KIM YUJU berjalan gontai dengan daster bermotifkan polkadot menuju ke kamar Yunbi.
"Yunbi, apa kau tidak memasak, woah?"
Yuju terhenti, matanya membesar tanpa berkedip, tubuhnya kaku, rasanya dia tidak ingin percaya dengan apa yang sekarang ini dia lihat.
"Aku la-"
Tak lama kemudian, Sissy muncul dan berhenti tepat di samping Yuju sama seperti yang sahabatnya lakukan, acara protes mereka terhadap makanan yang tidak tersedia di meja makan urung mereka lakukan.
Yang mereka lihat saat ini adalah, Yunbi berdandan dengan balutan rok di atas lutut bewarna hitam dan kemeja bermotifkan bunga panjang lengan bewarna putih. Sungguh, ini jauh berbeda dengan Lee Yunbi yang Yuju dan Sissy kenal.
Yunbi tidak mengatakan apapun. Segera ia menarik Yuju dan Sissy untuk memasuki kamarnya, Yunbi mengunci pintu kemudian menarik napas dalam-dalam, ia harus menceritakan perihal dandanan ini kepada Yuju dan Sissy.
"Di mana, Haesun?" tanya Yunbi dengan napas mendadak tak teratur.
"Di, di kamarnya," jawab Yuju gelagapan. Matanya tak lepas dari setiap jengkal wajah Yunbi.
"Yak! Kau mau ke mana eoh? Dandananmu seperti emak-emak tapi cantik, sih." pekik Sissy, ia terlihat sama bingungnya dengan Yuju.
"Baik. Haesun ada di kamar. Baik, baik." Yunbi membalik badannya kemudian berjalan menelusuri seisi kamarnya. Yunbi menggigit bibirnya gugup, ia harus mempersiapkan diri untuk memberitahukan perihal Suga tadi siang.
"Suga sunbae.." Yunbi mendekati Yuju dan Sissy lagi. Memegang tangan kedua sahabatnya kemudian mengatur napas.
"Ada apa?" tanya Yuju khawatir. Tidak biasanya Yunbi seperti ini.
"Suga mengajakku makan malam," ucap Yunbi tepat setelah Yuju mengakhiri kalimatnya.
Yuju dan Sissy terperangah. Bibir mereka seolah-olah tidak bisa mengatup lagi.
"Apa kau bilang? Makan malam?" Sissy memastikan kalau ucapan Yunbi barusan tidak salah ia dengar. Sissy mengorek telinganya sendiri, bisa saja benda itu sudah penuh dengan kotoran.
Yunbi mengangguk. "Itu benar! Hal buruknya adalah, dia mengajakku berkencan."
Yuju merasakan napasnya tertahan di ujung kerongkongan. Bukannya apa-apa, mengenang fakta bahwa Suga adalah manusia workaholic, Yuju pikir Suga tidak akan pernah mau untuk berpacaran. Tapi nyatanya, satu kalimat dari Yunbi saja sudah cukup untuk membalikkan fakta itu.
"Apanya yang buruk? Itu hal yang menakjubkan Yunbi." Sissy memangku kedua tangannya di depan dada, berucap dengan polos dan wajah tanpa dosanya.
Yuju tak bergeming. Ucapan dari Sissy menambah sesak napasnya, Sissy terlihat begitu tenang dibandingkan Yuju.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALJABAR ✔
Fiksi PenggemarGenre: Romance, hard life. [Berantakan? Iya, belum direvisi :)] Orang-orang pikir, kehidupan Lee Yunbi sudah berada di level paling atas, sangat bahagia. Sorotan lampu, sorakan penggemar, penghargaan, wajah cantik, apalagi? Dari banyaknya teriakan y...