Udara dingin menemani malam ku yang sunyi. Aku menyandarkan kepalaku dikaca pesawat. Sebentar lagi aku akan sampai ditempat itu. Aku meniup kan nafaskubke jendela membuat kaca jendela itu berembun. Lalu aku menulis inisial namanya. R, sama seperti liontin kalung yang kupakai.
Kemudian aku merapatkan jaket ku dan membuka notebook yang selalu kubawa kemana mana. Aku akan segera menulis, menulis tentang pertengkaran ku dengan Rakry yang membuat jarak semakin menguasai hubungan kami.
Ditempat inilah aku mulai menulis.
****
Lapangan basket ramai dengan para penonton yang menyaksikan pertandingan antara ipa2 dengan ipa1, ipa2 adalah tim kelas Rakry tapi rakry tidak ikut bertanding. Dia malah nongkrong bersama tio.
Sedangkan disana Revan sedang berusaha Caper kepadaku, dia belaga sok keren didepanku. Tapi sayang aku tidak peduli. Kecuali para perempuan yang tertarik dengan Revan pasti rela mengeluarkan suara hanya untuk meneriakan namanya.
Classmeeting berjalan dengan seru, banyak pertandingan seru lainnya. Aku diajak kinar usntuk menonton alka yang sedang bertanding badminton dengan akmal. Aku sempat menolak tawarannya tapi tangan ku ditarik sampai akhirnya aku menyerah.
"Yeyyy alka!!! Semangat alka! Semangaaatttt" teriak kinar paling kencang dari yang lainnya.
"Jangan norak deh nar!!" Kataku
Karna merasa namany disebut Alka menoleh sebentar tapi dia tetap melanjutkan permainannya.
"Gue ke toilet dulu ah!" Kataku pamit kepada kinar. Dan kinar mengiyakan.
Aku berjalan sendiri ke toilet, untuk buang air kecil. Kemuadian setelah aku selesai buang air kecil. Tiba tiba Revan datang menarik tangan ku dengan paksa. Aku mencoba melepaskan tanganku tapi tidak bisa.
Revan membawaku ke perpustakaan yang tidak berpenghuni itu.
"Revan sakiittt!! Gila! Lepasin tangan gue!!" Kataku setelah berada di dalam perpustakaan.
Lalu Revan melepas tanganku dia menatapku tajam.
Aku balas menatapnya!
"Lo ada hubungan apa sama si alka?" Tanya revan dengan nada menjengkelkan. Mungkin dia cemburu saat aku dan alka sering berangkat dan pulang bareng
"Apa urusan lo?" Tanyaku balik.
"Yaaa urusan gue lah! Pokoknya gue gak mau lu diambil orang. Lo harus jadi milik gue!" Katanya memegang lenganku kencang.
"Lo udah sakit ya? Lepasin tangan gue!" Kataku membentaknya.
"Gak akan! Sebelum lo mau jadi pacar gue!"
"Gue gak sudi! Punya pacar yang kasar!" Kataku.
"Ohh gitu? Oke" dia memegang kedua pipiku dan mendekatkan wajahnya kepadaku.
Bahkan dia hampir menciumku tapi Seseorang datang mendorong tubuh revan dan memukulnya habis habisan, aku menangis ketakutan karna hampir saja Revan melecehkanku.
"Setan lu! Gak akan gue biarin lu lepas!" Teriak orang itu.
"Anjing! Setan! Bangsat!! Jangan pernah lo sentuh anya bangsat!" Lanjut orang itu.
"Dia pacar sepupu gue. Jangan macem macem!" Katanya lagi.
Revan diam saja.
Aku kenal dia, aku kenal betul bentuk tubuhnya. Dia adalah Rakry dia sedang memukuli revan, revan memberontak dan membuat perkelahian semakin tak terhindarkan.
Aku mencoba melerai keduanya, aku menarik tangan rakry dan berhasil. Lalu aku bawa Rakry ke kelas ku. Wajahnya nampak sangat marah dan ada luka dibibirnya.
Kemudian rakry duduk di kursi ku sedangkan aku duduk di kursi hani. Aku mengobati lukanya dengan es batu yang kubeli sebelum ke kelas tadi.
Dia menatapku dengan tatapan yang sama persis seperti dulu dia menatapku, dia menatapku yang sedang mengobati lukanya.
"Makasih" kataku pelan.
"Gua gak akan rela dia nyentuh lo nyak" katanya dengan gaya bicara seperti biasanya.
"Kok lo bisa tau gue ada di perpus"
"Kemanapun lo pergi disitulah gue berada" bisiknya ditelingaku.
"Seandainya dulu lo gak mutusin gue, kejadiannya gak akan kaya gini ry! Gue ngerasa gak aman saat jauh dari lo! Kita masih sama sama sayang kan ry? Kenapa kita gak sama sama lagi?" Kataku dengan airmata dipipi mengalir cukup banyak.
"Gue gak bisa!" Katanya lalu tertunduk.
"Kenapa? Karna lo percaya sama omongan revan yang bilang gue pernah ciuman sama dia, iya?"
"Gue gak percaya itu, gue percaya sama lo lebih dari gue percaya sama diri gue sendiri" katanya.
"Gue marah saat itu. Gue gak terima nama lo dikotorin sama si anjing itu, gue berantem sama dia karna gue mau kasih pelajaran ke dia kalau anya itu bukan cewe murahan!" Lanjutnya.
"Terus apa alasan lo yang sebenarnya ry?"
"Gue gak bisa lanjutin semuanya nya. Gue takut lo kecewa sama gue" katanya.
"Terus kenapa tadi lo bilang gue pacar sepupu lo?" Tanyaku
"Biar dia gk ganggu lo lagi"
"Gue gak butuh itu!" Kataku seraya berdiri.
"Gue terlalu cinta sama lo ry, gue terlalu sibuk mencintai lo. Gue gak mau orang lain. Gue maunya elo! Lo ngerri gak siih??" Kataku lalu pergi dari kelasku meninggalkannya.
Aku butuh menenangkan diri. Aku mau pulang sendiri, tapi alka memaksaku untuk ikut bersamanya karna dia hawatir melihatku menangis.
Diatas motor, alka mengambil tanganku untuk dia lingkarkan diperutnya. Aku tidak menolak, aku sedang butuh sandaran.
****
Setelah kejadian Rakry dan Revan berkelahi. Mereka berdua pun dikeluarkan dari sekolah. Saat itu aku sangat sedih, karna itu berarti aku tidak akan lagi bisa melihatnya disekolah.
Yang lebih menyedihkan lagi adalah keluarga Rakry pindah ke bogor, ke rumah mereka yang dulu. Aku menangis saat memeluk tante sandra dia mencium keningku. Aku juga memeluk Rakry, lama sekali dia memelukku seakan akan tidak mau kehilanganku.
"Jangan sedih" bisiknya.
Lalu yang terjadi adalah aku tetap sedih.
Dan hanya tinggal Alka yang ada dirumah itu. Dia tidak ikut keluarga Rakry.
****
Ada yang baper?
Coba angkat tangannya🖐.
Wah banyak sekali..
😂😂😂
KAMU SEDANG MEMBACA
tentang rindu ✔
RomanceBaca aja! Kisah cinta sederhana, yg mencintai dengan cara yg sederhana dan gak ribet Nanti kenalan sama Anya dan Rakry #2tentangrindu - 28desember #1Tentangrindu - 7 juli 2019