30.

501 30 3
                                    

Kapan terakhir kali aku kesini.
Oh ya aku ingat.
Saat itu aku berdua denganmu
***

S

ampailah aku di bandara soekarno hatta, aku menggerek koperku sambil mencari kinar dan Hani yang katanya ingin menjemputku.

Akhirnya aku menemukan 2 wanita dengan pakaian cassual melambaikan tangan kepadaku. Aku membalas nya sambil tersenyu. Aku menaruh kacamata hitam ku ke atas kepala.

"Anyaa!!!kangen" teriak kinar lalu memelukku.

"Gue nggak" kataku bercanda.

"Gakpapa! Yang penting bisa ketemu, jalan jalan dulu yuk"ajak kinar.

"Gue capek! Yuk langsung!" Kataku menarik mereka berdua.

"Katanya capek! Gimana sih" cibir hani.

Setelah itu kami jalan jalan menyusuri trotoar kota jakarta di sore yang menjingga sehingga cahaya nya terpantul ke gedung gedung tinggi di jakarta.

Melihat kota ini kembali, aku jadi bisa mengingat apa apa yang dulu pernah kulakukan dengan Rakry. Aku menahan diri agar tidak menangis, aku berusaha kuat meskipun sebenarnya aku lemah.

Kami duduk di kaffe batavia di daerah kota tua jakarta. Kami duduk disudut dekat jendela yang melihatkan orang orang yang sedang menikmati sore mereka bersama keluarga atau pasangan.

"Nanti lo nginep dirumah gue ya" ajak hani.

"Gue ikut" kata kinar cepat.

"Hmmm" jawabku.

Dulu aku juga pernah kesana bersama Rakry. Waktu itu kami masuk kedalam museum fatahilla.

"Harusnya di museum ini ada mantannya orang orang!" Kata Rakry sambil memperhatikan lukisan dinding disana.

Aku diam karna sedang minum.

"Kan mantan juga sejarah" katanya.

"Kamu mau ditaro sini?" Tanyaku.

"Kan aku masih pacar kamu belom jadi mantan!"

"Gak mau jadi mantan"

"Kan sebelum nikah kita putus dulu, jadi kamu mantan sekaligus istri aku" katanya lalu melemparku dengan kacang kulit yang dia bawa. Aku tau dibalik kacang kulit itu ada cinta yang dia lempar untukku.

****

Hani mengunyah permen karetnya sambil membaca novel. Sedangkan aku sedang mengepang rambut kinar. Kinar senang sekali jika rambutnya dikepang, melihat Hani memakan permen karet aku jadi ingat rakry kembali.


Ini lagi #flashback

"Aku barusan abis pake tato!" Rakry memberi laporan kepadaku sehabis aku latihan tari. Dia menunggu ku di parkiran.

"Apa? Pake tato! Ih kaya preman! Aku gak mau punya pacar preman!" Kataku sebal.

"Kalo premannya rajin ngaji, rajin solat, baik dan suka menabung. Kamu gak mau juga?"

"Ish! Pokoknya aku gak suka!"

"Kalo aku suka?" Tanya Rakry yang bersandar di gerbang sekolah.

"Nggak!"

"Mau liat tato aku gak?" Tanya Rakry.

"Gak" kataku melipat tangan didada.

"Ih lucu! Bener deh. Nih liat!" Dia melipat lengan seragam putihnya dan disitu ada tato bergambar pokemon.

Aku tertawa melihat tatonya. Karna tato yang dia pakai itu bukan tato beneran tapi tato yang ada di kemasan permen karet. Entah dimana dia mendapat permen karet yang masih ada tato nya. Padahal saat itu aku hampir susah menemukannya.

"Rakry apaan sih. Kaya anak sd aja!" Kataku di sela tawa.

"Lucu tau! Aku beli 2 tadi. Kamu mau pake?" Tanya rakry.

"Mau. Biar couple" kataku sambil tersenyum lalu aku memberikan lenganku kepadanya.

Dia melipat lengan seragam bajuku dan dia menempelkan tato bergambar hati.

"Dah! Kamu jadi pacar preman sekarang!" Kata Rakry.

****


Kinar sudah tidur, tinggal aku dan hani yang masih terjaga. Hani masih dengan Tio hanya saja mereka menjalani hubungan ldr. Hani sekarang berkaca mata sebab karna dia suka membaca.

"Lo kangen tio gak?" Tanyaku.

"Biasa aja. Jakarta bandung mah deket!" Kata hani.

"Mendadak gue kangen Rakry" kataku pelan.

"Ini sebabnya lo gak mau ke jakarta. Karna di jakarta isinya tentang lo dan Rakry kan?"

"Iya. Gue gak mau terus terusan sedih"

"Waktu yang bakal bikin lo ketemu sama yang lebih dari dia. Percaya deh" kata hani.

"Iya"

"Tumben lo curhat"

"Gatau"

"Yaudahlah tidur. Dia juga sedih kalo liat lo gini terus" kata hani lalu dia memejamkan mata.

Lalu aku pun tertidur dengan gelombang perasaan yang kosong. Aku tidur bersama rindu yang tak tersampaikan.
Aku tidur bersama malam yang dingin. Aku tidur bersama suara jam dinding. Aku tidur bersama air mata.



-

****

Terlalu lama menahan rindu membuatku lelah. Tapi aku tetap bertahan, menunggu rindu ini tersampaikan.

Jauh mungkin jarak kita. Tapi aku tetap disini, sambil berharap semesta mendukungku.
Tapi nyatanya mereka memberiku harapan palsu.

Dibalik awan mendung
Ada rindu yang tak terbendung
Dibalik hujan yang membasahi bumi
Ada aku yang minta ditemani.
Aku berharap ada pelangi
Agar kesedihan segera pergi.

Surat rindu untuk Rakry.

Aku menutup notebook berwarna maroon dan tertidur dalam sunyi.

"Aku rindu kamu"

-

Hai readers ku. Aku baru apdet nii.
Maaf telat ya.
Jangan lupa kasi bintang biar aku jadi bintang ^amiin^

tentang rindu ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang