"Dingin" gumamku yang kedinginan karna bajuku basah.
"Kode mau dipeluk?" Tanya Rakry sambil mengangkat sebelah alisnya.
Kami jalan berdua menyusuri jalan pasar yang banyak pengunjungnya.
"Pengen siih. Tapi rame!" Kataku tapi bercanda.
"Beli baju yuk!" Ajak rakry.
Kemudian kami masuk ke sebuah toko baju dan mulai memilih baju yang akan dibeli. Aku memilih t-shirt putih dan jumpsuit berwarna maroon dan membeli sepatu kets berwarna putih.
Sedangkan Rakry membeli kaos berwarna hitam yg dibalut dengan jaket jeans army. Setelah selesai mengganti baju, kami melanjutkan perjalanan untuk pulang. Tapi sebelum pulang kami mampir dulu ke sebuah minimarket untuk membeli camilan karna nanti malam Rakry akan bermalam di rumahnya dan aku disuruh untuk menemaninya main video game.
"Nginepnya cuma semalem?" Tanyaku kepada rakry sebelum masuk ke minimarket.
"Kamu maunya berapa malem? Asal bayarannya lancar. Aku sih mau mau aja!" Katanya.
"Hhh psk!" Cibirku tapi hanya bercanda. Dan aku tidak perlu repot untuk menjelaskan kalau aku bercanda karna rakry pasti sudah tau.
"Psk berarti gak mancung!".
"Ish!!" Kataku menyentil telinganya.
Lalu kami masuk dan Rakry mengambil trolly, hampir setengah jam dia keliling rak. Namun tidak ada satu makanan pun yang dia masukkan ke terolly, sampai orang orang disekitar kami pun mulai memperhatikan tingkah rakry.
"Ry cepetan mau apa! Mondar mandir terus ih" kataku kesal.
"Aku perlu konsentrasi. Tenang!" Katanya.
"Ih malu tuh diliatin!" Kataku sambil menunjukan pada rakry bahwa ada ibu ibu yang memperhatikan rakry.
"Bu, saya tau saya ganteng! Tapi yaa jangan diliatin gitu lah. Saya udah punya istri. Gak niat poligami. Anak saya udah sebelas bu!" Kata rakry kepada ibu ibu yang sedang berbelanja juga.
"Temennya Stress ya de?"tanya ibu itu kepadaku.
"Dia emang gini bu. Tapi kalo ibu udah kenal pasti ibu naksir" kataku sambil menahan tawa dan si ibu ibu itupun pergi.
"Hahaha" aku dan rakry tertawa.
****
"Ry seriusan mau beli segini?" Tanyaku yang melihat rakry mengambil semua mie instan yang ada di rak. Sampai tidak tersisa, dia juga mengambil semua yang ada di rak. Sehingga trolly yang Rakry bawa penuh dan itupun ada yang berjatuhan saking penuhnya.
"Tenang. Aja, aku bawa uang kok" katanya santai.
Lalu aku diam saja, aku curiga pasti rakry akan melakukan hal aneh lagi.
"Selamat malam mas, mba ada lagi yang mau dibeli?" Tanya si penjaga kasir.
"Segini cukup?" Tanya Rakry kepadaku.
"Kelebihan!" Jawabku.
"Oh oke" lalu Rakry mengambil beberapa makanan dan minuman dan dia pisahkan di meja kasir sedangkan yang di trolly dia biarkan begitu saja.
"Mas, yang di trolly nya ngga?" Tanya si mba penjaga kasir.
"Ribet ah mba. Banyak gitu. Bawanya gimana?" Ucap rakry tanpa dosa.
Aku melihat ekspresi si mba itu mulai kesal tapi berhasil dia tutupi dengan senyuman.
"Mba yang itu tolong balik balikin lagi ya ke rak nya" ucap rakry lagi.
Aku tertawa pelan.
"Lain kali kalo males atau ribet. Gak usah beli ya mas" kata si mba itu yang benar benar kesal.
"Kok si mba nya marah? Saya kan pembeli! Mau saya laporin ke atasan mba? Gini ginj juga saya anaknya pak hans. Kenal pak Hans?" Tanya Rakry.
"Nggak" jawab si mba itu.
"Makanya kenalan!" Kata Rakry lalu kami pergi karna barang yg dibeli sudah dibungkus.
Kami keluar sambil tertawa sekencang kencangnya.
-
-
****
Dorrr.
Hani mengejutkanku.
"Kaget gila!" Kataku.
"Lagian ngelamun aja. Lamunin apa siih?" Tanya hani.
"Gue lagi mikirin cerita nih. Mentok!" Kataku yang sexdang duduk didepan layar komputer yang menyala.
"Cerita Rakry kan? Kok bisa lupa?" Tanya hani
"Kan banyak banget yang gue laluin bareng dia" kataku.
"Yaudah lu lanjutin aja melamunnya gue pengen tidur ngantuk!" Kata hani lalu dia pergi ke kasur dan tidur.
Kamu dimana?
Kenapa pergi?
Kamu janji kan mau buat aku bahagia? Tapi apa? Kamu malah buat aku sedih.
Kaki melangkah maju.
Membawa rasa yang tak berujung.
Kapan aku sampai?
Sampai ditempat kamu!
Agar aku bisa memesanmu malam ini.
Aku ingin memiliki mu malam ini.
Kemarilah peluk aku!-
***
Aku menatap layar ponsel yang menyala disana ada photo selfie Rakry dengan berbagai gaya. Entah kapan dia selfie di ponselku, mungkin saat aku sedang lengah atau bagaimana aku tidak tahu. Wajahnya jelek sekali, tidak ada yang benar dengan fotonya semua nampak jelek tapi bisa buat aku tertawa. Lalu ada tulisannya di note ponselku.
'Sengaja aku selfie gini. Biar kamu tambah ilfeel sama aku. Ilfeel gak? Jangan doong..'
Begitu tulisnya.
Dan aku tersenyum membacanya.
Aku gak pernah kehilangan rasa cinta sedikitpun buat kamu. Semua yang kamu lakuin adalah tawa ku.
Kamu dimana Rakry.
Kembali lah..
Aku mencarimu..
_
Hei sayangku.
Udh part 33 aja nih.
Siapa disini yang suka flashback?Kamu? Kamu juga? Ohh kamu juga?
Banyak ya ternyata😄
Go follow ig: @tentang.rindu_01
And
@ncaaaabila_
KAMU SEDANG MEMBACA
tentang rindu ✔
RomanceBaca aja! Kisah cinta sederhana, yg mencintai dengan cara yg sederhana dan gak ribet Nanti kenalan sama Anya dan Rakry #2tentangrindu - 28desember #1Tentangrindu - 7 juli 2019