11

626 24 0
                                    

Tadi pagi aku tidak berangkat bersama Rakry karna katanya ada urusan di sekolah yang harus segera diselesaikan. Padahal sebelum rakry menjadi ketua osis Rakry paling ogah
Untuk datang pagi pagi saat jadwal piketnya.

Dan kata tante sandra Rakry tidak sempat sarapan sehingga tante sandra menitipkan nasi goreng kepadaku untuk dimakan bersama rakry.

Aku berjalan membawa kotak nasi itu melewati beberapa kelas yang ramai oleh manusia yang entah membicarakan apa.
Ruang osis berada di ujung koridor untuk mencapainya aku harus melewati perpustakaan, dan aula.

Sampailah aku di depan ruang osis, aku sempat melihat ke arah jendela untuk memastikan apakah rakry ada didalam tapi saat aku melihat keadaan didalam.

Rasanya jantungku berhenti beberapa detik.

Aku menarik nafas gusar, aku bisa merasakan hatiku sangat sakit. Dan setetes air bening jatuh tanpa kusadari lalu segera aku menghapus nya.

Dan dengan keberanian yang kupunya aku memegang gagang pintu dan membukanya.

Rakry langsung menoleh dan mendapati aku yang datang melihatnya, menghapus air mata karin sedangkan air mataku dibiar mengalir dan bukan hanya itu karin juga mencium bibir rakry yang mencoba menolak saat itu.

Dia cukup terkejut dan langsung berdiri mengahampiriku dia memegang tanganku. Aku menatapnya dan dia menatapku penuh rasa bersalah tapi kemudian aku tersenyum.

Karin diam saja,tertunduk sambil menangis.

"Gara gara urusan penting disekolah sampe lupa sarapan. Nih dari tante sandra". Aku memberinya kotak nasi yang kubawa.
"Kalo urusannya belum selesai. Selesain dulu setelah itu baru lo datengin gue" kataku dengan santai. Aku tidak mau terlihat lemah didepan rakry.

"Anya, lo percaya gue kan? Lo gak akan mungkin berfikiran negatif gara gara tadi. Sumpah! Gak ada niat bikin lo sedih!" Katanya lalu memelukku.

Aku melihat karin lalu keluar sambil menangis.

"Gue akan coba percaya. Walaupun gue gak yakin bisa percaya sama lo lagi" kataku menghindar dari pelukannya.

"Maafin gue. Ini salah faham, gue bisa jelasin". Katanya memegang lenganku mencoba meyakinkanku.

Aku menarik nafas, mencoba menenangakan amarahku. Aku tidak mau mengambil keputusan saat aku emosi.

"Jelasin nanti ya. Gue mau sendiri dulu" kataku lalu beranjak pergi dari rakry.

"Maaf anya" katanya mencoba mengejarku. Tapi langsung kucegah.

"Ketika orang yang sayang banget sama lo, lebih dari dia sayang dirinya sendiri. Terus lo ngecewain dia, menghianati kepercayaan nya walaupun baru cuma sekali,percaya sama gue. Orang itu bakal mikir ribuan kali buat percaya lagi sama lo" kataku mendorong dadanya.

Dia tertunduk. Lalu meraihku dan hendak memelukku tapi aku langsung menepisnya.

"Jangan cari gue, sampe lo siap buat jelasin semua sedetail detailnya!" Kataku lalu pergi meninggalkannya dengan lelehan air mata yang tidak bisa lagi ku tahan.

****

Saat itu kata putus selalu tengiang ditelingaku.

Rakry sialan!!

Rakry pengecut!!

tentang rindu ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang