31.

494 32 0
                                    

Suasana nya tidak berubah, masih tetap segar dan menenangkan. Inilah tempat yang kata Rakry adalah sisi bumi yang indah. Aku langsung turun dari motor Alka dan melepas helm ku.

Aku tersenyum melihat dita yang sedang menyapu halaman rumahnya.

"Dita" panggilku.

Dia menoleh dan tersenyum.

"Mba Anya!" Katanya lalu menghampiriku.

Aku memeluk dita.

"Kok baru kesini?" Tanya dita.

"Baru sempet" kataku.

Aku melihat kesekeliling hamaman rumah.
"Rakry ada?"tanyaku

"Bang Rakry lagi di rumah sakit"

Lalu alka datang sambil memeluk dita.

"Rakry sakit! Dia baru ngabarin gue tadi" kata alka.

"Gue mau kesana!" Kataku.

"Istirahat dulu ah! Capek" kata alka nyelonong masuk ke dalam rumah.

Lalu mau tidak mau, aku mengikuti alka. Karna kalau tidak dengan alka aku ke rumah sakit bareng siapa?.

****



Warna putih mendominasi dinding rumah sakit yang ramai dengan para manusia yang memiliki urusan masing masing aku tidak berniat untuk tau apa urusan mereka.

Aku terus berjalan dibelakang alka. Aku cemas! Jujur saja aku cemas, karna sebelumnya Rakry hanya sakit sakit biasa tidak sampai harus dirawat di rumah sakit.

Kata alka rakry hanya kecapekan dan dehidrasi.

Sampailah aku didepan pintu kamar rumah sakit, lalu aku masuk dan didalam ada tante sandra yang sedang menyelimuti Rakry, kulihat ada sedikit air dimatanya.

"Assalamualaikum tante" sapaku.

"Eh waalaikum salam. Anya, sini nak" ucap tante sandra.

Lalu aku memeluknya. Kulihat rakry sedang tidur dengan mata yang setengah terpejam.

"Rakry gimana tante?" Tanyaku, sambil mendekat kepada rakry yang sedang tertidur pulas.

"Baru dikasih obat terus ngantuk dianya" jawab tante sandra.

Kemudian aku duduk di samping tempat nya tidur, sudah lama tidak bereda sedekat ini dengannya. Ingin rasanya memeluk tubuhnya tapi aku tidak berani melakukan hal itu.

"Sayang, makan dulu nih belum makan juga!" Ucap Alka yang nembawa kotak pizza.

Aku langsung menatapnya tajam, aku tidak suka dengan guyonan alka yang memanggilku sayang! Apalagi tante sandra mendengar itu.

Aku kan malu!

"Berisik!" Kataku langsung ingin pergi ke kamar mandi untuk meredam emosi. Karna aku tidak mau berdebat dengan alka di depan tante sandra.

Tapi saat aku melangkah menuju kamar mandi tidak sengaja kaki ku menendang tempat sampah di dekat pintu kamar mandi. Karna aku tergesa gesa jadilah aku membuat masalah dengan menjatuhkan tempat sampah. Tidak ada masalah yang akan selesai dengan mengandalkan keputusan yg tergesa gesa.

"Hati hati sayang. Suka grogi gitu" teriak alka yg duduk disamping tante sandra.

"Biarin aja nak. Ntar ada yang beresin" ucap tante sandra.

Namun kemudian aku jongkok dan memunguti sampah yang berhamburan. Ada banyak sampah kertas disana, aku mengambil satu dari kertas tsb.

Setelah kubuka ternyata isinya adalah lukisan wajahku yang gagal. Aku membuka kertas kertas yang lain dan isinya sama yaitu sketsa wajahku yang gagal. Lalu aku membuka kertas terakhir yang gambarnya sama, hanya saja ada setetes darah diatasnya. Aku mengambil kertas yang terakhir dan membawanya kedalam kamar mandi.

Didalam kamar mandi aku berfikir bahwa, rakry sudah lama berada di ruangan ini karna sketsa itu adalah hadiah ulang tahunku yang dia beri 2 minggu lalu. Tapi disana ada setetes cairan berwarna merah.

****





"Tante, rakry dirumah sakit udah berapa lama?" Tanyaku kepada tante sandra yang duduk disampingku sembari mengupas jeruk.

"Baru 2 hari" jawabnya agak lama seperti habis memikirkan sesuatu.

"Oohh" kataku manggut manggut.
Tapi aku merasa ada yang aneh.

Aku melihat langit dari balik jendela. Langit yang kosong tanpa penghiasnya. Langit yang hitam tanpa bintang, hanya ranting pohon yang bisa kulihat sambil melambai lambai kearahku. Ada banyak rahasia yang mereka sembunyikan, aku hanya bisa diam sambil menunggu mereka berkata jujur kepadaku.

Namun kemudian aku melihat alka yang tertidur di sandaran sofa sambil melipat tangannya di dada.

Setelah kuperhatikan aku merasa ada kemiripan antara Alka dan Rakry. Mereka sama sama tertidur dengan setengah mata terpejam.

"Tidur nak. Udah malem" ucap tante sandra memberiku selimut.

Aku mengambil selimut itu dan aku menatap mata tante sandra.

"Rakry udah lama ya disini?" Tanyaku penasaran.

Tante sandra diam seperti bingung mau jawab apa.

"Nggak sayang. Baru 2 hari" jawabnya

"Anya nemu ini tante" kataku melihatkan kertas yang kuambil kepada tante sandra.

"Dimna?" Tanya nya sambil memperhatikan sketsa tsb.

"Ditempat sampah. Ulang tahun anya udah 2 minggu yang lalu, dan rakry kasih hadiah ini ke anya. Berarti rakry udah lama disini. Dan kenapa ada darahnya?" Tanyaku.

"Ooohh itu.. mmm..darah tante. Kena pisau pas...mm lagi kupas apel eh ...kena sketsa itu deh, kenapa..mmm ada di tempat sampah karna saat dibawa kesini .. rakry bawa buku skets nya dia.. terus dia buang. Katanya jelek" kata tante sandra terbata bata.

"Oohhh" kataku manggut manggut.

Aku mencoba percaya pada apa yang tante sandra ucapkan. Walaupun aku masih penasaran dan merasa janggal.

Sebelum tidur, aku berjalan kearah Rakry tidur. Lalu aku mencium keningnya diam diam tanpa ada yang tahu. Sambil berbisik bahwa aku merindukannya.

****



















Hai readersnya acuu.
Jangan lupa kasi bintang yhaa

tentang rindu ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang