2000 words :(
Sakit hati kalau kalian nggak vote sama komen :(
Please hargai bacaan yang kalian baca ♡
<<Enjoy>>
JUNGKOOK hanya dapat diam dan memperhatikan interaksi kosong antara ibu dan anak yang duduk di belakangnya. Yunbi dan Hyura tidak berbicara sejak Jungkook mulai melajukan mobilnya untuk pulang.
Sesekali Jungkook menatap Yunbi dari kaca pengemudi. Gadis yang dia lihat sibuk menatap kerlipan lampu dari jendela mobil yang mereka lalui bersama. Jungkook juga menatap Hyura setelahnya, wanita paruh baya itu hanya diam dengan lengan disilang depan dada, terkadang mendengus kesal dan ikut menatap jalanan dari sisi jendela yang lain.
"Hm." Jungkook putuskan untuk berdehem. Memecahkan keheningan dan kecanggungan yang hadir di antara mereka.
"Kenapa kalian bisa bersama?" celetuk Hyura tiba-tiba. Menatap punggung Jungkook yang sedikit tertutup oleh jok mobil.
Yunbi menoleh seketika. "Mom!" titahnya, dia tahu apa yang ada di pikiran Hyura sekarang.
"Aku hanya menanyai hal sepeleh. Kenapa kalian bisa bersama pada jam seperti ini, berdua, di pusat pembelanjaan dan—"
"Maaf, Tante. Ini semua murni kesalahanku, ah! Memang benar, seharusnya aku tidak mengajak Yunbi untuk keluar." Dari pada diam dan menambah perseteruan yang ada, Jungkook memilih untuk menjelaskan, tidak peduli jika Hyura percaya atau tidak.
Hyura mendecih tak suka."Pada masa sibuk, tapi bisa-bisanya kalian meluangkan waktu untuk hal yang tak berguna."
Yunbi memukul jendela mobil geram. Sejak tadi dia berupaya tidak terlarut emosi dalam menghadapi Hyura, tetapi sepertinya kesabaran itu tidak bertahan lama. "Bisakah kau diam? Kalau tidak, salahkan saja aku. Apa kau pikir Jungkook tidak akan tersinggung dengan sindiranmu tadi?"
Hyura menatap Yunbi tak percaya, raut wajahnya bertambah kesal ketika Yunbi lebih membela Jungkook ketimbang dirinya.
"Ingat! Tanpanya, kau tidak akan bisa lepas dari satpam itu dan bisa saja kau membusuk di penjara, Nyonya."
Hyura tertohok, lantas memalingkan wajah ke arah jendela. Menolak untuk menerima bahwa Jungkook lah yang mengurus semua masalahnya tadi. Mulai dari kesalahpahaman dan tas yang diinginkan Hyura bahkan sudah Jungkook belikan.
Napas Yunbi tersengal. Dia ingin mengatakan bahwa dirinya menyesal telah dilahirkan dari rahim Lee Hyura, dia menyesal telah menjadi anak sosok wanita serakah gila harta ini. Apa yang membuat mata Hyura buta akan harta? Sungguh, sebarapapun mahal obatnya, Yunbi akan membeli obat itu.
Namun, pandangan mata Jungkook dan Yunbi tidak sengaja bertemu. Jungkook menatap Yunbi dalam, mengerjap beberapa kali untuk menandakan dia baik-baik saja dan tidak tersinggung dengan ucapan Hyura. Jungkook ikhlas saat membelikan tas dengan harga 50 juta itu, anggap saja sebagai rasa hormatnya kepada ibu gadis yang dia cintai. Dan anggap saja ini sebuah ujian perjalanan cintanya untuk ke depan.
Yunbi tahu dari tatapan Jungkook. Yunbi menunduk, rasanya dia ingin berteriak keluar jendela, mengatakan betapa muaknya dia, betapa dia ingin membuang diri ke jalanan dan ditabrak mobil sehingga bagian tubuhnya berserakan tanpa bekas. Dia sangat ingin.
Yunbi mendongak lagi. Jungkook masih menatapnya, mata Yunbi mulai berkaca-kaca menahan tangis. Saat itu juga dia ingat akan kalimat Jungkook, semua ini tidak akan membalikkan fakta. Hyura akan tetap seperti ini, apa pun yang terjadi, Hyura tetap ibunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALJABAR ✔
FanfictionGenre: Romance, hard life. [Berantakan? Iya, belum direvisi :)] Orang-orang pikir, kehidupan Lee Yunbi sudah berada di level paling atas, sangat bahagia. Sorotan lampu, sorakan penggemar, penghargaan, wajah cantik, apalagi? Dari banyaknya teriakan y...