10.

686 26 0
                                    

Malam datang..
Membawa rindu yang tak kunjung terobati.
Ayolah..hentikan rindu ini.
Kau tau bagaimana caranya?
Adalah dengan tetap disini
Walau kau sudah tak ingin.
***

Setelah membaca puisi yang rakry berikan kepadaku dulu, aku menatap langit yang tak berbintang dibalik jendela apartemen ku. Puisi itu dia berikan saat kami sedang marahan. Saat kami malah mengikuti ego masing masing dengan tidak mau saling bicara atau menjelaskan. Saat itu kami masih sangat muda untuk memahami itu semua, sehingga tak ada lagi kata yang terucap dari bibirku dan bibirnya. Kita sama sama bungkam diam seribu bahasa. Pura pura tidak peduli tapi nyatanya saling merindukan.

Ahh, jika diingat lagi memang konyol karna oleh sebab itu hubungan ku dengan Rakry merenggang juga karna kita sibuk dengan urusan masing masing, sehingga hanya untuk duduk berdua dan berbicara pun sulit. Saat itu aku disibukan dengan latihan tari karna akan ada lomba, dan rakry sibuk dengan kegiatan osisnya.

Masalah yang dulu menjadi alasan kerenggangan hubungan aku dan rakry adalah kurangnya komunikasi. Aku cemburu pada rakry yang terlalu dekat dengan karin walaupun aku harus memaklumi bahwa karin adalah sekretaris rakry. Dan rakry yang cemburu padaku karna aku dekat dengan Revan. Padahal Revan yang terus mendekat.

Baiklah, sehabis aku menyeruput kopi. Akan ku ceritakan kembali padamu bagian terindah dalam hidupku. Bagian terpenting dalam hatiku yang hampir hilang.

Layar laptop ku menyala dan sudah siap menampung cerita ceritaku di masa lalu. Bersama Rakry.

Ini tentang Rindu💕

****

Dua orang lelaki duduk bersila di depan layar televisi kedua lelaki itu memegang stik ps. Sedang Asik dengan video game yang baru dibeli Rakry
Angga dan Rakry akan lupa segalanya saat mereka bermain video game. Sampai sampai aku di kacangin.

Aku hanya bisa menonton mereka sambil terduduk di sofa. Sambil sesekali memainkan handphone, dan ada pesan masuk dari Revan.

👦: Nya, gue boleh kan kerumah lo?

Mau apa? :👧

👦: Kangen aja sih😙

Boleh,tapi dirumah rakry ya:👧 Sama rakry juga

👦: oh oke.

Setelah membaca pesan dari Revan. Aku langsung bicara pada Rakry bahwa revan akan datang ke rumah. Tapi rakry cuma jawab.
"Yaudah gapapa suruh sini aja. Kasian jomblo!"

Tidak lama kemudian Revan datang dengan membawa mobil nya. Aku membukakan pintu dan mengajaknya masuk ke rumahku. Lalu duduk di sofa bersama ku.

"Ini rumah lo kan?" Tanya Revan sambil melihat lihat seisi ruangan yang terdapat banyak foto keluargaku.

"Ini rumah gue!" Jawab Rakry yang habis memasak mie instan di dapur.

Revan langsung berdiri dan bersalaman dengan Rakry. Revan memang cowok baik.

"Mau ngapelin pacar gue?" Tanya rakry memberikan senyum yang sulit diartikan.

"Nggak. Ini mau ngasih kue titipan nyokap gue" kata revan santai.

"Ohh..nyokap lo tukang kue?" Tanya Rakry dengan polosnya.

"Bukan sih, sengaja aja bikin buat anya" kata revan memberi bungkusan itu kepadaku.

"Bilangin. Makasih yaa" kataku Mengambil bingkisannya.

Lalu mamaku keluar dari kamar nya dengan masih memakai mukena sehabis salat isya.

"Eh ada tamu" kata mama tersenyum kepada revan lalu revan mencium tangan mamaku.

"Main boleh kan tante.."

"Boleh..asal udah izin sama pawangnya Anya" kata mama aku tertawa mendengar mama bicara seperti itu.

Sedangkan Rakry diam saja. Aku tau dia sedang cemburu.

"Pawang?" Revan bingung.

"Itu" jawab mama menunjuk rakry yang sedang melahap mie instannya.

"Ohh"

"Yaudah. Tante ke dapur dulu ya" mama pamit.

Setelah agak lama Revan dirumahku akhirnya dia pulang dan membuatku lega atas kepulangannya mau bagaimanapun Revan adalah tamu yang harus dihormati.

"Revan ganteng. Aku suka!" Bisik Rakry setelah Revan pergi.

"Suka aku atau suka Revan?" tanyaku mencubit pipinya.

"Kalo kamu mah udah gak bisa di definisikan rasa sukanya" katanya balas mencubitku. "Siapa sih yang gak suka cewek cantik se SMA 1 NUSA udah baik, manis, bohay, seksi, mana ada yang gak suka kamu!" Lanjutnya.

"Ah. Berlebihan!!"

"Hehehe love you"

"Gak mau jawab!" Kataku menggodanya.

"Iya love you too Rakry jelek" dia menjawab sendiri. Lalu aku tertawa dan mengacak acak rambutnya Gemas.


tentang rindu ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang