Annyeong👋
Akhirnya Vee apdet lagi😍Semoga masih terhibur sama Aljabar, Vee selalu berjuang untuk menyajikan bacaan yang bagus untuk kalian semua.
So, kalau suka jangan lupa vote sama komennya, mari saling menghargai😍💋
<<ENJOY>>
JUNGKOOK dengan sigap memegangi tubuh Yunbi yang seketika melemah setelah melihat foto itu. Yunbi menggeleng kuat, ia yakinkan dalam hati bahwa semua ini hanya bualan semata, itu hanya editan.
"Katakan padaku kalau itu semua hanya editan! Katakan, Jungkook!" pekik Yunbi menatap Jungkook tajam.
Saat ini mereka sedang berada di rooftop hotel tersebut, Jungkook ingin membahas ini secara empat mata. Ini bukan masalah biasa, siapa pun yang tidak bisa mencegah gambar itu tersebar ke publik. Maka bukan hanya Haesun yang hancur, tetapi juga Besttand.
"Yunbi, tenanglah. Kita akan membuktikan semua ini, aku juga bingung." Jungkook dengan sabar mengusap punggung Yunbi pelan, menyalurkan ketenangan kepada gadis itu.
Yunbi merasakan dadanya kian menyesak, terasa begitu ngilu saat ia mulai menghirup udara. Badannya mendadak panas, mungkin kalau bukan karena Jungkook yang memeganginya, sudah dipastikan Yunbi sudah ambruk saat itu juga.
"Jungkook, ini salah. Dia tidak seperti itu, jelas sekali tidak." Yunbi menatap Jungkook berharap, ia tidak ingin mempercayai ini semua, sangat sulit untuk dilakukan.
"Awalnya aku juga tidak percaya. Dia gadis polos dan dia juga sangat sopan kepada kita, aku pikir tidak ada yang perlu kita curigai darinya. Tetapi, saat ini—"
"Aku memang sudah curiga dari awal. Aku tetap diam karena kau juga tampak percaya padanya. Kau kira tidak aneh, sajang-nim tiba-tiba saja membawanya ke agensi, tanpa pelatihan, tanpa tujuan yang jelas kemudian ia masuk ke dalam timmu."
Yunbi terperangah, itu benar.
"Dan dari awal aku sudah curiga tentang latar belakang keluarganya, apa kalian pernah menanyakan hal itu? Tidak, kalian bahkan tidak tahu dari mana ia berasal."
"Dia tinggal di Gangnam, aku tahu itu, dia berasal dari sana," potong Yunbi cepat. Ia masih tidak bisa menerima semua ini.
"Tapi, apa kau mengetahui tentang keluarganya lebih dari itu? Maksudku, kedua orangtuanya masih hidup atau tidak. Apa dia punya saudara, atau mungkin tinggal bersama neneknya?"
Yunbi terdiam lagi, itu sangat masuk akal. Jungkook membuat Yunbi semakin tidak bisa mempercayai semua itu.
"Tapi, Jungkook. Dia hanya gadis polos berumur belum genap dua puluh tahun. Kita tidak bisa menuduhnya hanya karena foto ini, dia tidak mungkin—"
"Sudah menjadi seorang Ibu?" potong Jungkook mantap tanpa rasa ragu.
Yunbi menjilat bibirnya kemudian berjalan beberapa langkah, ia mengusap dahinya pelan, peluh sudah bercucuran di sana. Bagaimana bisa Haesun sudah memiliki seorang anak? Dan anak siapakah itu? Kenapa ia datang ke Seoul kemudian masuk ke Veadel?
"Dari mana kau mendapatkan gambar itu?" tanya disela-sela helaan napas beratnya, dadanya naik turun seraya terus menatap Jungkook. Mood yang seharian penuh ini ia jaga dengan baik menjadi hancur sekarang hanya karena gambar memuakkan itu.
"Karena kecurigaanku, aku sampai-sampai mengirim beberapa staf untuk mengikuti pergerakan Haesun. Itu sudah satu bulan yang lalu, ia sangat pandai ber-acting. Kau mungkin bisa melupakan masalahnya, kau menganggap semua itu seperti angin lalu. Tapi lihat, yang kau lupakan itu akan menghancurkan karirmu sendiri." Jungkook berucap dari belakang.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALJABAR ✔
FanfictionGenre: Romance, hard life. [Berantakan? Iya, belum direvisi :)] Orang-orang pikir, kehidupan Lee Yunbi sudah berada di level paling atas, sangat bahagia. Sorotan lampu, sorakan penggemar, penghargaan, wajah cantik, apalagi? Dari banyaknya teriakan y...