25.

529 28 0
                                    

"Iya" jawabku.

"Ooohhh" katanya manggut manggut.

"Tante sandra ada?" Tanya ku kepada Rakry.

"Ada. Mau gue panggilin?" Jawabnya. Sambil mau berdiri.

"Eh nggak enggak!" Kataku.

Aku melirik Kinar, dia nampak gugup ada di depan Rakry.

"Gue kayak nya mules beneran deh nya. Gue pulang ah!" Bisik anya kepadaku. Seraya berdiri lalu pamit kepada Alka.

"Kenapa temen lo?" Tanya alka.

"Mules"

"Oh, jadi ada apa?" Katanya mencoba bertutur kata yang baik.

"Gini al, gue kan.... (bla bla bla)" aku menjelaskan tujuanku datang kepadanya.

"Kenapa gue?" Tanya alka setelah menyimak penjelasan ku.

"Gue gak tau. Gue harap lo mau. Karna lusa kita tampil,dan gue butuh banget pemeran pengganti" kataku seperti memohon kepadanya.

"Mmm,yaudah. Tapi ada syaratnya!"

"?"

"Mulai besok, lo sama gue pulang pergi bareng ke sekolah! Deal?" Tanya Alka dengan tampang menyebalkan.

Aku menelan ludah.

"Mau gak?, kalo gak yaa lo cari aja pengganti yang lain"

"Oke oke oke" kataku cepat. Tapi terpaksa.

"Oke. Besok gue tunggu jam 6 lewat 15" katanya.

"What?!"

Setelah melakukan kesepakatan, aku langsung pulang dengan kesal. Aku baru tahu bahwa Alka orang nya songong! Suka maksa! Tengil!. Argghhhh dia itu nyebelin!.

Sebelum aku pulang tadi, dia juga mengambil ponselku dengan paksa dan memasukan nomor nya di kontakku dengan nama"si sayang"

What the hell!

Sialan!

Kenapa harus laki laki songong itu yang jadi pathner ku? Kenapa gak Rakry? Atau Tio? Atau Akmal! Mereka juga ganteng kok! Biarpun lebih ganteng Alka.

Aku tidak tau apa reaksi Rakry nanti, saat tau mulai besok aku akan pergi dan pulang bareng Alka dengan motor trail nya.

****

Sinar matahari masuk kedalam jendela kamarku sehingga, mataku silau terkenanya.

Hari sudah terang tapi aku enggan beranjak dari ranjangku. Hani dan kinar pun begitu mereka masih terlelap dengan mimpinya masing masing.

Aku melihat jam yang tertempel didinding, jam itu menunjukan pukul 6 pas. Lalu mataku terpejam lagi aku ingin melanjutkan mimpi yang belum selesai.

Tapi setelah aku tidur sebentar, ibu mengetuk pintu kamarku. Katanya ada yang nungguin aku.

Kemudian aku bangun, dengan langkah gontai, bahkan hampir terjatuh. Tapi aku tetap meneruskan langkahku. Biar pelan, akhirnya aku sampai di ruang tamu. Samar samar aku melihat sosok lelaki sedang duduk sambil memperhatikanku. Tapi aku malah melanjutkan tidur di sofa, tanpa peduli orang itu.

"Pantes aja, rakry minta putus! Cewek nya aja kayak gini" cibir lelaki itu.

Aku mencoba mencerna kata katanya, aku berfikir keras. Sebenarnya siapa yang sedang duduk di sofa ruang tamuku?

Lalu dengan berat hati, aku membuka mata dan melihat Alka sedang duduk sambil mentertawaiku

"Heh. Ngapain lo disini?!" Kataku langsung tersadar dari tidurku.

"Sekarang lo cuci muka, atau gue batalin kesepakatan semalem!" Ancam Alka.

"Heh, kok main batal batalin aja sih! Ini kan masih subuh" kataku berdebat dengannya.

"Subuh?"

Lalu aku melihat jam di dinding ruang tamu ku yang menunjukan pukul 7 pagi. Itu tandanya aku kesiangan.

"Oke, gue siap siap bentar! Kasih gue waktu 30 menit". Kataku langsung kabur untuk bersiap siap.

Memang itu adalah kebiasaan burukku saat aku masih sma, itu karna aku sering insomnia tapi tidak terlalu parah, biasanya aku akan tidur maksimal di jam 2 malam. Tapi dulu Rakry tidak keberatan dengan kebiasaan burukku. Dia akan rela datang ke rumahku sehabis dia dari masjid untuk shalat subuh lalu dia membangunkan ku.

Baik kan dia?

Oh, kalian salah paham!

Memang Rakry baik, tapi caranya membangunkan ku itu tidak baik. Dia akan mencoret coret wajahku atau mengacak acak kamarku. Kadang kalau aku tidak bangun juga, dia akan ikut tidur di kamarku lebih tepatnya di shofa yang ada di kamarku.

Arghh..

Selama sebulan setelah putus dari Rakry kehidupan ku menjadi kosong, dan hampa. Biasanya aku akan tertawa di pagi hari, sore,siang,sampai malam. Aku rindu cara bicaranya, aku rindu cara dia mengatakan cinta, aku rindu senyumannya, aku rindu dia yang sering memanjat pohon hanya demi melihatku.

Rakry, maaf karna aku telah lancang mencintaimu. Maaf karna aku masih menyimpan rasa cinta yang berlebih kepadamu.

Kuharap ada sesuatu yang indah dibalik perpisahan ini. Kuharap semesta mengizinkan kita bersama lagi, aku ingin kamu disini menemani aku didalam kesepian. Jangan pernah pergi sebab, setelah itu kamu akan mengerti arti dari kehilangan.

****

Hari itu hari minggu, dan aku telat bangun. Alka menyebalkan! Selalu saja dia memiliki alasan untuk mengejekku.

Sebelum pergi, rakry melihatku dia sedang mencuci vespa nya.

Hai tamvan.

Aku rindu jalan jalan dengan mu. Dengan pemilikmu, suruh pemilikmu mengajakku jalan jalan lagi.

"Cuma berani liatin dari jauh? Kenapa gak samperin aja!" Cibir alka, mungkin dia melihatku yang sedang memperhatikan Rakry.

"Gak mau!" Kataku.

Setelah itu kami berangkat menuju sekolah untuk latihan terakhir. Ini pertama kalinya aku naik motor dengan lelaki lain selain Rakry angga,dan tukang ojek online.

"Al, Rakry udah punya cewe baru?" Tanya ku diatas motornya, aku tidak memeluknya. Untuk apa?! Yang ada nanti dia ke geeran!

"Kenapa lo nanya kaya gitu?" Jawabnya.

"Emng kenapa sih? Orang cuma nanya!"

"Deket sama Dela!, tapi gak tau juga. Gak pernah cerita dia"

"Oohh"

"Kenapa? Cemburu?!"

"Nggak tuh"

"Rakry itu jomblo jadi terserah dia lah mau deket sama cewek siapapun. Lo gak berhak cemburu!"

"Iya, gue tau! Untuk cemburu pun gue udah gak berhak"

tentang rindu ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang