20.

567 30 0
                                    

KINAR👩

"Anyaaa.... gue kangen! Lama banget sih di jogja! Kapan ke jakarta? Rencana nya kita mau Reunian. Tapi harus ada lo ya! Awas kalo gak dateng!!
Tanggalnya nanti gue update ya.
See you Anya sayang💖"

***

19.35 wib

Pesan singkat dari kinar masuk kedalam whatsapp ku. Aku baru saja pulang dari kampus.
Aku hanya membacanya, belum sempat untuk membalasnya. Karna aku ingi menulis lanjutan ceritaku dulu. Ceritaku di masa lalu, ceritaku saat remaja, ceritaku saat berpacaran dengan Rakry.

Tapi aku ingin sesegera mungkin menyelesaikan tulisan ku agar aku langsung bisa kirim ke editor untuk diterbitkan. Walaupun capek tapi, aku selalu senang jika yang dibahas adalah tentang Rakry. Tentang Rindu ku kepadanya.

Banyak ceritaku bersama nya yang akan aku beri tahu secara gratis kepada kalian. Aku akan membaginya dengan hati yang ikhlas.

Dalam hubungan, memang tidak melulu berisi tentang kebahagiaan. Ada kala kesedihan diperlukan untuk kamu bisa menghargai apa apa yang hadir dalam hidupmu.

Aku menyayangi Rakry, ku kira semua manusia yang berurusan denganku tau betul itu.

Aku melihat ke arah lukisan diriku sendiri yg sedang memakai seragam putih putih dengan botol kaca ditanganku. Lukisan dari kakek Rakry yang memberikannya kepadaku secara cuma cuma.

Hanya lukisan itu yang tersisa.

Kadang memang hidup perlu air mata agar kamu bisa memahami bahwa kamu punya sesuatu yang harus kamu jaga baik baik dan jangan sampai rusak.

Hhh..

Mari mulai bercerita tentang dia. Tentang Rakry, tentang dia yang dulu menjadi milikku, tentang dia yang memberiku warna lain dalam hidup, tentang dia yang mengubah kehidupan abu abu ku menjadi banyak warna.

***
Bukan karna jarak yang terpisah.
Tapi karna kita yang sama sama lelah
***

"Tante, Rakry gimana?" Tanyaku kepada tante sandra yang baru keluar dari kamar Rakry. Dia tersenyum kepadaku.

"Rakry lagi istirahat. Kalo mau ketemu besok aja ya.." kata tante sandra mengelus pundakku.

"Tante Rakry kenapa?" Tanyaku maksudku,apa yang menyebabkan Rakry sampai berantem

Kulihat tante sandra menarik nafasnya.

"Rakry belum mau cerita.kalo dia udah mau ngomong, nanti tante kabarin ya" lalu tante sandra memelukku.

"Rakry gak kenapa kenapa kan tante?" Tanyaku

"Dia hampir dikeluarin. Tapi pihak sekolah mempertimbangkan karna pak dermawan berteman baik sama papanya Rakry" jawab tante sandra.

"Maafin anya tante. Semua gara gara anya"

"Jangan saling menyalahkan. Lebih baik kita sama sama cari solusi ya" ucapnya membuatku tenang.

Lalu aku kembali ke rumah, kembali ke kamar, dan beristirahat.

Aku bisa maklum jika saat ini Rakry sedang tidak mau aku temui. Aku tau dia sangat menyayangiku sehingga dia cemburu dengan Revan karna kejadian tadi sore. Tapi Rakry harus tau, bahwa yang aku inginkan hanya dia! Bukan yang lain. Yang bisa mengerti aku lebih dari diriku sendiri yaa cuma dia!.

Lalu  kemudian, ponselku berdering ada pesan masuknyang menunggu di baca.

"Heh cewe cupu! Jagain baik baik cowok lo!! Jangan kaya preman! Dia pikir dia siapa? Sampe bikin orang yang gue sayang bonyok?! Lo berdua itu sama sama freak!"

Karin memakiku. Tapi aku tidak peduli. Menurutku karin itu cewe kesepian yang butuh di ladeni setiap dia bicara. Tapi aku tidak suka dia! Dia yang menyebabkan asal mulanya pertengkaran Rakry dan Revan.

Setelah itu aku tertidur dalam perasaan penuh Rindu.

"Rakry.. kamu milikku. Dan Akan tetap selalu begitu!"

Tok tok tok.

Suara ketukan pintu dari seseorang yang minta di buka pintunya.

Aku terbangun malas, dan membuka pintu. Aku mendapati Dita yang berdiri dibalik pintu.

"Mba anya. Nih. Dari bang Rakry!" Ucap Dita sembari memberiku botol kaca. Tapi bukanya pas bangun tidur aja katanya"

" oh. Oke.."

"Aku pulang ya mba" pamit dita.

" iya. Makasih" kataku

****

Hai hai hai. Udah part 20 aja nih. Btw ceritanya masih panjang lho..

Tunggu kelanjutannya ya🤗

Dadahhh

Jangan lupa lupa kasih bintang.

tentang rindu ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang