YUNBI's POV.
KRIET!
PINTU pagar dorm Besttand baru saja kubuka. Setelah berada di luar pekarangan rumah, aku langsung menarik napas sepanjang-panjangnya, merasakan dinginnya udara malam yang menusuk saluran pernapasanku dengan damai.
Seakan udara damai malam ini membuat pikiranku menjadi damai juga. Jalanan kompleks perumahanku sangat sepi, gelap hanya di terangi remang-remang lampu jalan yang sedikit meredup termakan usia.
Aku mendongak untuk melihat tebaran bintang yang sedikit tertutup awan tebal, bulan bersinar terang menjadi saksi tubuh lelahku malam ini. Aku memasukkan tangan kedalam hoddie, kepalaku memakai sebuah topi ber'merk supreme bewarna putih. Terlepas dari beban pekerjaan membuatku begitu tenang. Walaupun aku tahu, ini hanya sesaat.
KRIET!
Telingaku mendengar suara pintu sebelah sana terbuka. Kepalaku melengong untuk melihat siapa yang keluar jam segini. Aku tinggal di perumahan elit, banyak selebriti dan pengusaha sukses yang tinggal disini. Napasku tersengal, mataku mendapati seseorang yang juga memakai hoddie serta topi senada denganku.
Mata kami bertemu, walaupun keadaan jalan yang gelap. Tetapi laki-laki itu jelas di mataku. Aku kembali gugup dan hawa panas entah sejak kapan menyeruak disini.
"Yunbi...?"
"Jungkook...?"
Dorm BTS dan Besttand berdekatan, bisa dibilang bertetangga. Jujur, terkadang aku bisa mendengar kehebohan BTS dari kamarku. Terkadang aku juga susah sendiri karena jendela kamarku berhadapan langsung dengan kamar Taehyung sunbae. Itu alasan tersendiri mengapa aku tidak pernah membuka tirai kamarku. Pernah satu kali, itu sangat menjijikkan, dimana aku tidak sengaja melihat Kim Taehyung tengah mengganti pakaian. Kejadian sangat memalukan yang pernah aku alami seumur hidup.
Aku berdehem satu kali dan menatap Jungkook setelahnya.
"Kamu kenapa keluar jam segini?" Jungkook juga berdehem dan setelahnya berjalan kearahku. Semakin dekat sehingga aku hanya bisa memalingkan wajah.
"Kamu juga kenapa keluar jam segini?" Tanyaku balik saat Jungkook sudah tepat berada disamping tubuhku. Aku memasang tampang jutek.
Jungkook terkekeh pelan. "Aku bertanya padamu, kenapa kamu bertanya balik?"
"Aku juga bertanya padamu, bukannya menjawab, kamu malahan menambah pertanyaan." Jawabku dengan nada kesal.
Sekarang kekehan Jungkook berubah menjadi tawa, apa yang lucu, sih?
"Baik, baik. Aku akan menjawab pertanyaanmu. Hm, aku hanya butuh udara segar." Jungkook masih setia dengan senyumannya.
"Oh..." Jawabku santai, kemudian mengedarkan pandangan ke segala arah, aku enggan untuk menatap mata Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALJABAR ✔
FanfictionGenre: Romance, hard life. [Berantakan? Iya, belum direvisi :)] Orang-orang pikir, kehidupan Lee Yunbi sudah berada di level paling atas, sangat bahagia. Sorotan lampu, sorakan penggemar, penghargaan, wajah cantik, apalagi? Dari banyaknya teriakan y...