40. Blood sweat and tears [END]

2.1K 132 48
                                    

Aku nggak yakin dalam nulis chapter ini, mungkin masih kurang ngeh atau agak gimana menurut kalian.

Untuk itu aku minta maaf yang sebesar besarnya :)

Dan ya, ini chapter terakhir aljabar

Aku bakalan nulis cerita baru lagi sehabis lebaran, atau sekitar satu bulan lagi lah. Mau istirahat dulu [Tapi masih tetap nulis, dan belum aku pub di wattpad]

So, tungguin cerita baru aku ya.

🎶Nothing like us - Jungkook BTS cover🎶

Jungkook's pov..

Aku sudah sampai di Dorm sejak satu jam yang lalu. Setelahnya aku memutuskan untuk membersihkan diri, tubuhku lengket karena keringat.

Saat ini, aku masih belum bisa tertidur, meskipun jam dinding sudah menunjukkan pukul sebelas malam. Aku masih setia dengan acara melamun ini.

Mengingat apa yang aku pikirkan, sudah jelas aku memikirkan Yunbi saat ini. Aku hanya ingin mengatakan bahwa ia adalah gadis paling kuat yang pernah aku temui, aku tidak tahu alasan kenapa dunia selalu menghukumnya.

Mulai dari pengkhianatan Haesun, hubungan kami terungkap ke publik meskipun tidak dikonfirmasi, ibunya masuk rumah sakit dan sekarang sudah meninggal dunia.

Saat ini, otakku terus mencerna semua kata-kata yang Yunbi ucapkan sebelum aku pulang tadi. Dia ingin aku membawa sapu tangan iron man, dan terakhir dia meminta maaf padaku.

Saat aku tanyakan, yang aku dapati hanyalah gelengan kepalanya pelan, lalu dia menatapku lama, lalu dia tersenyum menandakan sesuatu yang tidak aku ketahui.

Sungguh, aku belum bisa memahami gadis seperti Yunbi sepenuhnya. Dia gadis yang penuh dengan teka-teki, aku takut semua perkataannya adalah wujud dari tindakannya.

Benar.

Aku langsung terduduk dari pembaringan, degup jantungku mulai tak karuan. Entah mengapa, atmosfer di dalam kamarku berubah menjadi sangat panas, keringatku mulai bercucuran.

Aku tidak bisa meninggalkan Yunbi sendirian, aku akan kembali ke sana.

Ada sesuatu yang datang padaku, dia seperti membisikkan sesuatu padaku.

Perasaanku memburuk mengingat Yunbi yang sendirian. Entahlah, aku hanya merasa ada yang tidak beres dengannya.

Aku berharap ini semua hanya sebatas pikiran.

Aku bergegas ke luar kamar, mengetuk pintu Namjoon hyung sekeras-kerasnya. Tak lama kemudian Namjoon hyung datang dengan mata yang menyipit, aku tahu dia sudah tertidur.

"Ada apa, Jungkook?" tanyanya dengan suara khas orang bangun tidur.

"Hyung, aku pergi ke apartemen Yunbi sekarang."

Namjoon mengernyitkan dahinya. "Ah, itu. Kukira hal yang penting, pergi saja kalau begitu."

Aku mendesah pelan. "Aku serius. Ada hal aneh padanya, aku takut jika ada sesuatu yang terjadi padanya."

Namjoon terdiam dalam beberapa detik. "Apa yang harus aku lakukan?"

Baiklah ini dia. "Jika aku tidak kembali dalam waktu setengah jam, tolong datanglah ke sana. Kau juga harus membawa Yuju dan Sissy. Jika keadaan Yunbi baik-baik saja, aku akan mengabarimu."

Namjoon terdiam cukup lama untuk mencerna kata-kataku. Pada akhirnya ia langsung mengangguk menyetujuinya.

Setelah anggukan itu, aku menepuk pundak Namjoon hyung sebanyak dua kali, lalu tanpa memperpanjang waktu aku langsung bergegas menemui Yunbi.

ALJABAR ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang