5.

833 32 0
                                    

Setelah hampir 2 minggu tidak sekolah. Hari ini aku akhirnya bisa berangkat sekolah lagi. Bukan karna aku ingin duduk diam sambil memperhatikan guru sambil sesekali menguap ngantuk. Bukan!!. Lebih tepatnya aku ingin segera kembali naik vespa berdua sambil memeluk Rakry, dan bertemu dengan Hani,kinar,Tio, dan yang lainnya. Hehe.

Itu lebih karna mereka membuat aku nyaman berada ditempat orang yang mencari ilmu. Aku lebih suka duduk dikantin bersama Hani dan Tio. Mengganggu mereka pacaran. Bukan berarti aku anak pemalas atau meremehkan pendidikan. Buktinya aku selalu mendapat ranking pertama. Dan Rakry pun sama dia anak pintar hanya saja dia sedikit malas untuk mendengarkan guru . Hanya dengan membaca buku Rakry akan mengerti semuanya, sedangkan aku harus mati matian mengerti pelajaran fisika saat itu. Tapi dengan sabar Rakry menjelaskan semuanya dengan bahasa yang ringan dan mudah diterima. Ah! Biarpun banyak yang bilang Rakry itu nakal, trouble maker, buluk, tapi minimal ada sesuatu darinya yang bisa aku banggakan.

I love you Rakry.

****

"Semua pr pr kamu udah aku kerjain"katanya dengan aku kamu. Kadang dia memang begitu memanggil dengan sesukanya kadang juga dia juga pakai bahasa resmi . Saya,Anda. Haha.

"Masa sih?" Kataku sambil membuka helm.

"Jadi tinggal di kumpulin aja" katanya lagi sambil membantuku membuka helm

"Kamu tau soal soalnya dari siapa?"tanyaku.

"Dari Hani"

Aku sedikit terharu mendengarnya. Karna aku tau Rakry tidak akan mau mengerjakan tugas atau pr. Karna menurutnya itu membosankan.
Tapi dia mengerjakannya untukku.

"Kok mau maunya sih?" Tanyaku maksudnya kenapa dia mau mengerjakan pr ku.

Kami berjalan bersama di lorong sekolah menuju kelas kami masing masing karna aku dan dia beda kelas dia anak ipa sedangkan aku anak ips.

"Kan aku pacar kamu" jawabnya santai.

"Aku ngerepotin ya?" Tanyaku dia langsung menatapku.

"Buat apa kamu punya pacar kalo gak mau direpotin". Katanya memberi senyum kepadaku.

Lalu aku melihat ada guru bp di ujung lorong.

"Masukin bajunya! Ada guru bp tuh!" Kataku. Karna bajunya selalu dikeluarkan.

"Bentar" katanya yg mulai sibuk memasukan bajunya.

Setelah selesai memasukan bajunya kami terus berjalan diantara orang orang yang juga ingin pergi ke kelasnya. Beberapa diantara mereka menyapaku dan Rakry lalau kubalas dengan tersenyum.

"Anya... udah sembuh?" Tanya pak bowo guru bp.

" Iya pak alhamdulillah"kataku seraya mencium tangannya Rakry juga.

Pak bowo langsung menatap Rakry dengan tatapan seperti keheranan.

"Tumben kamu ontime. Biasanya juga masuk siang!" Kata pak bowo.

"Saya pacar nya dia pak!" Rakry malah menjawab seperti itu aku langsung mencubit pinggangnya.

Pak bowo diam tapi menunjukan ekspresi "lalu kenapa?"

"Dianya baik banget sama disiplin banget pak sedangkan saya nya enggak. Saya malu pak saya mau bikin dia bangga jadi pacar saya. makanya saya ontime. Semoga bapak bisa mengerti " kata Rakry membuat aku tersenyum sedikit.

"Oh begitu. Baguslah . Memang kalau punya pacar harus bisa membawa ke hal yang positive". Kata pak bowo.

"Iya pak. Anya terlalu sempurna buat saya yang biasa aja. Semoga bapak gak suka ya ke anya.kalo suka berarti kita bersaing". Kata Rakry yang malah curhat.

"Saya udah punya istri" jawab pak bowo.

Aku tertawa mendengar percakapan mereka.

"Kan biasanya cowok suka pengen 4 pak" kata Rakry

"Gaboleh sama istri saya"

"Kamu, boleh gak?" Tanya rakry kepadaku maksudnya bertanya boleh kah Rakry punya pacar atau istri 4.

Aku menjawabnya dengan mencubit lengannya. Membuat rakry meringis pelan.

"Yaudah sana ke kelas. Bentar lagi jam pertama di mulai!" Kat pak bowo.

"Siap laksanakan komandan!" Kata rakry sambil memberi hormat layaknya upacara bendera.

"Kita ke kelas ya pa.." kataku pamit sambil menarik lengan Rakry.

*****

Setelah melewati beberapa pelajaran akhirnya bel istirahat sekolah berbunyi.
Aku Hani dan kinar langsung pergi ke kantin untuk sekedar membeli gorengan atau mie.

Sebelum ke kantin kami melewati mading yang ramai dengan para siswa yang kepo dengan informasi di dalamnya.

Tapi aku mendengar dari pembicaraan mereka ada yang menyebut nama Rakry. Awalnya aku tidak ingin melihat mading, tapi saat aku mendengar nama rakry disebut aku langsung ingin tau ada apa disana.

"Misi" kataku dan hani kepada segerombolan orang yang ada disana.

"What?!!" Teriak hani.

"Kenapa?" Kataku yang belum jelas melihat mading.

"Lo liat aja sendiri!" Katanya.

"Hah rakry??" Gumamku. Setelah melihat informasi di madding.

Lalu hani menarik ku keluar dari segerombolan orang orang itu.
Dan segera membawaku pergi ke kantin.

Aku tidak percaya dengan apa yang kulihat barusan.

tentang rindu ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang