🥀 Tertampar oleh Kenyataan

2.4K 138 8
                                    

Setelah latihan selesai Leya memutuskan untuk mengungkapkan perasaan nya Kepada Wildan tidak peduli lagi entah dia dianggap wanita gampangan atau apapun itu karena yang ada dipikirannya sekarang adalah Wildan.

Karena dia takut jika keduluan dengan Dina. Leya tidak ingin menyesal nanti nya jika dia hanya memendam perasaan nya dalam diam ini sudah modern pikirnya jadi tidak masalah bukan jika wanita mengungkapkan perasaan nya terlebih dahulu.

Leya mencari Wildan di sekitaran markas tapi tidak ada. Mungkin dia diruang kerja gumamnya.

Leya pun pergi keruang kerja Wildan dan benar dugannya Wildan berada disana tapi ada Dina juga disana.

"Ehemm... Permisi kapten boleh saya masuk. " ucap Leya sambil mengetuk pintu

"Oh Leya silakan ada apa "balas Wildan ramah. Kemudian bangkit dari duduk nya dan menghampiri Leya.

"Ada hal penting yg ingin saya katakan"

Merasa hal penting yang ingin leya sampaikan pada suaminya Dina pun hendak keluar tapi saat dia akan pergi tiba tiba tangannya ditahan oleh Wildan

"Tetaplah disini" ujar Wildan tak terbantahkan . "Tapi sepertinya Leya ingin berbicara hal penting "

"Leya tidak masalah kan jika Dina disini?" Wildan bertanya pada Leya

"eumm tidak masalah" jawabnya leya lirih, padahal Leya berharap Dina akan keluar tapi ternyata tidak
dasar peganggu kata Leya dalam hati.

"Ada apa leya?" tanya Wildan to the point

"Emm kapten sebenarnya saya sudah lama ingin mengatakan ini.." kata Leya tiba tiba menjadi gugup

"katakan apa Leya" Wildan jadi penasaran di buat nya terlebih gelang Leya terasa aneh.

"sebenarnya saya... Emm saya "
Entahlah Leya pun tak tau kenapa dia bisa segugup ini tiba tiba bibirnya kelu dia tidak bisa berbicara .

"Ada apa Leya? Katakan saja apa ada masalah" tanya Wildan.

Dina pun hanya diam menyimak tanpa ingin mengganggu mereka berdua dia hanya fokus memainkan ponselnya sampai tiba tiba dia mendengar Leya melanjutkan kalimat nya hingga membuatnya kaku tak bergerak bahkan ponselnya sampai jatuh.

"kapten Sebenarnya saya sudah lama mencintai anda" Leya mengucapkan nya sambil menutup matanya jantungnya sudah maraton sejak tadi bahkan keringat dingin sudah ia rasakan bukan perkara mudah bagi Leya mengucapkan kalimat itu ternyata tak semudah yang ia bayangkan. Wildan cukup terkejut mendengar nya tak pernah menyangka bahwa ternyata Leya benar benar menyukainya.

Beberapa detik selanjutnya hening hingga suara benda jatuh membuat Wildan mengalihkan pandangannya ke arah Dina. Wildan tau mungkin Dina sakit hati istri mana yang tidak cemburu melihat ada orang lain yg terang terangan mengatakan cinta pada suaminya parahnya lagi didepan istrinya. Kemarin saja Dina sudah cemburu padahal karena hal sepele apalagi ini Wildan sudah tidak bisa memikirkan nya.

"sungguh kapten aku sangat mencintai anda " sekarang Leya kembali mengungkapkan perasaanya lagi bahkan saat dia hendak melanjutkan bicaranya sudah dipotong oleh Wildan

"maaf Leya " ucapnya tegas

Leya pun menaikkan salah satu alisnya bingung dengan apa yg dikatakan oleh pujaan hatinya

"ke.. Kenapa kapten " ujar nya lemah bahkan rasanya jantung nya sudah jatuh keperut mendengar penolakan Wildan.

Dina sudah tidak tahan lagi berada disini dia sudah berdiri ingin keluar tapi lagi lagi tangannya ditahan oleh Wildan. Hal itupun tak luput dari penglihatan Leya. Leya pun semakin penasaran dengan hubungan antara Wildan dan Dina. Dan semua pertanyaan itu terjawab sudah dengan apa yang Wildan katakan selanjutnya

Nareswara  (selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang