Hari ini Wildan kembali ke Jogja karena tugas nya di Malang sudah selesai. Dia sengaja tidak memberitahu Dina pasal kedatangan nya bahkan sudah sejak kemarin dia tidak menelfon Dina. Selepas dari bandara Adi Sucipto Wildan langsung ke Yonif Wirasada Pratista tempat Dina bekerja. Ini sudah hampir sore dan pastinya pekerjaan Dina sudah hampir selesai. Wildan langsung keruangan Dina berhubung pintunya tidak tertutup rapat jadi dia bisa melihat Dina yang duduk membelakanginya, Wildan ingin mengejutkan Dina bahkan dia sudah berjalan sangat pelan.
"Berhenti Wil" mendengar itu Wildan langsung berhenti.
"Kok dia bisa tau jangan jangan dia indigo lagi." Batin Wildan yang seketika menghentikan langkah nya.
"Kenapa sih kamu akhir akhir ini gak ngubungin aku, aku kan kangen Wil pengen nelfon tapi gengsi atau jangan jangan kamu ada cewek lain disana"
Wildan baru saja akan membuka mulutnya untuk menyahuti Dina, Wildan ingin mengatakan jika itu semua tidak benar.
"Masak iya aku cuman bisa liat kamu dari foto doang kan aku juga kangen sama suara kamu Wil"
"Eits jadi dia gak tau kalok aku dibelakang dia" sorak Wildan dalam hati Wildan kira sudah ketahuan ternyata belum maka misi ini di lanjutkan.
Wildan mengintip foto yang Dina pegang. Foto pernikahan mereka ternyata Dina hanya berbicara dengan foto Wildan. Wildan langsung merasa lega dan menyeringai untuk melanjutkan misinya.
"Wil kamu tu ya, nyebelin banget sih awas aja kalok bener terbukti disana kamu ada cewek lain apa gak aku gorok leher kamu pake pisau operasi! Gak deh kayak nya dimutilasi aja seru!"
Wildan bergidik ngeri membayangkan jika Dina benar benar melakukan itu ternyata mempunyai istri seorang dokter berbahaya juga.
Dengan pergerakan perlahan Wildan sudah berada di belakang Dina kemudian Wildan mengejutkan Dina
"DUARRR"
"Ehh Astagfirullah" Dina yang terkejut langsung bangkit dari duduk nya dan berbalik bersiap untuk memarahi orang yang berani mengejutkannya.
"KAAMUU YA!!!" Dina baru berbalik dan mengarahkan jari telunjuk nya tepat di wajah Wildan tapi makiannya yang akan ia ucapkan berhenti ditengah tenggorokan.
Wildan yang melihat itu hanya terkekeh pelan kemudian menurunkan jari telunjuk Dina. Dan memeluk nya dengan erat menyalurkan rasa rindunya setelah sekian lama berpisah.
"Aku kenapa?"
"Ih lepasin Wildan ih nyebelin" Dina terus berontak dalam pelukan Wildan tapi Wildan juga semakin erat memeluknya.
"Kamu gak kangen gitu sama suami kamu"
"Enggaklah" jawab nya judes berhubung tenaga Dina tidak setara dengan Wildan sekarang dia pasrah saja dipeluk Wildan lagian kan sudah halal. Kalok jujur ya sebener nya Dina juga kangen bagaimana ya menjelaskan Perasaan Dina, uh itu ribet banget. Dina yakin dia belum mencintai Wildan tapi dia meirndukan nya apalagi mereka hanya bersama satu hari setelah resepsi itu. Dina juga bingung dia kenapa, ada yang bisa jelasin.
"Tapi kok tadi ada yang bilang kangen ya" pancing Wildan dengan menarik turunkan alisnya. Nyata nya tidak hanya Dina yang bingung dengan perasaan nya Wildan juga merasakan hal yang sama. Setelah akad waktu itu seperti nya ada masalah dengan hati mereka.
"Ha masak sih kapan aku bilang gitu"elak Dina langsung salting.
"Jadi kamu merasa? kan aku gak bilang kalau itu kamu"
"Ih Wildan"
"Mau pulang sekarang gak"
"Masih ada pekerjaan kamu pulang aja duluan kalok mau istirahat" tolak Dina dengan halus.
![](https://img.wattpad.com/cover/169535762-288-k593255.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Nareswara (selesai)
Short StorySemua sudah tertulis di lauhul mahfudz jadi tak perlu khawatir apapun yang terjadi. Tidak ada kebetulan di dunia ini semua nya sudah digariskan oleh takdir sang pencipta. Cinta tak harus memiliki kata yang seringkali di dengar tapi apa jadinya jika...