"Be kind to yourself today"
.
.Ji Eun menatap gelas itu dengan gelisah. Meski isinya tinggal setengah namun, untuk menegak pun rasanya ia enggan.
Pria yang sempat duduk di hadapannya, sudah pergi beberapa menit yang lalu. Meski cafe yang ia datangi saat ini sudah banyak pengunjung, namun ia tetap merasa kesepian.
"Aku ingin pulang," ucap gadis itu sembari menatap keluar jendela, memandang hujan deras yang mengguyur kota.
Semakin lama, tatapannya semakin mengabur. Meski kedua matanya terarah pada hujan di luar sana, namun sebenarnya ia terggelam oleh pikirannya sendiri.
Ia terus memikirkan ucapan pria yang belum diketahui namanya tadi. Sebuah fakta bahwa sahabatnya, Hye Ra merupakan fan berat Taehyung. Dan yang paling ia khawatirkan adalah, fakta bahwa Hye Ra tidak menyukai seorang gadis yang memiliki hubungan dekat dengan pria itu.
Ia bingung, jika dibilang memiliki hubungan dekat, itu tidak benar. Namun jika bilang 'tidak', itu tidak benar juga. Sedangkan Taehyung sendiri, sudah mengungkapkan perasaannya pada Ji Eun.
Ia benar-benar tidak tahu harus berbuat seperti apa.Suara handphone berdering, kembali menyadarkannya. Sebuah pesan masuk dengan pengirim ber-username 'Hye Ra' terlihat dilayar.
Panjang umur sekali.
Ia mengambil handphone-nya dengan ragu. Hampir beberapa detik ia habiskan hanya untuk memberanikan diri membaca pesan masuk tersebut.
Hye Ra: Kau dimana? Aku hampir mati kedinginan berdiri di depan restoran.
Kedua mata Ji Eun membulat seketika. Hujan deras seperti ini, gadis itu malah berdiri di depan restoran tempat ia bekerja.
Sebuah pesan kembali muncul.
Hye Ra: Aku merindukanmu. Ayo bermain di arcade.
Ji Eun kembali menghela napas. Ia mengetik pesan balasan yang berisikan lokasi dimana ia berada, kemudian mengirimkannya.
Meski sedikit khawatir pada Hye Ra yang mungkin akan tahu hubungannya dengan Taehyung, tapi ia tidak ingin menghindar. Bagaimana pun, Hye Ra sudah membantunya selama ini.
Beberapa saat kemudian, Hye Ra pun tiba. Ia memandang seisi cafe untuk menemukan keberadaan Ji Eun dan begitu ia menemukannya, gadis itu segera menghampirinya.
Ji Eun terkejut. "Pakaianmu basah. Berapa lama kau berdiri disana?"
"Eum. Lima belas menit, mungkin," jawab gadis itu sambil tersenyum.
Hye Ra pun duduk di hadapan Ji Eun. "Ku pikir restorannya sebentar lagi akan buka, jadi aku menunggunya."
Ji Eun menatapnya cemas. "Seharusnya kau menghubungiku terlebih dahulu. Restoran akan tutup selama beberapa hari, lagipula jika aku bekerja, kau tidak akan bisa mengajakku bermain."
"Aku akan minta izin majikanmu untuk membawamu pergi. Aku ingin mengajakmu bertaruh di arcade hari ini."
"Yang menang akan dapat apa?" Ji Eun menatapnya jahil.
Hye Ra tersenyum penuh makna. "Yang menang akan ditraktir oleh yang kalah, bagaimana?"
Tangan Ji Eun terulur dan berjabat tangan dengan Hye Ra, "Deal!" sahutnya dengan semangat.
*
Bola basket yang dilemparkan, selalu masuk ke dalam ring dengan sempurna. Sedangkan lawannya, terlihat kebingungan dan terus gagal begitu melemparkan bola.
KAMU SEDANG MEMBACA
Magic Shop
Fanfiction[180614] - [200113] Kupikir, bertemu dengan sang idola itu sebuah harapan mustahil. Mengingat latar belakang keluargaku, dan bahkan cermin pun menjadi penghalangku. Tapi siapa sangka bahwa sebuah toko misterius yang kumasuki bisa membawaku tuk berte...