26.

527 32 0
                                    

Aku baru saja datang dari kampus, dan mampir dulu membeli oleh oleh di jalan malioboro untuk ku bawa kejakarta nanti. Tanggal Reuni sudah ditetapkan dan lusa aku harus segera terbang ke jakarta untuk menghadiri acara itu.

Jakarta?

Bagiku, jakarta bukan hanya tentang kota penuh politik dan konflik, jauh daripada itu ada kerinduan yang sulit dijelaskan. Ada kebahagiaan yang sulit di definisikan dan ada kesedihan yang sulit dihilangkan. Seakan akan setiap sudut dikota itu adalah tentang aku dan Rakry, tentang aku dan dia yang sering beli ikan hias di daerah muara angke. Atau kadang jika tidak punya uang kami akan membeli ikan cupang di pinggiran jalan.

Dan setelah membelinya, Rakry akan seenaknya memberi nama. Seperti dia menamai ikan cupang yg berwarna merah dengan sebutan gurame pink.

"Gurame mana ada yang pink?" Cibirku.

"Ada, cuma belum ditemui para peneliti"jawabnya

"Kenapa gak hiu?" Tanyaku.

"Kan udah ada dirumah" katanya sambil memperhatikan ikan cupang yang sedang bercermin. Rakry sengaja menaruh cermin di aquarium agar ikan cupang berkelahi dengan bayangannya lalu mati dan Rakry bisa membelinya lagi.
"Ikan ikan apa yang gak pernah kesepian?" Tanya Rakry.

"Ikan apa tuuhh??!" Tanyaku aku senang sekali mendengarnya bicara.

"Gurame"

"Kok?" Katakutidak mengerti.

"Kan kalo gurame gak gusepi"

Aku tidak tertawa, terkadang otakku berjalan lamban.

Rakry?

Seakan akan seluruh otakku berfikir tentangnya, sehingga apapun yang terlibat dengannya akan secara otomatis terkoneksi padanya.

Bagiku, dia adalah salah satu dari milyaran manusia yang paling banyak memberikan ku senyuman,paling banyak memberiku pengalaman berharga dan kenangan penuh dengan arti seperti,arti dari menghargai, arti dari tulus,arti dari menyayangi tanpa harus memiliki.

Rakry, dimanapun kamu berada sekarang. Aku tetaplah aku yang sangat mencintaimu.

Rakry, terimakasih. Karna telah hadir dalam hidupku walaupun hanya sesingkat detik jam. Tapi percayalah ini, sampai sekarang pun kamu adalah bagian terindah dalam hatiku. Aku terlalu sibuk merindukanmu sampai aku tidak sempat melirik laki laki lain.

Rakry.

Aku rindu kamu.

****

"Gimana acting gue? Keren kan udah kaya aktor" ucap Alka sombong. Setelah berhasil melakoni drama musikal.

"Iyain biar bahagia!" Kataku lalu meninggalkannya.

Aku langsung keluar dari loker lalu pergi ke toilet untuk mengganti baju.

Namun, saat perjalanan menuju toilet, seseorang menabrakku.

"Aw" kataku.

"Sorry ka, gak sengaja!" Ucap seorang perempuan dengan mata penuh air mata dan hidungnya yang memerah karna wajahnya yg putih.

"Iya gapapa" kataku sambil memandang dirinya, sepertinya aku mengenal perempuan itu. Perempuan itu adalah Dela.

"Yaahh, bajunya basah ka" katanya mengambilkan baju ku yang terjatuh dan terkena genangan air hujan. Karna tadi hujan lebat turun cukup deras sehingga mengenai lantai depan toilet.

"Gapapa del, eh lo kenapa del?" Tanya ku melihat dirinya yang menangis.

"Gapapa ka. Aku duluan ya. Sekali lagi maaf" katanya lalu pergi dengan langkah yang cepat.

tentang rindu ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang