesal.

==

Tanpa sadar hari sudah berganti, dan aku masih ada di sini. Kalau dipikir kasus ini bukanlah kasus yang besar. Tetapi, semua ini terjadi karena kesalahanku, kesalahan keluargaku. Mimpi sahabatku, Yuju dan Sissy harus menerima kehancuran ini bersamaku. Bahkan, mereka tidak mengetahui apa-apa, dan dengan santainya dunia melibatkan mereka dalam hal ini.

Jungkook sudah meneleponku sejak kemarin malam. Aku tahu, ia pasti sudah sampai ke Korea. Aku bersyukur. Aku tidak pernah mengangkat telepon Jungkook karena itu bisa membuatku kembali menangis, aku tidak ingin menambah beban untuk Jungkook. Aku tidak ingin ia memikirkan keadaanku.

Berita tentang rumor kencanku dengan Jungkook tidak seramai kemarin. Wartawan yang ada di bandara juga sudah mulai berhenti satu per satu, dengan artian lain aku bisa pulang ke Korea hari ini.

Sejujurnya aku ingin sekali pulang. Bukan ke Korea, ke suatu tempat. Hanya aku di sana, tidak ada masalah lagi.

Aku hanya bisa terdiam saat pesawat mulai membawa kami terbang untuk kembali. Saat mengingat negara kelahiranku, napasku menyesak, dadaku nyeri, terlalu banyak kenangan di sana.

Sajang-nim menyuruh kami untuk segera pulang, banyak yang harus diselesaikan saat tiba di Korea. Banyak yang harus dikonfirmasi dan dipublikasikan ke publik.

ALJABAR ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang