23. Photoshoot

929 86 13
                                    

VOTE KUY😍

Masih ada terdapat typo, maafkan wkwkw.

<<ENJOY>>

HARI INI Besttand akan melakukan sesi photoshoot untuk album terbaru kami, Aljabar. Entah mengapa konsepnya berubah menjadi sedikit seksi, pakaian yang kami pakai jauh berbeda dari sebelumnya.

Memang, sisi bad girl yang dimiliki Besttand tidak pernah hilang, kami biasanya memakai baju bewarna gelap. Tapi comeback kali ini menggunakan banyak warna.

Pakaianku terlalu terbuka, aku tidak nyaman. Ini terlalu mengekspos pahaku, tapi tidak apa selagi penggemar akan menyukainya, aku akan bekerja dengan sangat professional, aku akan melupakan masalah pribadiku sejenak untuk fokus dengan comeback ini.

Rambutku tengah ditata, make up-ku dibuat tebal sehingga menunjukkan sisi dewasa.

Rambutuku ditata acakan, menambah kesan frustasi yang menyangkut dalam lagu kami. Mataku terlihat begitu tegas dengan almond eyeliner ini, jarang bagiku memakai riasan setegas ini.

Jungkook berjanji akan datang saat BTS selesai latihan, tidak beberapa lama lagi. Sekarang masih pukul delapan pagi, masih ada dua jam untuk bersiap-siap.

Sungguh aku tak henti-hentinya bersyukur, Tuhan masih mengizinkanku berdiri di sini, bersama puluhan staf yang bekerja, lokasi photoshoot tidak jauh dari pusat kota, banyak warna-warna di sini.

Dinding bertuliskan beberapa kata depresi, frustasi, di sana juga ada sebuah kamar mandi berisikan bath up dengan air yang diwarnai, bewarna merah.

Di dalam kamar mandi juga ditata beberapa bunga, coretan dari cat dan beberapa tulisan yang tadi sempat kami buat menggunakan lipstick. Benar-benar seksi.

Aku berjalan untuk menengok lokasi kami, ada sajang-nim di dekat kumpulan cameraman, sibuk membicarakan sesuatu, dia terlihat sangat sibuk. Aku putuskan untuk menghampiri, dengan cepat mereka yang ada di sana peka terhadap kedatanganku.

"Yunbi-ah, kau sudah selesai rupanya." Salah satu staf yang bekerja mengatur lensa kamera berseru, menatap penuh kagum.

Aku mengangguk. "Iya, apa kameranya sudah siap?" tanyaku basa-basi.

"Sebentar lagi, duduk saja, hari ini akan terasa sangat panjang," jawab staf itu, dia seorang pria berumur sekitar empat puluh tahun, badannya tidak terlalu tinggi, cukup tampan. Tapi aku tidak menyukai ahjussi.

Aku mengangguk, berbalik arah dan melanjutkan untuk melihat kegiatan yang lain.

"Yunbi-ssi, tunggu sebentar!"

Teriakan dari belakang membuatku berhenti, aku mulai berbalik dan mendapati tubuh sajang-nim berlari kecil menghampiriku. Aku mengernyit.

"Apa Hyura tidak datang kemari?" belum sempat aku menjawab panggilannya, sajang-nim sudah terlebuh dahulu berbicara.

Mommy? Jujur aku sudah kehilangan jejak wanita itu beberapa hari ini. Dia tidak menemuiku, menelponku, dan dia juga tidak datang untuk meminta uang padaku. Ini membingungkan, bahkan tanpa perlu aku kabari, dia pasti sudah tahu jadwal kerjaku, dan sekarang dia tidak ada di sini.

Aku menggeleng pelan. "Dia tidak menemuiku dalam beberapa hari terakhir, sajang-nim." Aku menjelaskan dengan nada miris.

Sajang-nim terdiam untuk beberapa saat, kemudian mengangguk. Dia menepuk bahuku, berbalik dan pergi. Aku ikut terdiam, ini pertama kalinya Mommy tidak melihat kegiatanku, biasanya dia selalu ikut dan mengawasi.

ALJABAR ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang