Ch. 19 : Love Maze

3.6K 558 13
                                    

"It never occurred to me if love would be this complicated."
.
.

Jungkook terus bersamaku saat memasuki gedung Bighit. Beberapa orang memandang ke arah kami, kurasa mereka adalah staff disini karena Jungkook tersenyum pada mereka.

Ia menekan tombol lift lalu beberapa saat kemudian, pintu lift terbuka. Kami segera masuk ke dalam. Hanya ada kami berdua disini, dan Jungkook terus menggenggam tanganku.

"Kau gugup?" Tanyanya.

Aku mengangguk. "Sedikit."

Ia semakin mengeratkan genggamannya padaku. "Kau tidak melakukan kesalahan. Kenapa kau takut?"

Aku menatapnya lalu terkekeh. "Tentu saja. Ini pertama kalinya aku bertemu orang se-penting Bang PD-nim."

"Kau pasti bisa. Aku akan mengantarmu ke ruangannya." Ucapnya sambil tersenyum.

Aku kembali mengangguk. Ku lihat angka diatas pintu yang menujukkan lantai lima.

Suara lift terdengar, pintu pun akhirnya terbuka. Kami keluar dan pria disampingku ini membawaku ke tempat tujuan. Ruang CEO mereka, Bang Si Hyuk.

Begitu sampai, aku memandang pintu besar dengan logo 'Bighit Entertainment' dihadapanku. Aku sempat menoleh ke arah Jungkook yang sedang mengetuk pintunya dua kali, lalu mendorong pintu itu perlahan.

Ku lihat pria berbadan besar tengah duduk di depan meja kaca sambil memandangi laptopnya dengan serius.

Lalu ia melihat kami yang memasuki ruangannya. Ia menatapku cukup lama, dan itu hampir membuatku takut. Sikap tegas dan berwibawanya sangat menonjol.

Aku dan Jungkook membungkuk. "Annyeonghaseyo."

Ia mengangguk lalu menunjuk kursi dihadapannya. "Duduklah."

Selagi ia menutup laptopnya, Jungkook berbisik padaku. "Aku akan menunggumu."

Aku mengangguk.

Jungkook lalu keluar meninggalkanku bersama Bang PD, aku lalu berjalan mendekatinya dan duduk dikursi yang ia tunjukkan tadi.

Aku duduk dengan cemas.

Beberapa saat kemudian, Bang PD tersenyum padaku. "Bagaimana keadaanmu?"

"S-saya baik-baik saja." Jawabku gugup.

Ia mengangguk. "Kurasa sangat terlambat untuk mengucapkan ini, nona?"

Paham apa maksudnya, aku segera berdiri dan membungkukkan badan. "Jeoneun, Han Ji Eun imnida." (Nama saya Han Ji Eun.)

Ia tersenyum. Aku kembali duduk.

Ia melanjutkan ucapannya. "Ji Eun-ssi. Aku memintamu datang kemari untuk meminta maaf atas apa yang terjadi beberapa hari yang lalu. Maafkan kami karena salah satu staff kami telah menabrakmu, justru kami tidak datang ke rumahmu. Dan terima kasih, kau tidak membawa kasus ini kepada pihak berwajib."

Aku mengangguk. Rasanya aku kehabisan kata-kata meskipun aku tidak banyak berbicara.

Bang PD sedikit membungkukkan tubuhnya padaku. Aku tidak menyangka hal ini akan terjadi.

"Sebagai gantinya, aku akan mengirimkan uang ke rekeningmu atas ganti rugi apa yang telah terjadi." Ucapnya.

Aku menggeleng. "Tidak perlu. Sejujurnya ini kesalahan saya. Saya yang ceroboh karena tidak melihat keadaan saat menyebrang."

Ia menatapku dengan seksama.

"Ini murni kesalahanku." Ujarku sambil menunduk karena aku tidak berani menatap wajahnya.

Magic ShopTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang