"Alka! Apaan deh! Gue gak suka dipaksa!" Kataku sebal karna Alka memaksaku untuk ikut bersamanya ke tempat dia latihan silat.
"Lo tuh harus bisa jaga diri anya!" Katanya yang masih terus membujukku.
"Gue bisa kok!, gue pernah taekwondo pas sd!" Kataku.
"Jadi, lo nolak nih?"
"Iya!"
"Padahalkan, tempat latihannya ada dibogor. Gue sekalian mau ajak lo ketemu Rakry!" Katanya.
"Yuk berangkat!" Ajakku menarik tangannya untuk segera berdiri dan pergi ke tempat yg dia maksud.
"Rakry aja langsung mau!" Cibirnya.
****
Padepokan silat masih sepi, entah kami yang terlalu awal datang atau memang susananya sepi.
Saat pertama kali menginjakan kaki di padepokan, yang kurasakan adalah sejuk dan tenang. Betapa bahagianya mereka yang tinggal disini. Ingin sekali aku tinggal di tempat ini.
Saat itu aku memakai jeans, kaos dan dilapisi dengan jacket army milik Rakry yang belum ku kembalikan, sengaja ku bawa agar bisa ku kembalikan, dan sneakers berwarna hitam menemani di setiap langkahku.
"Lo duduk disini dulu, gue mau ganti!" Katanya pamit pergi kepadaku untuk mengganti bajunya.
"Eh, terus gue ganti dimana?" Tanyaku.
"Oh iya yah" gumamnya. Lalu alka seperti sedang mencari seseorang. Dan dia memanggil seorang perempuan cantik dengan pakaian silat lengkap dengan rambut dikuncir satu.
"Mel!" Panggil Alka.
Seseorang yang dipanggil mel oleh alka itu menghampiri kami dan tersenyum kepadaku.
"Mel, kenalin ini Anya mantan nya Rakry. Yang sering dia ceritain" kata alka aku tidak mengerti apa yang dia bicarakan.
"Oh, ini teh Anya ya? Kenalin saya Mela" mela mengulurkan tangannya kepadaku.
Aku membalas uluran tangannya.
Sambil tersenyum."Anya ini mela, mela itu anak yang punya padepokan. Sekarang lagi deket sama Rakry" kata Alka sembari mengejekku.
Aku menatap nya sebal.
Setelah itu kemudian aku pun mengganti baju dan ikut latihan bersama mela. Rasa cenggung sedikit menggangguku saat aku tahu bahwa mela sedang dekat dengan Rakry bahkan sering berangkat dan pulang bareng. Mengetahui hal itu aku jadi tidak mood untuk ikut bergabung dengan mereka, akhirnya aku duduk bersila di tanah sembari memperhatikan yang lain sedang beradu ketangkasan.
Lalu kemudian tiba tiba Mela duduk disampingku. Dia tersenyum dan memberiku coklat hangat.
"Kata Rakry kamu moodyan. Terus suka banget minum coklat anget. Nih buat kamu" katanya
Aku diam sambil menatapnya, namun kemudian ku ambil dan bilang terima kasih.
"Kayaknya kamu jadi pendengar Rakry yang baik ya. Rakry tuh jarang banget curhat sama orang, ngomong juga sama orang tertentu aja" kataku seperti sedang membentengi diriku dengan ikut menceritakan Rakry kepadanya.
Mungkin ini cemburu! Tapi entahlah rasanya itu selalu sebal ketika nama Rakry disebut sebut oleh mela.
Mungkin aku salah!
Karna Mela orang baik, aku saja yang terlalu cemburu sehingga apa apa yang dikatakannya selalu tidak berarti bagiku.
Seorang cewek akan cemburu ketika lelaki yang disayang lebih sering dengan cewe lain. Walaupun untuk cemburu sudah tidak ada lagi hak.
"Diminum dulu teh" katanya menyuruhku minum.
Dan aku meminumnya.
"Jangan salah paham dulu teh, saya gak ada apa apa sama A rakry. Cuma temen gak lebih!" Katanya lembut ala orang sunda asli.
"Ada apa apa juga gakpapa mel, gue kan cuma mantan" kataku santai.
"Tapi dari semua yang saya denger tentang teh Anya dari a rakry. Teh Anya tuh masih seutuhnya mengisi hatinya arakry" katanya menatap ku serius.
"Iya gue tau"
"Ada alasan dibalik keputusannya yang bikin hubungan kalian putus" katanya lagi.
"Dia juga bilang gitu" kataku.
"Kamu teh gak mau tau gitu?"
"Gue udah nanya. Tapi gak dijawab, terus mau diapain lagi? "
Tidak tahu.
Kenapa aku bersikap seperti itu pada mela, harusnya aku bersikap ramah kepadanya yang juga ramah kepadaku.
Tapi naluriku sebagai cewek yang sedang cemburu muncul tiba tiba. Dan aku tidak bisa berpura pura baik.
Aku adalah aku yang yang nyaman dengan diriku tanpa berniat ungin menjadi mela yang ramah atau orang lain yang banyak disukai.
Jika tidak suka dengan diriku, yasudah tidak usah kenal denganku. Karna aku tidak butuh itu.
"Ternyata bener kata A rakry, kamu teh orangnya jutek. Hehe" katanya lalu tertawa.
"Ya inilah gue" jawabku.
****
Aku dan alka duduk di sebuah bukit yang tinggi dengan pemandangan yang menyegarkan mata siapapun yang melihatnya.
Banyak pohon dimana mana dan aku senang karna aku bisa bernafas dengan tenang."Suka?" Tanya alka
"Iya suka" katku sambil tersenyum
"Berarti sekarang kita jadian!" Katanya sambil merangkul ku.
"Dih! Najis!!"kataku menghindar dari rangkulannya
"Ternyata cinta gue gak bertepuk sebelah tangan" gumamnya.
"Dih apaan sih!" Kataku
"Aku tau kamu malu kan sayang! Jangan malu malu gitu ah sama aku. Masa sama pacar malu!" Katanya merangkul ku lagi.
"Sekali lagi lo bilang kaya gitu gue dorong lo kebawah!" Kataku kesal.
"Ih Anya Galak! Takuuuttt"
Katanya lalu tertawa.
"Berisik!"
"Iya sayang"
"Alka!!!!"
"Iya sayang"
"Najis!"
"Najis mugoladoh"
****
Hai kesayanganku semuaahhh..
Maaf aku telat updet karna acu sibuk syekalii.Maaf ya.
Ini sih sebentar lagi mau tamat!
KAMU SEDANG MEMBACA
tentang rindu ✔
RomanceBaca aja! Kisah cinta sederhana, yg mencintai dengan cara yg sederhana dan gak ribet Nanti kenalan sama Anya dan Rakry #2tentangrindu - 28desember #1Tentangrindu - 7 juli 2019