Vote sama komennya sayang🖤
Apapun itu pasti aku terima, komenan dari kalian itu mood aku buat nulis🖤Kali ini Vee mutusin buat apdet Aljabar tiga kali satu minggu kalau nggak ya empat kali satu minggu wkwkkw🤣
Kalian pasti kelamaan nungguin apdet kan? Iya? Tidak? Nghh🌚
Ywdh, itu aja🖤
<<Happy Reading>>
Yunbi's POV..
RASANYA aku ingin beranjak dari ranjang ini dan berjalan keluar rumah. Namun, aku hanya bisa terbaring lemah, mataku mendadak berkunang-kunang saat berdiri, kepalaku sangat sulit ditegakkan, rasanya sangat pusing dan itu bisa membuatku terjerembap kapan saja.
Sudah satu minggu sejak kejadian malam itu. Aku dan Jungkook tidak pernah bertemu dalam satu minggu terakhir ini, entah mengapa, itu sedikit membuatku lega dan sakit secara bersamaan.
Aku marah padanya, kenapa selalu seperti ini? Di saat aku ingin mempercayai orang-orang, yang aku dapati setelahnya hanya sakit. Sungguh aneh, tubuhku sudah biasa menerima perlakuan seperti namun saat ini terasa jauh berbeda.
Segala persendianku terasa begitu ngilu untuk digerakkan. Aku demam tepat setelah malam itu terjadi, paginya aku mendadak menggigil dan tidak bisa beraktifitas seperti biasanya. Aku hanya ingin meminta maaf pada Sajang-nim, semua jadwal Besttand lagi-lagi tertunda karena ulahku, aku benar-benar ingin minta maaf.
Seharusnya hari ini Besttand tengah melakukan photoshoot untuk comeback. Tetapi jiwa ini seakan menolak untuk berdiri, jujur aku tidak ingin merepotkan semuanya dan berharap demam ini segera berakhir. Lagi-lagi tidak ada toleransi untukku, kenapa selalu seperti ini?
Kemarin Mommy datang menjengukku setelah dua hari dia berpamitan untuk belanja ke Amerika. Dia belum tahu perihal demam dan acara makan malamku dengan Suga kemarin, niatku untuk tetap menyembunyikannya buyar sudah karena Yuju sudah terlebih dahulu memberi tahu.
Saat dia datang. Rasanya aku ingin mati saja, dia membentakku. Benar, Mommy datang dengan wajah merah padam karena aku berani berkencan diam-diam tanpa sepengetahuannya. Sudah Sissy katakan bahwa aku menolak Suga, tetapi Mommy sepertinya menolak untuk peduli.
Air mataku berderai membasahi pipi. Aku hanya bisa menangis dan terus mengumpat di dalam hati saat mendengar sumpah serapah Hyura. Dia memang gila, dengan senang hati aku mengatakan orang yang telah melahirkanku ke dunia ini sebagai wanita gila harta dan serakah.
Dia menjualku, dia hanya ingin uangku, bukan kehadiranku. Buktinya, dia tidak peduli kepada kondisi tubuhku dan dia selalu membahas karir bodoh itu. Mungkin, jika ada yang ingin membeliku dengan harga mahal, dapat kupastikan bahwa Hyura rela menjualku saat itu juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALJABAR ✔
FanfictionGenre: Romance, hard life. [Berantakan? Iya, belum direvisi :)] Orang-orang pikir, kehidupan Lee Yunbi sudah berada di level paling atas, sangat bahagia. Sorotan lampu, sorakan penggemar, penghargaan, wajah cantik, apalagi? Dari banyaknya teriakan y...