06 | Comes to You

2.5K 497 108
                                    

"Rana! Mau kemana kamu?!"

Lucas mengikuti Rana masuk ke dalam kamarnya. Sejak gadis itu pulang dari berkelana entah kemana penuh air mata yang membasahi wajahnya, sama sekali perempuan itu sengaja mengacuhkan Lucas yang berusaha mengontrol kepadanya.

Lucas khawatir akan keadaan Rana yang pulang-pulang sambil menangis sampai sepasang matanya memerah dan bengkak.

"Rana! Saya sedang berbicara dengan kamu!"

Tetap saja tidak di hiraukan oleh Rana. Lucas berkacak pinggang di ambang pintu kamar Rana. Melihat Rana yang tengah mengemasi pakaiannya ke dalam tas. Lucas terus memantaunya.

"Kamu mau kabur dari rumah, begitu? Itu mau kamu 'kan? Silahkan. Saya tidak akan menghalangi kamu. Satu pesan saya, jangan pernah berani lagi kamu kembali ke rumah ini. Sana, kamu pergi dari rumah ini dan jadi gelandangan. Kamu sama sekali tidak sopan kepada saya. Kamu semakin di sayang, semakin melunjak. Mau kamu apa, hm?"

Hidup ini benar-benar tidak adil. Sangat tidak adil. Kenapa yang berjuang tidak pernah menang? Kenapa yang berjuang tidak pernah berhasil? Kebahagiaan tidak akan menghampiri kehidupan Rana. Dialah yang harus menghampiri kebahagiaan itu.

Tangan Rana mengepal kuat. Dia segera memasukkan dompet dan ponselnya ke dalam tas. Lalu menutup resleting tasnya. Rana berbalik. Menatap benci manik mata Lucas. Dia tertawa miring.

"Apa mau aku? Mau aku adalah kalian berhenti berpura-pura menyayangi ku!"

"Rana, kamu gila? Kalau saya dan Jaehyun berpura-pura menyayangi kamu, kami gak akan pernah membawa kamu pergi ke Singapura hanya karena demi kesembuhan kamu itu. Pasti kami berdua sudah membiarkan kamu mati dengan penyakit kamu itu."

"Seharusnya kalian berdua membiarkan Rana mati dengan penyakit itu!"

"Baik. Saya akan menuruti kemauan kamu. Sana kamu pergi dari rumah kemudian mati karena kelaparan. Ini rumah saya, bukan rumah kamu."

Ketika Lucas hendak berjalan keluar pergi dari kamar Rana, Rana berteriak dengan kencang menghentikan langkah Lucas.

"KENAPA KALIAN BERBOHONG TENTANG ABANG DANIEL YANG KECELAKAAN DARI RANA?! KENAPA KALIAN HARUS MELAKUKAN ITU KEPADA RANA?! ..." Rana menggantungkan kalimatnya.

"... Rana benar-benar capek dengan kehidupan Rana. Kalian bilang, Abang Daniel baik-baik saja di Jakarta. Tapi, ternyata apa? Kalian membohongi Rana."

"Semua itu saya dan Jaehyun lakukan demi kamu Rana. Demi kamu. Demi kamu bisa sembuh dari penyakit mematikan kamu." Tiba-tiba saja cara berbicara Lucas dalam sekejap berubah menjadi sedikit lebih lembut dan lunak.

"Omong kosong! Rana udah gak percaya lagi dengan kalian."

Perempuan itu berjalan melewati Lucas begitu saja yang tengah meratapi kesalahannya. Ini salahnya sudah membohongi dan membentak Rana. Dia mengejar Rana.

"Rana tunggu!" Pinta Lucas begitu Rana sudah berada di lantai satu.

Rana tetap berjalan lurus ke depan menuju pintu utama tanpa menoleh atau mendengar perkataan Lucas. Sekarang dia sudah tidak peduli lagi dengan Lucas. Lengannya berhasil di tahan oleh Lucas, lalu cepat-cepat dia melepaskannya.

"Kakak gak perlu lagi jadi pahlawan untuk Rana. Sekarang Rana menyadari, bahwa diri Rana sendirilah yang menjadi pahlawan bagi hidup Rana. Biarkan Rana pergi. Dengan begitu, kalian berdua tidak lagi repot mengurusi Rana. Kalian bebas. Kalian bisa melakukan segalanya."

"Maaf. Maaf telah membohongi kamu."

Maaf? Semudah itu Lucas meminta maaf kepadanya karena telah berbohong? Tidak tahukah Lucas betapa sulitnya Rana bisa melalui semuanya?

Eleven Stepbrothers - Wanna OneTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang